Hasil Belajar KAJIAN TEORI

25 merupakan pembelajaran yang kompleks dan sult dilaksanakan dalam konteks pembelajaran, selain juga membutuhkan waktu yang lama. Jadi dapat disimpulkan bahwa CTL selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan. Maka dalam menggunakan CTL dalam pembelajaran guru harus bisa meminimalisir kekurangan dari CTL tersebut dengan menghapus anggapan bahwa CTL sulit dilaksanakan dalam pembelajaran.

2.1.4 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hal yang didapat setelah terjadinya proses belajar, yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku dari seorang siswa. Hasil belajar tersebut digunakan sebagai proses evaluasi belajar, apakah proses belajar yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan atau mungkin masih melenceng dari tujuan belajar tersebut. Menurut Rifa’I dan Anni 2012:69 “hasil belajar merupakan perubahan per ilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Pendapat yang hampir sama juga dijelaskan oleh Susanto 2015:5 yang memaknai “hasil belajar sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar”. Dalam hasil belajar tentunya ada tujuan peserta didikan yaitu hal-hal yang diharapkan dari peserta didik setelah memperoleh proses belajar, hal tersebut diungkapkan melalui sebuah pernyataan-pernyataan. Gagne dan Briggs mengklasifikasikan tujuan peserta didikan ke dalam lima kategori, yaitu 1 kemahiran intelektual intelektual skills; 2 strategi kognitif cognitive strategis; 26 3 informasi verbal verbal information; 4 kemahiran motorik motoric skills; 5 sikap attitudes. Berkaitan dengan hasil belajar tersebut Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: 1 Ranah kognitif cognitive domain yaitu berkaitan dengan hasil yang berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Berdasarkan revisi taksonomi Bloom oleh Anderson dan Krathwohl 2001:66-88 pada ranah kognitif terdiri dari mengingat remember, memahami understand, menerapkan apply, menganalisis analyze, mengevaluasi evaluate, dan menciptakan create. 2 Ranah afektif affective domain yaitu berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang bertentangan dari keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta didikan afektif adalah penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, , dan pembentukan pola hidup. 3 Ranah psikomotorik psychomotoric domain yaitu berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motoric dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Berdasarkan pendapat tentang hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu hal yang didapat seorang siswa dari sebuah 27 proses belajar. Hal-hal yang didapat bisa meliputi aspek kognitif, aspek afektif , maupun aspek psikomotorik.

2.1.5 Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02

0 4 303

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGAWEN 5 DEMAK

0 7 184

KEEFEKTIFANPENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN MUARAREJA 1 KOTA TEGAL

0 21 282

PENERAPAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI DALAM Penerapan Metode Contextual Teaching And Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Dalam Pembelajaran Ipa Kelas V Di Sdn Pakis Kecamatan Tambakromo.

0 0 17

(ABSTRAK) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 01 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 01 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN.

0 0 2

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas V SDN 01 Pododadi Karanganyar Pekalongan.

0 0 146

Pengaruh Contextual Teaching and Learning melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Kesilir 01 Wuluhan Jember

0 0 5

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA KELAS V SDN 1

0 0 25

1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMP

2 28 8