Reliabilitas Instrumen UJI COBA INSTRUMEN

54 Tabel 3.2 Hasil Analisis Validitas Uji Coba Soal Uraian Kriteria Jumlah Nomor butir pertanyaan Valid 8 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10 Tidak Valid 2 5, 9 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 Berdasarkan hasil uji coba soal pilihan ganda dan uraian pada tabel 3.1 dan 3.2 diperoleh 43 soal pilihan ganda yang dapat digunakan untuk soal evaluasi pembelajaran yaitu soal nomor 1, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 49, 51, 52, 53, 54, 56, 57, 58, dan 59. Diperoleh juga 8 soal uraian yang dapat digunakan untuk soal evaluasi pembelajaran yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, dan 10.

3.8.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas instrument digunakan untuk jenis tes pilihan ganda dan juga tes uraian. Untuk mengetahui reliabilitas tes pilihan ganda yaitu menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown, dengan rumus sebagai berikut: = ⁄ ⁄ + ⁄ ⁄ Arikunto, 2013:107 6 Lampiran 3.6 Analisis Validitas Uji Coba Soal Uraian 55 Keterangan: ⁄ ⁄ = korelasi antara skor-skor belahan tes = korelasi reliabilitas yang sudah ditentukan Untuk mengetahui reliabilitas tes uraian yaitu dianalisis dengan rumus Alpha, dimana rumus ini digunakan untuk menguji reliabilitas butir soal yang skornya bukan nol dan satu. Adapun rumusnya sebagai berikut: = { � �− } {1 − ⅀б � б � } Arikunto, 2013:122 Keterangan: = reliabilitas instrumen ⅀б � = jumlah varians skor tiap-tiap item б � = varian total Instrumen berupa tes yang sudah diuji validitasnya kemudian diuji reliabilitasnya. Instrumen tes yang diuji cobakan berjumlah 70 pertanyaan, yang terdiri 60 butir pertanyaan soal pilihan ganda dan 10 butir pertanyaan soal uraian. Perhitungan skor soal pilihan ganda menggunakan skor 1 dan 0, 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah, untuk soal uraian menggunakan skor interval antara 0-3. Harga � n diperoleh dari hasil perhitungan korelasi biserial, sedangkan � e diperoleh dari n = 24 dan taraf signifikan 5 sehingga didapatkan � e yaitu 0,423. Jika � n � e maka instrument soal dapat dikatakan valid, tetapi jika � n � e maka instrument dikatakan tidak valid. Soal yang masuk 56 dalam kategori valid digunakan untuk soal evaluasi pretest dan posttest. Data perhitungan validitas instrument soal uji coba dapat dilihat pada data berikut. Tabel 3.3 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Uji Coba Soal Pilihan Ganda N simpulan kriteria 60 0,938 0,423 reliabel Sangat Kuat Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Uji Coba Soal Uraian N simpulan kriteria 10 0,930 0,423 reliabel Sangat Kuat Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas instrument soal uji coba, kedua jenis soal yang diujikan dapat dikatakan reliabel. Uji coba soal pilihan ganda diperoleh nilai � sebesar 0,938, dan lebih besar dari � e yaitu 0,423. Uji coba soal uraian diperoleh nilai � sebesar 0,930, dan lebih besar dari � e yaitu 0,423. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal dikatakan reliabel karena nilai � � e . 3.8.3 Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan P 0,00-0,30 masuk dalam kategori soal sukar, soal dengan P 0,31-0,70 masuk dalam kategori soal sedang, dan soal dengan P 0,71 sampai 1,00 masuk dalam kategori soal mudah. Kesukaran soal pilihan ganda dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 7 Lampiran 3.7 Analisis Reliabilitas Uji Coba Soal Pilihan Ganda 8 Lampiran 3.8 Analisis Reliabilitas Uji Coba Soal Uraian 57 P = �� Arikunto 2013:223-225 Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar JS = jumlah seluruh peserta tes Berdasarkan hasil uji coba soal yang sudah diujikan pada siswa kelas V B SDN Sekaran 01, kemudian diuji tingkat kesukaran soalnya. Hasil analisis tingkat kesukaran instrumen dapat dilihat pada data barikut. Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Uji Coba Pilihan Ganda Kriteria Nomor Butir Soal Jumlah Soal Sukar 5, 8, 13, 14, 24, 32, 34, 56 8 Sedang 7, 11, 12, 15, 16, 18, 26, 31, 38, 41, 42, 45, 47, 49, 54, 57 16 Mudah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 10, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30, 33, 35, 36, 37, 39, 40, 43, 44, 46, 48, 50, 51, 52, 53, 55, 58, 59, 60 36 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 Kesukaran data soal uraian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini: TK = �� � �� Zulaiha 2008:34 9 Lampiran 3.9 Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Uji Coba Pilihan Ganda 58 Keterangan: TK = taraf kesukaran soal uraian Mean = rata-rata skor siswa JS = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran Berdasarkan hasil uji coba soal yang sudah diujikan pada siswa kelas V B SDN Sekaran 01, kemudian diuji tingkat kesukaran soalnya. Hasil analisis tingkat kesukaran instrumen dapat dilihat pada data barikut. Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Uji Coba Uraian Kriteria Nomor Butir Soal Jumlah Soal Sukar 1 1 Sedang 4, 10 2 Mudah 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9 7 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 Berdasarkan tabel 3.4 dan 3.5 analisis indeks kesukaran dari hasil iji coba soal pada kelas IV B diperoleh hasil dari 60 soal pilihan ganda 8 soal masuk kategori sulit, 16 soal masuk kategori sedang, dan 36 soal masuk kategori mudah. Kategori indeks kesukaran untuk soal uraian dari 10 soal uji coba 1 soal masuk kategori sulit 2 soal masuk kategori sedang, dan 7 soal masuk kategori mudah.

3.8.4 Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02

0 4 303

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGAWEN 5 DEMAK

0 7 184

KEEFEKTIFANPENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN MUARAREJA 1 KOTA TEGAL

0 21 282

PENERAPAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI DALAM Penerapan Metode Contextual Teaching And Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Dalam Pembelajaran Ipa Kelas V Di Sdn Pakis Kecamatan Tambakromo.

0 0 17

(ABSTRAK) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 01 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 01 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN.

0 0 2

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas V SDN 01 Pododadi Karanganyar Pekalongan.

0 0 146

Pengaruh Contextual Teaching and Learning melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Kesilir 01 Wuluhan Jember

0 0 5

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA KELAS V SDN 1

0 0 25

1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMP

2 28 8