14
1.9 PENEGASAN ISTILAH
Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mempertegas pengertian atau istilah yang berkaitan pada judul agar tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda. 1.9.1
Lembar Kegiatan Siswa
Menurut Trianto 2013:111 “Lembar Kegiatan Siswa adalah panduan
siswa yang digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah ”.
Lembar kegiatan siswa memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.
LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep. Jadi LKS berupa panduan-panduan yang
digunakan siswa untuk menyelidiki suatu fenomena dalam materi sampai ditemukannya suatu konsep.
1.9.2 Contextual Teaching and Learning
CTL
Aqib 2014:1 menjelaskan bahwa pendekatan kontekstual Contextual Teaching and Learning CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru
dalam mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan untuk mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu LKS
yang mengintegrasikan tujuh komponen pendekatan CTL. Aqib 2014:7 membagi
15
komponen komponen CTL menjadi tujuh komponen, yaitu: 1 konstruktivisme constructivism; 2 menemukan inquiry; 3 bertanya questioning; 4
masyarakat belajar learning community; 5 pemodelan modeling; 6 refleksi reflection; 7 penilaian yang sebenarnya authentic assessment.
1.9.3 Pembelajaran IPA
Dalam Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menjelaskan bahwa
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pembelajaran IPA dalam penelitian ini berisikan materi yang mengkaji tentang alam yaitu materi daur air. Materi daur air mencakup empat sub materi,
yaitu: 1 proses daur air; 2 kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air; 3 Kegunaan air bagi manusia; 4 cara menghemat air.
1.9.4 Kevalidan Produk
Kevalidan produk dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kevalidan produk LKS berbasis CTL yang dikembangkan. Fokus dari validitas
produk ini yaitu meliputi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, kegrafikan dan CTL. Menurut BSNP 2007:18-19 dalam penilaian buku mencakup validitas yang
pada dasarnya adalah pemvalidasian isi yang mengukur konstruk atau komponen kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, kelayakan penyajian, dan kelayakan
kegrafikan sebagai komponen buku. Setiap aspek kelayakan produk dinilaikan kepada ahli yang berkompeten dibidangnya.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Teori Belajar yang Melandasi
Belajar tentang IPA merupakan belajar tentang fenomena-fenomena alam yang berasal dari kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran IPA diharapkan guru
mampu memahami pembelajaran IPA itu sendiri dan selalu menciptakan inovasi- inovasi dalam pembelajaran yang didasarkan pada teori-teori belajar. Teori belajar
yang sudah ada diaplikasikan dalam proses pembelajaran melalui strategi maupun model pembelajaran yang selanjutnya dapat tercipta pengembangan perangkat
pembelajaran termasuk LKS. Teori belajar yang berkaitan dengan penyusunan suatu strategi pembelajaran IPA dan berkaitan dengan pengembangan bahan ajar
LKS dijelaskan oleh Wisudawati dan Sulistyowati 2014:40 yaitu sebagai berikut: 1 Teori Perubahan Konsep
Teori ini berpendapat bahwa seorang siswa dalam belajar IPA pasti mengalami suatu proses pembentukan konsep secara bertahap. Siswa memiliki
konsep yang dinamakan konsep spontan, konsep tersebut dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan konsep ilmiah diperoleh dari pembelajaran di
sekolah. Jadi seorang guru berkewajiban untuk meluruskan konsep spontan siswa. Berdasarkan teori tersebut maka LKS Berbasis CTL yang dikembangkan berisi
kegiatan-kegiatan percobaan dan pengamatan, sehingga mampu menguatkan konsep pemahaman awal siswa menuju ke konsep pemahaman secara lebih ilmiah.