Tekanan Udara Penerapan Tekanan dalam Kehidupan Sehari-hari

2.4.3 Tekanan Udara

Tekanan udara dan ketinggian suatu tempat adalah dua hal yang saling berkaitan. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Toricelli, dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan 10 meter maka tekanan udara turun 1 mmHg. Besarnya tekanan udara yang ditimbulkan oleh seluruh lapisan atmosfer dinamakan satu atmosfer 1 atm. Tekanan udara 1 atm adalah 76 cm Hg artinya tekanan udara 1 atmosfer sama dengan tekanan yang ditimbulkan oleh air raksa yang tingginya 76 cm. Satuan-satuan tekanan udara antara lain; Atmosfer atm, Pascal Pa, cm Hg dan Bar. Dengan kesetaraan sebagai berikut: 1 atm = 76 cm Hg 1 atm = .g.h tekanan hidrostatis raksa = 13.600 = dibulatkan menjadi = 1 atm = 76 cmHg = � Besarnya tekanan udara pada suatu tempat tergantung pada ketinggiannya. Tekanan udara di daerah pantai berbeda dengan tekanan udara di daerah pegunungan. Tekanan udara di daerah pegunungan lebih rendah karena makin tinggi suatu tempat tekanan udaranya maka akan semakin rendah.

2.4.4 Penerapan Tekanan dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan konsep tekanan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari- hari, diantaranya pada sepatu bola, kapal laut, dan balon udara. a. Sepatu bola Jika diperhatikan, sepatu bola memiliki bagian bawah sepatu yang terdapat beberapa bagian pol pada bagian bawahnya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan tekanan yang besar pada tanah sehingga seorang pemain sepakbola tidak mudah tergelincir. Contoh sepatu bola dapat dilihat pada gambar 2.2 Gambar 2.2 Sepatu Bola b. Pembuatan Kapal Laut Kapal laut merupakan pemanfaatan gaya archimedes dalam kehidupan sehari-hari. Perut kapal laut harus memindahkan air laut yang banyak agar gaya angkat air lebih besar daripada besar kapal dan penumpang. Walaupun kapal terbuat dari kayu atau besi yang massa jenisnya lebih besar dari massa jenis air, kapal masih dapat terapung. Penyebabnya adalah kapal dibuat berongga. Adanya rongga menyebabkan kapal menjadi lebih ringan, sementara jumlah air laut yang didesak oleh perut kapal sangat besar. Akibatnya, kapal dapat terapung. Contoh dari kapal laut dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Kapal Laut c. Balon Udara Konsep mengapung di udara dimanfaatkan dalam pembuatan balon udara. Balon udara diisi dengan udara biasa. Pada awalnya massa jenis udara diluar balon sama dengan massa jenis udara didalam balon. Dalam kondisi ini balon tidak dapat naik. Ketika pembakar dinyalakan, udara dalam balon menjadi panas. Udara panas memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada udara biasa. Berat balon berkurang menjadi lebih kecil daripada gaya angkat udara. Balonpun mulai naik. Contoh balon udara dapat dilihat pada gambar 2.4 Gambar 2.4 Balon Udara

2.5 Kerangka Berpikir