masuk dalam kriteria baik yaitu 75. Dengan rata-rata persentase kemampuan kerja ilmiah yang paling tinggi adalah mengamati yaitu 83,5 sedangkan
kemampuan kerja ilmiah siswa yang paling rendah yaitu menyimpulkan dengan persentase sebesar 68,4.
4.2.4.1 Kemampuan Kerja Ilmiah Berdasarkan Setiap Indikator
Data kemampuan kerja ilmiah yang telah dipaparkan pada bagian hasil penelitian akan dibahas lebih lanjut dengan membandingkan aspek kemampuan
kerja ilmiah dari masing-masing data setiap indikator. Peneliti menganalisis sesuai hasil observasi dan wawancara siswa yang terpilih sesuai dengan kategori yang
tertera pada grafik 4.3
a. Mengamati
Kemampuan kerja ilmiah aspek mengamati memiliki 3 indikator yaitu bertanya untuk meminta penjelasan, menentukan sebab akibat, dan menjawab
pertanyaan yang terdapat pada LKS. Pada lembar observasi yang diadakan tiga kali pertemuan praktikum memperoleh rata-rata persentase sebesar 79 dan
termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal ini dikarenakan mengamati merupakan hal yang paling mudah dilakukan. Hal ini diperkuat dari cuplikan data
wawancara dengan salah satu siswa yang memiliki kategori tinggi yang mengatakan bahwa mereka merasa dengan mengamati dapat membantu mereka
dalam memahami konsep awal materi tersebut. Peneliti
: “Mengapa kamu lebih suka mengamati?”
S02 :
“Karena mudah.” Peneliti :
“Apakah dengan mengamati bisa membantu kamu dalam menemukan konsep awal?”
S02 : “Iya bisa tahu konsep awal, terus setelah tahu proses dari
temen tinggal memprediksi aja.”
b. Memprediksi
Kemampuan kerja ilmiah aspek memprediksi memiliki beberapa indikator yaitu memprediksi sesuai dengan teks bacaan, memprediksi sesuai dengan hasil
pengamatan, dan mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati. Pada lembar observasi didapatkan rata-rata persentase sebesar
77 termasuk kedalam kategori “ Sangat Baik”. Hal tersebut dikarenakan siswa memiliki buku paket IPA dan LKS yang diberikan oleh sekolah. Sehingga mereka
dapat membacanya terlebih dahulu fenomena mengenai materi tekanan. Selain itu, dengan bantuan teks bacaan pada LKS yang dibuat oleh peneliti sedemikian rupa
yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing, maka memudahkan siswa dalam memprediksi suatu kejadian yang berhubungan dengan materi yang sedang
mereka pelajari.
c. Membuat Hipotesis
Kemampuan kerja ilmiah aspek membuat hipotesis memiliki beberapa indikator yaitu membuat hipotesis sederhana dengan bahasa sendiri secara
lengkap dan benar, menyatakan hubungan antara dua variabel dan inti dari hipotesis jelas. Pada lembar observasi didapatkan rata-rata persentase sebesar 74
termasuk kedalam kategori “Baik”. Membuat hipotesis lebih rendah daripada memprediksi dikarenakan kurangnya kesempatan guru kepada siswa untuk lebih
mengasah menggunakan kemampuan logikanya. Guru cenderung menjadi pusat informasi. Sehingga pembelajaran bersifat guru mentranfer pengetahuan tanpa
melatih kemampuan logika pengetahuannya.Dari hasil wawancara juga dapat
diketahui bahwa siswa masih merasa bingung tentang pengertian dari hipotesis itu sendiri.
d. Melaksanakan Percobaan