d. Perkembangan siswa terjadi secara bertahap Siswa berkembang melalui tahap perkembangan, kognitif, dan kapasitas
mereka untuk berpikir abstrak ditingkatkan oleh umur. Perkembangan ini merupakan proses komplek yang meliputi kegiatan berpikir, tindakan refleksi,
menemukan dan menghubungkan ide, membuat hubungan, mengembangkan dan mengubah pengetahuan sebelumnya, kemampuan, serta sikap dan nilai.
e. Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang lain. Siswa hidup di lingkungan sosial dimana mereka terus menerus belajar
melalui interaksi dengan orang lain di sekitar mereka. Orang tua, teman, saudara, guru, kenalan, dan orang asing merupakan bagian dari lingkungan sosial yang
membentuk pembelajaran lingkungan pergaulan dimana mereka membangun pemahaman mengenai dunia dan membuat makna untuk mereka.
Berdasarkan karakteristik tersebut, guided inquirymerupakan sebuah pendekatan yang berfokus pada proses berpikir yang membangun pemahaman
oleh keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Siswa belajar dengan membangun pemahaman mereka sendiri berdasarkan pengalaman-pengalaman
dan apa yang telah mereka tahu. Selain itu, siswa juga belajar melalui interaksi dengan orang lain yang berperan penting dalam perkembangan kognitifnya.
2.2 Pemahaman KonsepFisika
Pemahaman adalah salah satu aspek pada ranah kognitif yang menunjukkan kemampuan untuk menjelaskan hubungan yang sederhana di antara
fakta-fakta atau konsep Arikunto, 2009: 118. Pemahaman merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu yang telah disampaikan. Siswa dikatakan
telah memahami apabila siswa tersebut dapat mengungkapkan apa yang didapatkannya menggunakan bahasa dan caranya sendiri kepada orang
disekitarnya sehingga orang disekitarnya mengerti apa yang dimaksudkan. Contoh, siswa dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan suatu benda terhadap
tekanan yang dihasilkan dengan kata-kata sendiri. Dalam taksonomi Bloom memahami berada pada tingkat kedua setelah
ingatan. Menurut Bloom dalam Anderson, et.al 2001 ada 7 indikator yang dapat dikembangkan dalam tingkatan proses kognitif pemahaman understand.
Kategori proses kognitif, indikator dan definisinya ditunjukan seperti pada Tabel 2.2 dibawah ini:
Tabel 2.2 Kategori dan Proses Kognitif Pemahaman
Kategori dan Proses Kognitif
Indikator Definisi definition
Pemahaman understand
Membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran, mencakup, komunikasi oral, tulisan
dan grafis Contruct meaning from instructional messages, including oral, written, and graphic
communication
1. Interprestasi interpretting
Klarifikasi Clarifying
Mewakilkan Representing
Menerjemahkan Mengubah dari bentuk
yang satu ke bentuk yang lain
2. Mencontohkan examplifying
Menggambarkan Illustrating
Instantiating Menemukan
contoh khusus atau ilustrasi
dari suatu konsep 3. mengklasifikasikan
classification mangkategorikan
categorizing subsuming
Menentukan sesuatu
yang dimiliki
oleh suatu kategori
Kategori dan Proses Kognitif
Indikator Definisi definition
4. menggeneralisasikan summarizing
mengabstraksikan Abstracting
Menggeneralisasikan generalizing
Pengabstrakan teman- tema umum atau poin-
poin utama Abstacting a general theme or
major points
5. Inferensi inferring Menyimpulkan
concluding Memprediksikan
Predicting Penggambaran
kesimpulan logis dari informasi
yang disajikan drawing a
logical conclution from presented information
6. Membandingkan comparing
Mengontraskan contrasting
Menjodohkan matching
Mencari hubungan
antara dua ide, objek atau
hal-hal serupa
detecting correspondences
between two
ideas, objects, and the like
7. Menjelaskan explaning
Mengkontruksi model Constructing models
Mengkontriksi model sebab akibat dari suatu
sistem constructing a cause and effect model
of a system
Bloom dalam Andersonet al., 2001 Menurut Mauke 2013 pemahaman merupakan posisi yang sangat penting
dalam aktivitas belajar, karena merupakan konstruksi dari hubungan-hubungan, bukan hanya sekedar proses asimilasi dari pengetahuan yang sudah dimiliki.
Sedangkan konsep menurut Berg 1990 mengemukakan bahwa konsep adalah ciri-ciri sesuatu yang memudahkan komunikasi antar manusia dalam berfikir
sehingga konsep yang ada dalam otak manusia membentuk suatu jaringan pengetahuan yang terpadu.
Pemahaman understanding pada pembelajaran menurut Skemp 1977 mengklarifikasikan tingkat pemahaman yang dimiliki siswa menjadi 3, yaitu:
1. Pemahaman yang pertama adalah pemahaman instrumentalinstrumental understanding. Pada tingkatan ini siswa baru berada pada tahap menghafal
dan memahami sehingga belum mampu menginterpetasikan mengapa hal itu bisa terjadi. Pengalaman yang diperoleh melalui pengamatan belum dapat
membentuk pengetahuan secara utuh sehingga cenderung mengalami miskonsepsi. Terdapat dua tipe kesalahan dalam tingkat pemahaman
instrumental, yakni false positive dan false negative. Tipe false positive ialah kondisi siswa mampu menjawab dengan benar, namun belum dapat
mengemukakan alasan dengan tepat. Tipe yang kedua false negative, yaitu siswa belum mampu menjawab dengan tepat, namun alasan yang
dikemukakan sudah benar. 2. Pemahaman yang kedua adalah pemahaman relasional relational
understanding. Pada tingkatan ini, siswa tidak hanya tahu dan hafal, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat terjadi dan
menggunakannya dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait pada situasi yang lain.
3. Pemahaman yang ketiga adalah Misuderstanding. Pada tingkatan ini, siswa benar-benar tidak dapat menjawab dan memberikan alasan dengan tepat.
Pernyataan Skemp tersebut kemudian dianalisis oleh Byer dan Herscovics yang dikutip oleh Faqih 2011: 22 bahwa siswa terlebih dahulu berada pada
pemahaman antara, yaitu tingkatan pemahaman intuitif dan tingkatan pemehaman
formal. Pertama, sebelum sampai pada pemahaman instrumental, siswa terlebih dahulu berada pada tingkatan intuitif. Pada tahap tingkatan tersebut siswa
menebak jawaban berdasarkan pengalamnnya. Sehingga, siswa dapat menjawab dengan benar tetapi siswa tidak dapat menjelaskannya mengapa. Kemudian
menuju pada tahapan yang kedua yaitu pemahaman relasional, tetapi sebelum siswa menuju pada tahapan tersebut, mereka akan melewati terlebih dahulu
pemahaman antara yang disebut pemahaman formal. Pemahaman konsep adalah kemampuan megungkapkan makna suatu
konsep. Duffin Simpson, sebagaimana dikutip oleh Kesumawati 2008 menyatakan bahwa pemahaman konsep sebagai kemampuan siswa untuk: 1
menjelaskan konsep, 2 menggunakan konsep pada berbagai situasi yang berbeda, 3 mengembangkan beberapa akibat dari suatu konsep. Siswa yang
memahami konsep dapat menjelaskan kembali konsep yang diterima dan menerapkan konsep yang sama pada situasi yang berbeda. Siswa yang memahami
konsep juga dapat menghubungkan antara konsep satu dengan yang lainnya. Selain itu, siswa yang memahami konsep dapat menjelaskan beberapa kejadian
atau fenomena sebagai akibat dari suatu konsep. Jadi, pemahaman konsep fisika menurut Hidayah 2015dalam
penelitiannya adalah kemampuan mengungkapkan makna suatu konsep dalam fisika yang meliputi kemampuan membedakan, menjelaskan, menguraikan lebih
lanjut, dan mengubah konsep yang berisi gagasan suatu materi, pengalaman, peristiwa suatu objek yang diabstrakan secara tetap sehingga memudahkan
manusia untuk mengadakan komunikasi dan berpikir.
2.3 Pengertian Kemampuan Kerja Ilmiah