Langkah-langkah Kerja Ilmiah Definisi Operasional

perkembangan mental yang positif dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya dikehidupan sehari-hari.

2.3.1 Langkah-langkah Kerja Ilmiah

Langkah-langkah kerja ilmiah merupakan proses dari kegiatan ilmiah yang disebut sebagai metode ilmiah. Sebagaimana dikutip oleh Yulianti Wiyanto 2009: 7, metode ilmiah yang dikenalkan oleh Galileo Galilei dan Fracis Bacon meliputi: 1 Mengidentifikasi masalah; 2 Menyusun hipotesis; 3 Memprediksi konsekuensi dari hipotesis; 4 Melakukan eksperimen untuk menguji prediksi; 5 Merumuskan hukum umum sederhana yang diorganisasikan dari hipotesis, prediksi, dan eksperimen. Yulianti Wiyanto 2009: 15 menambahkan bahwa metode eksperimen dikenal dengan nama metode percobaan yang merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji teori yang sudah ditemukan oleh ahli. Melalui metode eksperimen, siswa dapat dilatih untuk menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah secara benar. Siswa diberikan kesempatan untuk menemukan, menganalisa dan membuktikan serta menarik kesimpulan. Hal ini diperkuat pula oleh McColskey Rita dalam bukunya 2000: 21 melalui metode ekperimen guru akan berinteraksi dengan siswa melalui pengamatan, wawancara dan tes kinerja akan memacu kreativitas siswa pada kemampuan kerja ilmiah seperi pengamatan, menafsirkan, menjelaskan hubungan konsep dan teori, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan berbagai pendapat dan indikator kerja ilmiah yang telah dijabarkan, maka kemampuan kerja ilmiah yang diteliti oleh peneliti adalah 1 mengamati atau observasi, 2 memprediksi, 3 merumuskan hipotesis, 4 merencanakan percobaan, 5 mengkomunikasikan, 6 membuat kesimpulan.

2.3.2 Definisi Operasional

Agar aspek kemampuan kerja ilmiah yang akan diteliti diatas tidak ditafsirkan lain oleh pembaca dan untuk mempermudah penelitian, maka diperlukan definisi operasional yang jelas. Definisi operasional dalam setiap aspek adalah sebagai berikut: 1. Mengamati atau observasi Kemampuan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal seluruh indera penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba. 2. Memprediksi atau meramalkan Kemampuan ini mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada. 3. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang kebenarannya masih harus diuji melalui percobaan. Kemampuan membuat hipotesis adalah salah satu keterampilan yang sangat mendasar dalam kinerja ilmiah. 4. Merencanakan Percobaan Merencanakan percobaan adalah kegiatan menyusun cara atau langkah percobaan yang akan dilakukan agar tujuan percobaan dapat tercapai. 5. Mengkomunikasikan Setiap siswa dituntut agar mampu menyampaikan hasil temuannya kepada orang lain. Temuan tersebut berupa ide, gagasan yang disampaikan dalam suara, visual atau suara visual.. 6. Membuat kesimpulan atau menyimpulkan Menyimpulkan merupakan menjabarkan dan menjelaskan sesuatu berdasarkan fakta dan hasil pengamatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan berdasarkan pada pola hubungan antara hasil pengamatan yang satu dengan yang lainnya.

2.4 Materi Tekanan