Ciri-Ciri Utama Model Pembelajaran Inkuiri Model Inkuiri Terbimbing

sendiri, namun siswa belajar dengan pendekatan ini dalam menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan masih dalam bimbingan guru.

2.1.1 Ciri-Ciri Utama Model Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sanjaya 2008: 196, ciri utama model pembelajaran inkuiri diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Siswa tidak hanya menerima pelajaran atau informasi melalui penjelasan dari guru, tetapi lebih jauh lagi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar dimana ia berperan layaknya seorang ilmuwan yang melakukan penelitian atau penyelidikan dalam rangka mecari solusi untuk memecahakan masalah. 2. Guru bukanlah sebagai sumber belajar, akan tetapi guru berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar bagi siswa. Artinya, guru tidak menjelaskan materi pembelajaran secara keseluruhan, namun hanya membimbing dan memberikan scaffolding dalam proses pencarian pengetahuan yang dilakukan oleh siswa. 3. Penggunaan model pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual yang merupakan bagian dari proses mental. Siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga mengembangkan potensi yang dimilkinya.

2.1.2 Model Inkuiri Terbimbing

Inkuiri terbimbing guided inquiry merupakan salah satu metode inkuiri dimana guru memberikan materi serta permasalahan yang digunakan untuk penyelidikan. Metode inkuiri terbimbing merupakan aplikasi dari pembelajaran konstruktivisme yang didasarkan pada observasi dan studi ilmiah. Pembelajaran inkuiri melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri tentang kebutuhan belajarnya dengan menggunakan cara-cara dan keterampilan ilmiah dengan terlebih dahulu memberikan motivasi kepada siswa.Siswa merancang prosedurnya sendiri dengan bimbingan guru. Menurut penelitian Bilgin 2009,inkuiri terbimbing digambarkan sebagai pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan ini memiliki pengaruh positif terhadap keberhasilan akademik siswa dan mengembangkan keterampilan proses ilmiah serta sikap ilmiah mereka. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing metode pengajaran diberikan dengan pengalaman pembelajaran langsung, yang melibatkan aktifitas siswa untuk melakukan kegiatan percobaan berupa penemuan yang membantu siswa dalam menemukan konsep fisika. Menurut Gulo,sebagaimana dikutip oleh Putra 2013: 86, strategi inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,kritis, logis, dan analitis, sehingga dapat memuaskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Avsec dan Kocijancic 2014, menyatakan bahwa dengan pembelajaran berbasis inkuiri memberikan dampak positif terhadap hasil belajar. Efek tertinggi ditunjukkan pada pengetahuan teknologi. Inkuiri juga berdampak pada kemampuan pemecahan masalah, serta kemampuan berpikir kritis dalam menentukan keputusan. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni 2013 mengenai implementasi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA siswa SMP dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep antara kelompok siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran inkuiri dibandingkan kelompok siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran langsung. Berdasarkan pengertian yang dikutip dari jurnal Colburn 2000, “inquiry is the theacer provides only the material and problems to in vestigate. Student devise their own to solve the problem”. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran inkuiri dimana guru memberikan suatu permasalahan dan memberitahukan bahan-bahan serta alat-alat yang diperlukan, tetapi tidak memberikan prosedur kerja dan siswalah yang menyelesaikan permasalahan tersebut dibawah bimbingan intensif guru. Sehingga siswa benar-benar terlibat sepenuhnya dalam proses pembelajaran. Langkah inkuiri terbimbing yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagaimana yang telah dimodifikasi oleh Rahajoe 2011 tertera pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Perumusan Masalah Membimbing siswa mengidentifikasi masalah Menganalisis masalah yang disajikan dalam suatu bacaan atau kasus Penyusunan Hipotesis Memberikan kesempatan siswa untuk berpendapat membentuk hipotesis Mengemukakan pendapat mengenai kemungkian- kemungkinan dari pemecahan masalah Pada pembelajaran inkuiri terbimbing guru berfungsi sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Pada tahap awal guru memberikan banyak bimbingan namun pada tahap-tahap berikutnya bimbingan tersebut dikurangi sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri secara mandiri Putra, 2013: 97. Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan dan diskusi multiarah yang menggiring siswa agar bisa memahami konsep pelajaran. Inkuiri terbimbing digunakan untuk menantang pemahaman konsep siswa dan keterampilan untuk mengembangkan kreativitas, untuk menemukan pemahaman yang lebih dalam dan lebih luas dari subjeknya, dan untuk memperoleh beberapa keterampilan dari melakukan percobaan Vajoczki, 2011:4-5. Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Rancangan Percobaan Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkah percobaan. Membimbing siswa dalam mengurutkan langkah-langkah percobaan Siswa mempersiapkan langkah percobaan yang akan dilakukan dengan memperhatikan bimbingan dari guru Melaksanakan Percobaan Membimbing siswa dalam melakukan percobaan untuk mendapatkan informasi yang mendukung pemecahan masalah Siswa aktif melakukan percobaan dengan memperhatikan bimbingan dari guru Mengumpulkan dan Menganalisis Data Membuat Kesimpulan Memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan hasil pengolahan data atau informasi yang dikumpulkan Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan Siswa menganalisis data yang diperoleh untuk memecahkan masalah Merumuskan kesimpulan sesuai permasalahan dengan memperhatikan bimbingan guru.

2.1.3 Karakteristik Model Inkuiri Terbimbing