Hakikat Model CTL KAJIAN TEORI

2.1.8 Hakikat Model CTL

2.1.8.1 Pengertian Model CTL Suprijono 2012:79 menyebutkan bahwa model CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan yang ada dilingkungan sekitarnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sardiman 2011:222 bahwa CTL merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut, model CTLadalah kerangka konseptual yang dijadikan pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pola belajar yang mengaitkan dan mendorong siswa mem- buat hubungan antara apa yang telah diketahui denganperistiwa yang terjadi disekelilingnya sehingga siswa dapat menemukan pengetahuan baru dari proses yang dialami atau dilakukan. Dalam kaitannya dengan peningkatan keterampilan menulis pantun, model CTLberperan sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pola belajar yang mengaitkan dan mendorong siswa membuat hubungan antara apa yang telah diketahui untuk menemukan pengetahuan baru tentang pantun. 2.1.8.2Langkah-langkah Model CTL Menurut Hosnan 2014: 270-273penerapan model CTL di kelas memuat tujuh komponen utama dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut. 1 Kontruktivisme, membangun pemahaman sendiri berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikisecara aktif, kreatif dan produktif. 2 Menemukan, merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pen- carian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. 3 Bertanya, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sebuah pengetahuan baru sendiri melalui sebuah pertanyaan agar siswa aktif dan berpikir kritis. 4 Masyarakat belajar, kegiatan yang dilakukan adalah sharing antarteman, antarkelompok, dan antar yang tahu kepada yang tidak tahu, baik di dalam maupun di luar kelas. 5 Permodelan, dapat berupa pemberian contoh tentang cara mengoperasikan sesuatu, menunjukkan hasil karya atau mempertontonkan suatu penampilan. 6 Refleksi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merenung atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. 7 Penilaian nyata, digunakan untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa secara berkesinambungan. Berdasarkan uraian terebut, dalam melaksanakan pembelajaran CTL harus memuat tujuh komponen yang meliputi kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyrakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian nyata. Sehubung dengan tujuh komponen tersebut, kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keteram- pilan menulis pantun melalui model CTLberbantuan kartu kataadalah sebagai berikut. 1 Mengaitkan materi pantun dari apa yang diketahui siswa dengan menulis sebuah pantun di papan tuliskontruktivisme. 2 Mengidentifikasi bagian pantun untuk menemukan ciri-ciri pantunmenemukan. 3 Melakukan tanya jawab berdasarkan ciri-ciri pantunyang ditemukanmenanya. 4 Berdiskusi dengan anggota kelompok belajar yang telah dibentukuntuk melengkapibait pantunyang rumpang dengan susunan kata yang tepat masyarakat belajar. 5 Memberikan contoh tentang bagaimana menyusun kartu katasehingga membentuk bait pantun yang benar permodelan. 6 Menyimpulkan materi pantun yang telah dipelajari Refleksi. 7 Melakukan evaluasi penilaian nyata. 2.1.8.3Kelebihan Model CTL Menurut Hosnan 2014:279 kelebihan dalam menggunakan model CTL dalam pembelajaran yaitu: 1 pembelajaran lebih bermakna dan nyata, siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting sebab dengan mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori dan tidak akan mudah dilupakan; 2 pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri melalui landasan filosofis kontruktivisme dengan proses mengalami bukan menghafal. Sependapat dengan hal tersebut, Rifa’i dan Anni 2011:247 mengungkapkan bahwa dengan menggunakan model CTL dalam pembelajaran, proses belajar mengajar akan lebih konkret, lebih realitis, dan lebih bermakna. Berdasarkan uraian tersebut, kelebihan menggunakan model CTL dalam pembelajaran yaitu proses pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa karena siswa dituntut untuk melakukan proses menemukan pengetahuan barunya sendiri sehingga memorinya tidak akan mudah dilupakan karena siswa tidak menghafal materi semata melainkan berusaha berfikir kritis untuk menemukan sebuah konsep baru dari kegiatan yang dilakukan. Dalam kaitannya dengan peningkatan keterampilan menulis pantun, kele- bihan model CTLyaitu dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam me- nemukan pengetahuan baru tentang materi pantun sehingga siswa dapat menulis pantun sesuai ciri-ciri pantun dengan benar. Dalam kegiatan ini siswa belajar dari pengalaman bukan menghafal materi semata sehingga memori siswa terkait materi pantun tidak mudah dilupakan.

2.1.9 Hakikat Media Kartu Kata

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI MODEL COMPLETE AND CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV B SDN WONOSARI 02 SEMARANG

9 111 189

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantuan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Ngaliyan 01 Semarang

0 5 257

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN ANAK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KARTU WARNA PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 4 354

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGANYAR 02

2 16 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02

0 13 246

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III B SD LABSCHOOL UNNES

0 32 154

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN BANYURIP 2 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN BANYURIP 2 KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PEL

0 1 14

Peningkatan keterampilan menulis konsonan melalui permainan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri 3 Mersi Purwokerto.

0 1 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PERCAKAN MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 1 95

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 17