3.6.3.2.2 Catatan lapangan Arikunto dkk. 2010:78 mendefinisikan catatan lapangan sebagai alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data secara objektif yang tidak terekam dalam lembar observasi. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mem-
perkuat data yangdiperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.
Dalam penelitian melalui model CTL berbantuan kartu kata, catatan lapangan digunakan sebagai catatan terhadap hal-hal yang tidak tampak pada
indikator keterampilan guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan.
3.6.3.2.3 Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data variabel berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagai- nya Arikunto dkk. 2010:274.
Dalam penelitian melalui model CTL berbantuan kartu kata, data doku- mentasi berupa transkrip nilai siswa sebagai bukti nyata hasil belajar siswa secara
individu maupun kelompok, serta foto dan rekaman video sebagai gambaran proses kegiatan pembelajaran selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
3.7.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara deskriptif Arikunto dkk. 2010:131. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik
analisis statistik deskriptif terhadap hasil belajar siswa dengan menentukan skor hasil belajar siswa, menghitung meanrata-rata skor, dan menghitung persentase
ketuntasan belajar siswa.Adapun pedoman yang digunakan untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut.
3.7.1.1 Menentukan Skor Hasil Belajar Siswa Menentukan skor hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan cara
penskoranmenggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: n
= nilai B = skor yang diperoleh
St = skor maksimal Poerwanti dkk.2008:6.17
Pedoman penskoran sesuai rumus di atasdigunakan untuk mencari skor hasil belajar siswa pada keterampilan menulis pantun dalam skala 100.
3.7.1.2 Menghitung MeanRata-rata Hasil Belajar Menghitung rata-rata skor hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan:
̅ = rata-rata skor kelas ∑fx = jumlah skor siswa dalam satu kelas
n =
� �
x 100
�̅=
∑N = jumlah siswa dalam satu kelas Sudjana 2013:111
Pedoman penskoran di atas digunakan untuk mencari rata-rata skor terhadap hasil belajar siswa dalam satu kelas.
3.7.1.3 Menentukan Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Berdasarkan KKM KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai Kurinasih dan Sani2014:50. KKM yang ditetapkan pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV-B SD Labschool Unnes adalah 70. Adapun kriteria ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan skor yang diperoleh
dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5 Kategori Nilai Ketuntasan Mata pelajaran Bahasa IndonesiaKelas IV-B SD Labschool Unnes
KKM Kualifikasi
≥70 Tuntas
70 BelumTuntas
Aqib 2011:41 menyebutkan bahwa untuk menghitung persentase ke- tuntasan belajar klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Djamarah dan Zain 2010:108 mengatakan bahwa apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal,
maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan
� =
baru.Ber-dasarkan pendapat tersebut, peneliti menentukan batas ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 75.
Adapun kategori ketuntasan klasikal hasil belajar siswadapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3.6KategoriKetuntasan Belajar Klasikal
Kategori ketuntasan klasikal KKM individu
Kualifikasi
≥ 75 ≥ 70
Tuntas 75
70 Belum Tuntas
3.7.2 Data Kualitatif