2.1.3.6.3 Hasil Belajar Psikomotrik Hasil belajar psikomotor menurut Sudjana 2013:30 tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Sejalan dengan itu, Poerwanti dkk. 2008:1.29 mengklasifikasikan enam tingkatan domain psikomotor yaitu:
gerakan refleks P1; gerakan dasar P2; gerakan persepsi P3; gerakan ke- mampuan fisik P4; gerakan terampil P5; serta gerakan indah dan kreatif P6.
Hasil belajar siswa pada ranah psikomotorik dalam pembelajaran menulis pantun melalui model CTL berbantuan kartu kata diperoleh dari keterampilan
siswa dalam menulis pantun.
2.1.4 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDMI
2.1.4.1 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDMI Bahasa menurut Santosa 2008:1.2 adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa menurut KTSP dalam BSNP2006:119
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosionalsiswa dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semuabidang studi. Pembelajaran bahasa diha- rapkan dapat membantu siswa dalam mengemumakan gagasan, perasaan, dan
berpartisipasi dilingkungan masyarakat sekitar dengan menggunakan bahasa tersebut serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam
dirinya. Penyampaian informasi keilmuan dalam pembelajaran selalu meng- gunakan bahasa, untuk itu bahasa menjadi faktor penting dalam suatu pem-
belajaran.
Kemampuan berbahasa pada siswa dapat dikembangkan melalui pem- belajaran bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan SDMI. Pembelajaran bahasa
Indonesia di SDMI menurut KTSP dalam BSNP2006:119
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baiksecara lisan maupun tulis sesuai kom- petensi yang diharapkan.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDMI ini diharapkan: 1 siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan ke-
mampuan,kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasilkarya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri; 2 guru dapat
memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasasiswa dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumberbelajar; 3 guru lebih
mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dankesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya; 4 orang
tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan
programkebahasaan daan kesastraan di sekolah; 5 sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraansesuai dengan keadaan
siswa dan sumber belajar yang tersedia; dan 6 daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraansesuai dengan kondisi dan kekhasan
daerah dengan tetap memperhatikankepentingannasional BSNP2006:119
. Berdasarkan uraian tersebut, bahasa merupakan alat komunikasi yang
digunakan guru dalam suatu pembelajaran. Kemampuan berbahasa dapat dikem- bangkan melalui pembelajaran bahasa Indonesia sebagai dasar dalam mentransfer
ilmu untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi meng- gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis
serta menumbuhkan apresiasi siswa terhadap sastra indonesia melalui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia di SDMI. Dalam kaitannya dengan peningkatan keterampilan menulis pantun siswa, pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan untuk mengem-
bangkan kemampuan siswa dalam menulis serta menumbuhkan apresiasi siswa terhadap sastra indonesia berupa pantun.
2.1.4.2 Tujuan Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDMI Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDMI sebagaimana yang tercantum
dalam KTSP memiliki tujuan agar siswa mempunyai beberapa kemampuan antara lain: 1 berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis; 2 menghargai, bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; 3 memahami
bahasa Indonesia dan menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; 4 menggunakan bahasa Indonesia untuk dapat meningkatkan ke-
mampuan intelektual, kematangan emosional dan sosial; 5 menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi
pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; 6 meng- hargai dan membanggakan karya sastra bangsa Indonesia sebagai khasanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia BSNP2006:120.
Berdasarkan tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDMI tersebut, maka guru harus mampu mengarahkan siswa agar mempunyai kemampuan dalam
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia sesui tujuan dengan tepat dan kreatif, meningkatkan kemampuan
berbahasa dan mengapresiasi karya sastra Indonesia sebagai khasanah budaya Indonesia melalui pembelajaran bahasa Indonesia.
Dalam kaitannya dengan peningkatan keterampilan menulis pantun, tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu untuk mengembangkan kemampuan me-
nulis siswa serta mengenalkan siswa kepada karya sastra Indonesia berupa pantun sebagai khasanah budaya Indonesia.
2.1.4.3 Ruang Lingkup Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDMI Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDMI mencakup kom-
ponen kemampuan berbahasa yang meliputi empat aspekyaitu:1 mendengarkan; 2 berbicara; 3 membaca; dan 4 menulis BSNP2006:120. Setiap aspek
dalam ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan keterampilan berbahasa yang harus dikembangkan dalam mendukung materi pokok pada
kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang berlandaskan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar KTSP yang
sudah ditentukan dalam standar isi mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDMI. Menurut Doyin dan Wagiran 2010:11 pemerolehan keterampilan ber-
bahasa dimulai dari menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara ber- urutan. Keterampilan menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa
lisan yang diperoleh seseorang melalui peniruan yang bersifat alamiah dan langsung dalam proses komunikasi. Sedangkan keterampilan membaca dan me-
nulis merupakan keterampilan berbahasa tulis yang diperoleh secara sengaja melalui proses belajar.
Santoso2008:5.19-5.20 menjelaskan bahwa dalam aspek mendengarkan, siswa mendengarkan tanggapan secara kritis dengan pemahaman dan kepekaan
terhadap gagasan, pendapat, dan perasaan orang lain dalam berbagai bentuk wacana lisan dan informasi yang dilihat. Dalam aspek berbicara, siswa berbicara
secara efektif untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan, dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan dan konteks pembicaraan. Dalam aspek
membaca, siswa membaca beragama teks, menunjukkan pemahaman secara kritis terhadap gagasan, pendapat, dan perasaan baik tersurat maupun tersirat. Se-
dangkan dalam aspek menulis, siswa menulis berbagai jenis karangan untuk berbagai tujuan dengan memperhatikan kosakata, ejaan, tanda baca struktur
kalimat, dan paragraf secara efektif. Aspek-aspek keterampilan berbahasa tersebut dipelajari secara berkaitan antara satu aspek dengan aspek yang lain agar tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia tercapai dengan maksimal sesuai standar kom- petensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas, aspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis merupakan aspek dalam keterampilan berbahasa yang saling terkait satu
sama lain guna meningkatkan perkembangan keterampilan berbahasa yang harus dimiliki seseorang siswa.
Dalam kaitannya dengan peningkatan keterampilan menulis pantun, aspek dalam ruang lingkupmata pelajaran Bahasa Indonesia di SDMI yang diteliti yaitu
aspek menulis pantun. Keterampilan menulis pantun merupakan sebuah proses atau hasil dari aspek keterampilan berbahasa yang dimiliki sebelumnya yaitu
mendengarkan pantun, berbicara terkait pantun, dan membaca pantun.
2.1.5 Hakikat Keterampilan Menulis