2.1.7 Hakikat Pendekatan Saintifik
2..1.7.1 Pengertian Pendekatan Saintifik Pendekatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesiadalam Hosnan2014:
32merupakan sebuah proses, perbuatan, cara mendekatai, dan usaha dalam rangka aktivitas pengamatan untuk mengadakan hubungan dengan orang yang
diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah pengamatan. Se- dangkan pendekatan pembelajaran merupakan perspektif mengenai berbagai
strategi maupun metode pembelajaran untuk mengaplikasikan model-model pembelajaran Suprijono2012:78. Sehubung dengan itu, Kurniasih dan Sani
2014:132 berpendapat bahwa pendekatan saintifik menekankan agar siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya atau
wawancara, bernalar, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan apa yang telah mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Dengan demikian, siswa diarahkan untuk aktif dalam setiap praktik pembelajaran untuk menemukan pengetahuan melalui sebuah proses pengalamannya.
Berdasarkan definisi tersebut, pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif pada kegiatan pembelajaran
dengan menekankan pada proses pencarian pengetahuan sendiri tentang berbagai konsep dibanding menerima pengetahuan tanpa sebuah proses pengalaman yang
dilakukannya. Dalam kaitannya dengan peningkatan keterampilan menulis pantun,
pendekatan saintifik merupakan landasan dalam menerapkan model CTL pada
kegiatan siswa yang berpartisipasi aktif, kontekstual, dan kolaboratif dalam kegiatan menemukan sebuah konsep tentang pantun sehingga siswa terampil
menulis pantun berdasarkan pengalaman yang dilakukan.
2.1.7.2 Langkah-langkah Pendekatan Saintifik Dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada
pendidikan dasar dan menengah menyatakan bahwa pendekatan saintifik me- rupakan pengorganisasian pengalaman belajar siswa dengan urutan logis sebagai
berikut. 1
Mengamati, aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan ini yaitu melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak dengan menggunakan
alat atau tanpa alat. 2
Menanya, aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan ini yaitu mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang bersifat hipotesis
melalui bimbingan guru sampai dengan mandiri hingga menjadi suatu ke- biasaan.
3 Mengumpulkan data, aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan
ini yaitu menentuka data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber data berupa benda, dokumen, buku, atau melakukan
eksperimen untuk mengumpulkan data. 4
Mengasosiasikan, aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan ini yaitu menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hu-
bungan datakategori, dan menyimpulkan dari hasil analisis data.
5 Mengomunikasikan, aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan ini
yaitu menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar, atau media lainnya.
Berdasarkan uraian terebut, dalam pembelajaran saintifik aktivitas belajar siswa harus memuat proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Sehubung dengan langkah-langkah pendekatan saintifik tersebut, aktivitas siswa dalam peningkatan keterampilan
menulis pantun melalui model CTLberbantuan kartu kataadalah sebagai berikut. 1
Mengamati pantun untuk membangun pengetahuan awal yang dimilikimenga- mati, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan.
2 Mengidentifikasi bagian pantun untuk menemukan ciri-ciri pantunmengamati,
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan. 3
Menjawab pertanyaan dan bertanya berdasarkan ciri-ciri pantunyang ditemu- kanmenanya.
4 Berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk melengkapi bait pantun yang
rumpang dengan susunan kata yang tepatmengamati, mengumpulkan infor- masi, mengasosiasikan.
5 Mengamati cara membuat pantun yang dicontohkan guru sebelum kegiatan
diskusi mengamati. 6
Mempresentasikan hasil diskusi mengomunikasikan. 7
Menyimpulkan materi pantun yang telah dipelajari mengasosiasikan, mengo- munikasikan.
8 Mengerjakan evaluasi secara individu mengasosiasikan, mengomunikasikan.
2.1.8 Hakikat Model CTL