Pemberhentian Kompensasi Kebijakan dan Pendidik 1. Kebijakan

antar kota, antar kecamatan maupun antar satuan pendidikan sesuai dengan perundang-undangan. 46

e. Pemberhentian

Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan fungsi personalia yang menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai lembaga tempat kerja dan sebagai tenaga kependidikan. 47 Pemberhentian tenaga pendidik dalah pemutusan hubungan kerja antara sekolah dengan tenaga pendidik untuk tidak lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar dan terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Sebab-sebab pemberhentian tenag pendidik dan pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis 1 pemberhentian atas permohonan sendiri, 2 pemberhentian dinas atau pemrintah, dan 3 pemberhentian sebab lain. Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah bisa dilakukan dengan beberapa alas an berikut: 48 a Tenaga pendidikan yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik. b Pemimpin atau penyederhanaan organisasi. c Peremajaan, biasanya tenaga pendidik dan pendidikan yang telah berusiaa 50 tahun dan berhak pension harus diberikan dalam jangka waktu satu tahun. d Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. e Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum penjara atau kurungan. f Melanggar sumpah atau janji tenaga kependidikan negeri sipil.

f. Kompensasi

Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan diknas atau depag dan sekolah kepada tenaga pendidik, yang dapat dinilai dengan uang dan bisanya diberikan secara tetap. Pemberian konpensasi dapat berbentuk gaji, berupa tunjangan, fasilitas rumah, kendaraan dan laian-lain. Meski guru dikenal dengan sebutan pahlawan tanpa tanda jasa, kompensasi 46 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya UU Guru dan Dosen,…, h. 169. 47 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2006 h.155. 48 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesion,..., h. 155-156. tenaga pendidik harus diperhatikan karena menyangkut kesjahteraan hidup tenaga pendidik itu sendiri, jika pendapatan tenaga pendidik tidak mencukupi di satu sekolah kebiasaan yang banyak terjadi adalah tenaga pendidik mencari pendapatan tambahan dengan mengajar di sekolah lain atau mengerjakan pekerjaan selain menjadi tenaga pendidik, hal ini yang sering meyebabkan kurang konsentrasi tenaga pendidik dalam menjalankan proses belajar mengajar sehingga pengajaran yang diberikan tidak maksimal karena memikirkan hal yang lain. T. Hani Handoko dalam bukun Manajemen Personalia mengatakan kompensasi adalah “pemberian kepada karyawan dengan pembayaran financial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang”. 49 Dalam pemberian jasa harus ditentukan dan ketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya blas jasa atau kompensasi yang akan diterima. Jika balas jasa yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik dan pemenuhan kebutuhannya yang dinikamatinya semakin banyak pula, dengan demikian kepuasan kerjanya juga semakin baik.

g. Penilaian