Pendidik a. Pengertian Pendidik

memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Ketiga, evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode analisis kabijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. 14

2. Pendidik a. Pengertian Pendidik

Dalam ketentuan umum Undang-undang tentang Sisdiknas, pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widiaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. 15 Sebagaimana dalam pasal 1 Bab I Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 16 Guru adalah pendidik yang memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini yang meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. 17 Guru memegang peranan penting dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Peran utama ini mengaharuskan guru melaksanakan kewajibannya secara bersungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab yang didasarkan pada kualifikasi keilmuan yang dimiliki, oleh karena itu keberhasilan proses pembelajaran menjadi tanggung jawab utamanya. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru memiliki kewajiban seperti apa yang telah di tetapkan dalam undang-undang guru dan dosen No. 14 Tahun 2005, yaitu: a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. 14 William Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2003, Cet.5, h 609-611 15 Undang-undang R.I. No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS PP No. 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar,..., h. 3. 16 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. 17 Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. Bandung: Citra Umbara, 2008, h.74. b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atasa dasar pertimbangan jenis kelamin, agama suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika. e. Memilihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 18 Yang lebih dirinci dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagai berikut: a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. b. Memberikan tauladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi; c. Meningkatka dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. d. Meomotivasi peserta didik melaksanakan waktu belajar di luar jam sekolah; e. Memberikan ketauladanan dan menciptakan budaya membaca dan budaya belajar; f. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; g. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika. h. Memilihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 19 Berkaitan dengan tugas dan profesinya, guru harus mengetahui, serta memahami nilai-nilai, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai seorang pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 20 Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi 18 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya UU Guru dan Dosen, Jakarta: eLSAS,2006, h. 166-167. 19 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan, h. 16. 20 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya UU Guru dan Dosen,…, h. 162. oleh setiap pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan undang-undang.

b. Kualifikasi Pendidik