yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendidikan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten Kesejahteraan Masyarakat.
2. Fungsi
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pendidikan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, dinas pendidikan mempunyai
fungsi:
34
a. Penyusunan, dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran RKA Dinas Pendidikan;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pendidikan; c. Pelaksanaan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa, serta
pendidikan non formal dan informal. d. Pembinaan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa, serta
pendidikan non formal dan informal. e. Pelayanan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa, serta
pendidikan non formal dan informal. f. Pengkajian dan pengembangan pendidikan prasekolah, dasar, menengah
dan luar biasa, serta pendidikan non formal dan informal. g. Pengawasan dan pengendalian pendidikan prasekolah, dasar, menengah
dan luar biasa, serta pendidikan non formal dan informal. h. Pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional kependidikan dan tenaga
teknis pendidikan. i. Fasilitasi pengemabangan kerja sama antar lembaga pendidikan;
j. Pemberian rekomendasi pendirian dan penutupan satuan pendidikan tinggi. k. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, standarisasi
danatau perizinan di bidang pendidikan. l. Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan.
m. Pemungutan, penatausahaan,
penyetoran, pelaporan
dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi pendidikan.
n. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan dan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana pendidikan.
o. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perngkat daerah. p. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang dan ketatausahaan Dinas
pendidikan; dan q. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
3. Pengelolaan.
Dalam kegiatan pengelolaan ketenagaan personalia pendidikan, Piet A. Sehartian mengatakan proses kegiatan pengelolaan ketenagaan atau
personalia adalah sebagai berikut:
35
34
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan. h. 4.
a. Pencatatan dan pendaftaran ketenagaan inventarisasi ketenagaan. b. Penentuan kebijaksanaan dan perencanaan ketenagaan personnel
policy dan personel planing c. Pengadaan ketenagaan dari rekrutment sampai kepada placement.
d. Pengembangan ketenagaan
personnel development,
termasuk promotion.
e. Pemeliharaan ketenagaan termasuk salary, walfare, dan incentive lainnya.
f. Penilaian ketenagaan personnel appraisal, dan personnel evaluating. g. Pemutusan hubungan kerja discharge and retriment.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal 32 tentang Tenaga Pendidikan mempunyai Fungsi:
36
a. Penyusunan kebijakan teknis pengelolaan, pembinaan, pengendalian dan pengembangan tenaga pendidikan.
b. Penyusunan Pedomanpetunjuk teknispetunjuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan,
pembinaan, pengendalian
dan pengembangan
dan merumuskan formasi tenaga pendidikan;
c. Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan integritas;
d. Pelaksanaan pemantauan,
pengendalian, pembinaan,
evaluasi, pengembangan dan pelaporan kinerja dan disiplin tenaga pendidikan;
Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia kependidikan sebagai tindak lanjut dari manajemen personalia, didefinisikan
sebagai penarikan, seleksi, pengemnbangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia dan organisasi. Sedangkan sebagaimana yang
dikemukakan Made Pidarta, manajemen personalia mencakup merekrut, menempatkan, melatih dan mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan
mereka yang dikatakan sebagai fungsi manajemen personalia. Peningkatan kualitas tenaga pendidik atau sumber daya manusia
kependidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal. Sehubungan dengan
itu, fungsi manajemen personalia yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin adalah menarik, mengembangkan, menggaji dan memotivasi
personil guna mencapai tujuan system, membantu anggota agar mencapai
35
Piet A. Sehartian, Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 2001, Cet. Ke-2, h. 139-140.
36
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan,..., h. 22.
posisi dan standar prilaku, memaksimalkan perkembangan karier, serta menyelaraskan tujuan individu dan organisasi.
Pelaksanaan manajemen pendidik sumber daya manusia di Indonesia sedikitnya mencakup tujuh kegiatan utama, yaitu: perencanaan tenaga
kependidikan, pengadaan pegawai tenaga kependidikan, pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan, promosi dan mutasi, dan pemberhentian
pendidik dan tenaga kependidikan, kompensasi dan penilaian tenaga kependidikan.
Secara terinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan