Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik

6. setiap akhir ajaran kepala sekolah mengdakan penelitian bersama para guru mengenai situasi dan kondisi sekolah pada umumnya, dan membuat program sekolah untuk ajaran berikutnya. Bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah. sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru, yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi. Hal ini sesuai dengan dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yaitu Depdiknas, bahwa terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai : 1 educator pendidik; 2 manajer; 3 administrator; 4 supervisor penyelia; 5 leader pemimpin; 6 pencipta iklim kerja; dan 7 wirausahawan.

3. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik

a. Pengembangan peningkatan kualitas pendidik Organisasi senantiasa menginginkan personil-personilnya melaksanakan tugas secara optimal dan mengembangkan segenap kemampuannya untuk kepentingan organisasi, serta bekerja lebih baik dari hari ke hari. Disamping itu, pegawai sendiri sebagai manusia juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada dirinya termasuk dalam tugasnya. Sehubungan dengan itu, fungsi pembinaan dan pengembangan pegawai merupakan fungsi pengelolaan personil yang mutlak perlu untuk memperbaiki, menjaga dan meningkatkan kinerja pegawai. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Gunas Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta bahwasanya dalam melaksanakan kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas guru diantaranya, menumbuhkan kreativitas guru, mengikuti penataran atau lokakarya, mengadakan supervisi dan meningkatkan pengadaan fasilitas pendidikan. Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan peningkatan kualitas guru, yaitu Menumbuhkan kreativitas guru, sebagaimana hasil wawancara: “….Kegiatan pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru, adalah upaya kepala sekolah dalam menumbuhkan kreatifitas guru yang berkaitan dengan efektifitas pelaksanaan tugas mereka sebagai guru, kepala sekolah meminta gagasan dari para guru mengenai pelaksanaan tugas, kesempatan yang luas kepada para guru untuk mengaktualisasikan diri. Kepala sekolah mengajak para guru untuk bersama-sama mengatasi masalah dan menunjukkan sikap penuh pengertian dan penghargaan kepada guru.” 27 Bahwa dalam menumbuhkan kreatifitas guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru yang professional diberikan kesempatan yang luas dalam mengaktualisasikan diri mereka dalam menunjukkan sikap dan mengatasi berbagai masalah. Dengan adanya hal tersebut diharapkan para guru dapat menyajikan pembelajaran secara efektif. Kemudian mengadakan atau mengikuti penataran, lokakarya yang merupakan sebuah penunjang terhadap pengembangan dan peningkatan kualitas guru, Sebagaimana hasil wawancara: “…Dalam rangka mengembangkan profesionalisme guru dan tenaga administrasi, lembaga sekolah atau kepala sekolah mengutus guru untuk mengikuti penataran yakni penataran yang dilaksanakan sesuai dengan bidang studi. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah untuk mengembangkan profesionalisme guru yang dibutuhkan didalam melakukan tugas kependidikannya, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap prilaku, selain itu adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas lulusan sesuai dengan tuntutan pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.” 28 27 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 19 April 2010, pukul 13.00, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. 28 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 19 April 2010, pukul 13.00, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan penataran dan lokakarya, bisa dilihat perkembangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini nampak dari keantusiasan para guru yang ditugaskan untuk mengikuti penataran, karena para guru menyadari bahwa dengan mengikuti penataran adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas guru, disamping itu dapat meningkatkan mutu lembaga pendidikan. Sedangkan yang menjadi harapan dari mengikutsertakan guru bidang studi pada kegiatan ini sebagai upaya atau usaha pengembangan profesionalisme guru adalah untuk mewujudkan suatu lembaga pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan dalam UUSPN No. 20 tahun 2003. Kemudian mengadakan supervisi ini dapat membantu para guru dalam menilai proses dan hasil belajar mengajar seperti setelah semester maupun kenaikan kelas. Hal ini akan dapat meningkatkan kualitas atau mutu sekolah. Sebagaimana hasil wawancara: ”...mengadakan supervisi antara kepala sekolah, para guru dan staf administrasi dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan tujuan pendidikan.” 29 Adanya fasilitas pendidikan yang memadai guru dapat melaksanakan tugas mengajar secara profesional dan efektif, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten. Sebagaimana hasil wawancara: “…Meningkatkan Pengadaan Fasilitas Pendidikan. Pengadaan dan peningkatan fasilitas pendidikan merupakan salah satu upaya lembaga pendidikan dalam meningkatkan profesionalisme kerja guru dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar.” 30 Pengembangan dan pelatihan ini dijabarkan dalam suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang 29 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 19 April 2010, pukul 13.00, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. 30 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 19 April 2010, pukul 13.00, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. ingin berkembang, maka pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kependidikan harus dilakukan dan diperhatikan secara khusus dan benar. Dari penjelasan wawancara diatas, bisa dipahami bahwa pentingnya pendidikan dan latihan bagi tenaga kependidikan dalam suatu organisasi adalah: 1. Sumber daya manusia atau tenaga kependidikan yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Hal ini terjadi karena sering seseorang menduduki jabatan tertentu bukan karena kemampuannya, melainkan karena terjadinya formasi, oleh sebab itu tenaga kependidikan perlu penambahan kemampuan yang mereka perlukan. 2. Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, jelas akan mempengaruhi suatu instansiorganisasi. Oleh sebab itu jabatan- jabatan yang dulu belum diperlukan, sekarang diperlukan kemampuan orang yang akan menempati jabatan tersebut kadang- kadang tidak ada. Dengan demikian, maka diperlukan penambahan atau peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut. 3. Didalam masa pembangunan organisasi atau instansi baik pemerintah atau swasta merasa terpanggil untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi para tenaga kependidikannya. Pentingnya pendidikan dan pelatihan bukanlah semata-mata bagi tenaga kependidikan saja, tetapi juga keuntungan bagi organisasi karena dengan meningkatnya kemampuan dan profesionalisme tenaga kependidikan dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Produktivitas kerja para tenaga kependidikan meningkat berarti organisasi atau instansi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan. Adanya pelatihan dan pengembangan juga harus mempunyai sikap mental yang harus ditumbuhkembangkan sebagai pribadi yang luhur, karena dengan sikap mental yang baik seorang tenaga kependidikan diharapkan dengan cepat menyesuikan diri di lingkungan sekolah. b. Meningkatkan kompetensi guru Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi, sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif. Dapat dipaparkan bahwa ada berbagai upaya Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kompetensi guru ini, baik itu melalui pelatihan, supervisi, dan membimbing guru agar lebih berkompeten dalam proses belajar mengajar di kelas. Profesionalisme guru perlu ditingkatkan hal ini dimaksud untuk mengimbangi dunia pendidikan yang semakin maju. Guru yang professional adalah pendidik yang mempunyai potensi akademik, latar belakang pendidikan yang tinggi dan kreatif serta inovatif dalam pembelajaran. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Bapak Gunas, bahwa: “…Guru yang profesional itu dilihat dari segi akademiknya, latar belakang pendidikannya sampai tingkat mana, ya paling tidak harus S1, performennya, penampilan misalnya cara berpakaian, cara berbicara bagaimana tutur katanya dari ia berbicara kita bisa menilai apakah guru itu punya potensi dalam mengajar apa tidak. Dilihat dari inteligensinya nilai IPKnya paling tidak diatas tiga, stick holder, bagaimana ia menangani siswa, kreatif dan inovatif serta keterampilan lainnya.” 31 31 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 19 April 2010, pukul 13.00, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Karena alasan itulah Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk meningkatkan kompetensi guru. Dalam meningkatkan kompetensi guru itu juga tidak mudah, karena itu haru s membuat strategi dalam upaya yang dilakukan, diantaranya adalah :

1. Memotivasi guru