meningkatkan prestasi kerja aparatur Pendidikan dan menekan sekecil mungkin terjadinya KKN.
d. Meningkatkan kemampuan dan kesangupan aparatur Pemda Provinsi dalam melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi.
Berdasarkan data diatas, bahwa evaluasi dapat berarti penilaian prestasi kerja para tenaga pendidik terhadap kinerjanya dan sebagai
penunjang peningkatan kualitas guru. Prestasi kerja diukur dari beberapa komponen, yaitu: komponen kesetiaan, kepemimpinan, kerjasama,
ketaatan dan prestasi kerja. Penilaian tenaga pendidik dapat pula diartikan sebagai penilaian salah satu fungsi manejemen adminitrasi.
Secara umum perhatian Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta terhadap keadaan sekolah dan para pendidik sudah bagus dan hampir
semua memiliki profesionalitas dan semangat yang tinggi, dengan indikasi bahwa pemerintah saat ini sudah merealisasikan surat daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan pegawai tenaga pendidik DP3, daftar ini adalah untuk mengevaluasi berbagai aspek yang menunjang peningkatan kualitas
diantaranya aspek kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan. Dari seluruh aspek
tersebut dinilai oleh pejabat yang berwenang yaitu Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dari sinilah akan diketahui sikap dan kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah kita, adapun yang berstatus swasta diperlakukan sama hanya saja penilaian dibawah pengawasan kepala sekolah masing-
masing.
5. Kendala yang Menghambat Peningkatan Kualitas Pendidik.
Terdapat berbagai kendala yang menghambat dalam peningkatan kualitas pendidik. Berbagai masalah tentang tenaga pendidik meliputi
antara lain: kemampuan sebagai pendidik dan tenaga kependidikan masih ada yang kurang profesional, kinerja yang masih rendah dan produktif,
Dari segi kegiatan program keterbatasan anggaran, dan lemahnya motivasi
guru dalam mengikuti beberapa pelatihan, sebagaimana pernytaan bapak Gunas Mahdianto, yaitu:
”... kalau dari segi program kegiatan dengan keterbatasan anggaran, kedua dari mental guru itu sendiri, misalnya psikologi guru yang
umurnya sudah tua yang tidak mau diajak untuk berkembang, misalnya untuk mengikuti beberapa kegiatan pelatihan, makanya
selalu di berikan pelatihan-pelatihan secara terus menerus dan pelan- pelan.”
35
Adapun permasalahan yang menghambat terhadap peningkatan kualitas pendidik, sebagaimana hasil dokumentasi yang diperoleh, yaitu:
1. Permasalahan bidang tenaga pendidik dan kependidikan antara lain : Secara spesifik permsalahan tersebut diatas dirumuskan lebih
lanjut sebagai berikut: a Masih kurangnya jumlah guru sementara formasi pengangkatan
PNS dan PTT sangat terbatas. b Masih
banyaknya guru
yang berstatus
honorer, yang
mengakibatkan tingginya pungutan biaya yang dibebankan kepada orang tua.
c Sebagian besar sekolah swasta belum memiliki guru Bimbingan dan Konseling BK, namun untuk sekolah negeri sudah terpenuhi.
d Belum memadainya jumlah pengawas sekolah di bandingkan dengan jumlah sekolah dan guru yang menjadi tanggungjawabnya.
e Belum semua tenaga pendidik dan kependidikan memiliki kualifikasi kependidikan yang memenuhi persyaratan minimal SI.
f Perlu peningkatan kemampuan emosional question pendidik dan kependidikan.
g Masih banyak tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kompetensi di bawah standar yang ditetapkan;
h Masih ditemukan adnaya guru DPK pada sekolah swasta yang tidak melaksanakan tugas selaku PNS, tetapi tetap menerima gaji.
35
Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 19 April 2010, pukul 13.00, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta.
i Belum tersedianya ketentuan peraturan yang khusus berlaku bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang mengatur cara pemberian
penghargaan dan sanksi yang memadai hanya berdasar pada sanksi PP30, untuk penghargaan PP No. 55 Tahun 2003 tentang Tanda
Kehormatan Satya Lencana Pendidikan. j Penerapan sistem penilaian kinerja tenaga pendidik dan
kependidikan berdasarkan angka kredit, belum berdampak positif pada kualitas profesionalisme dan kesejahteraannya.
k Belum terlaksananya sistem dan prosedur mutasi promosi, demosi dan rotasi bagi tenaga pendidik dan kependidikan.
2. Permasalahan bidang manajemen dan kebijakan : - Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
MPMBS belum terlaksana dengan baik dan ini mencerminkan masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan.
- Peran Komite Sekolah belum maksimal sehingga belum mencerminkan suatu sinergi antara kekuatan sekolah dan kekuatan
masyarakat untuk memajukan sekolah yang bermutu. Berdasarkan data diatas, bahwa kendala yang menghambat terhadap
peningkatan kualitas
pendidik, yang
perlu ditekankan
untuk menangulanginya adalah kerjasama dan partisipasinya berbagai pihak,
baik dari pemerintah yang selalu mengupayakan secara terus menerus melakukan peningkatan dan pengembangan terhadap kualitas guru.
Adapun kepala sekolah dan tenaga pendidik, dapat menerima, mentaati dan menjalankan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku. Karena
tanpa memiliki kesadaran berbagai pihak, tidak bisa kebijakan maupun peraturan berjalan dengan lancar dan baik.
C. Analisis Data