Mahdianto, bahwa: “….banyak sekali pelatihan yang dilakukan misalnya bab
kurikulum, strategi pembelajaran, PTK dan lainnya, pelatihan untuk guru bidang studi maupun yang pelatihan dalam
peningkatan mutu guru karena ada anggarannya RAPBD, ada MGMP, dan juga sharing antar guru bidang studi se-
kecamatan.”
33
3. Mengembangkan tenaga pendidik
Tidak hanya pelatihan saja yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam peningkatan kompetensi guru, yaitu
mengadakan MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran. MGMP diadakan 1 bulan sekali untuk sharing bersama guru se KKM
perkacamatan. Dalam
kegiatan sharing
tersebut guru
menyampaikan berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran dan
juga bertukar
pendapat untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. MGMP juga diadakan untuk bertukar
pikiran tentang
variasi berbagai metode
pembelajaran di kelas. Melalui MGMP dapat dipikir bagaimana menyiasati kurikulum padat dan mencari alternatif pembelajaran
yang tepat serta menemukan berbagai variasi metode dan variasi media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kegiatan ini biasanya dikoordinir oleh kepala sekolah. MGMP dilakukan minimal bertemu satu kali per bulan guna menyusun
strategi pembelajaran dan mengatasi masalah yang muncul. Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami upaya guru
dalam meningkatkan kompetensinya, yaitu: a. Guru harus banyak membaca buku, baik yang terkait dengan
bahan ajarnya dan yang terkait dengan spesialisasi bidang ajarnya maupun yang terkait tentang informasi-informasi yang aktual.
33
Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 19 April 2010, pukul 13.00, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta.
b. Mengikuti pelatihan dan pembinaan yang diadakan pihak sekolah mapun oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
c. Mengikuti pelatihan yang mengarah kepada peningkatan profesi dan karir keguruan.
d. Mengikuti MGMP yang diadakan oleh sekolah. e. Mengikuti seminar-seminar guru mata pelajaran ataupun
nasionalisasi yang diadakan oleh berbagai kalangan perihal pendidikan.
f. Terjun bersama masyarakat membangun sosial, budaya dan kegamaan.
g. Mengikuti studi banding atau kunjungan di sekolah lain, untuk berbagi wawasan dalam menjalankan tugasnya baik antar wilayah
maupun antar provinsi. h. Mengikuti loka karya yang diadakan pihak sekolah maupun
pemerintah setempat. Dari penjelasan di atas, bahwa upaya guru-guru dalam
meningkatkan kompetensinya terlihat tidak hanya dari aspek eksistensinya kegiatan yang dilakukan diluar sekolah saja, tetapi dari
aspek internalnyapun dari dalam diri guru sangat membantu atau bahkan merupakan model utama bagi guru dalam meingkatkan
kompetensinya.
4. Sistem pemantauan dan evaluasi Dinas Pendidikan.