Peneliti: Adakah kendala bapakibu guru dalam mengikuti proses sertifikasi? Coba
Hasil FGD Tantangan Peningkatan Profesionalisme Guru Pasca UU Guru dan Dosen di MTs Islamiyah Ciputat
Dalam penelitian ini penulis melaksanakan diskusi atau FGD Focus Group Discussion kepada empat Guru Bidang Studi Agama, yang
terdiri dari Guru Fiqih, Akidah Akhlak, SKI, Qurdis dan Kepala Sekolah MTs Islamiyah Ciputat. Pelaksnaan FGD ini dimaksudkan untuk
mengetahui argumentasi dari beberapa guru. hasilnya dapat dilihat pada transkip di bawah ini.
Kode 1: Pemberlakuan UUGD Tentang Empat Standar Kompetensi Yang Harus Dimiliki Oleh Guru
Kode 1a : Kompetensi Profesional Kode 1b: Kompetensi Pedagogik
Kode 1c: Kompetensi Kepribadian Kode1d: Kompetensi Sosial
Ibu Tatu Uyainah
:“Sangat penting memang, seorang guru harus memiliki empat kompetensi tersebut. Karna itu semua seperti fondasi bagi seorang
guru. Misalnya dalam kompetensi profesional; a guru harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan mendalam, b memahami struktur,
konsep, dan metode keilmuan yang menanungi materi ajar. Kompetensi pedagogik; a memahami karakter siswa masing-masing, b mampu
mengelola kelas saat pembelajaran, c terampil dalam penggunaan variasi metode dan teknik pembelajaran, d dan melakukan evaluasi
pembelajaran. Kompeteensi kepribadian; a memiliki etos kerja sebagai guru, b memiliki pribadi yang mantap dan stabil, c menjadi contoh sikap
yang baik untuk peserta didik. Kompetensi soial; mampu berkomunikasi dengan baik kepada peserta didik, sesama pendidik, dan wali murid. Maka
dari itu, atas pemberlakuan Undang-Undang Guru dan Dosen ini sangatlah
bagus. Karena untuk menjadi seorang guru tidaklah semudah itu dan harus mempunyai keahlian untuk memahami standar empat kompetensi itu.”
Ibu Masnah:
“Menurut saya, empat kompetensi itu memang harus berkesinambungan agar tetap tercapai proses pembelajaran dan juga
meningkatkan kualitas pembelajaran. Misalnya dalam kompetensi profesional; a mempersiapkan konsep materi, b mempersiapkan konsep
metode dan teknik pembelajaran. Kompetensi pedagogik; a menilai siswa dengan tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, b menilai
kepribadian peserta didik, c mengelola kelas dengan baik, d meningkatkan pola metode dan teknik pembelajaran sesuai dengan kondisi
materi. Kompetensi kepribadian; a untuk guru itu sendiri; jujur, tegas, disiplin, memiliki loyalitas, memiliki akhlak yang baik, dan merasa tugas
sebagai seorang guru adalah panggilan jiwa, b untuk siswa; fleksibel dalam mengungkapkan pendapat artinya memiliki sikap yang luwes tidak
kaku kepada siswa. kompetensi sosial;a memiliki komunikasi yang baik dan bergaul secara efektif dengan guru, wali murid, siswa, dan lingkungan.
Artinya ini semua ada kerja sama satu sama lain. Maka dari itu, atas pemberlakuan Undang-Undang Guru dan Dosen ini sangat ideal sekali.
Karena tidak sembarangan seseorang yang akan menjadi guru. Seseorang itu harus mempunyai pengalaman belajar di lembaga tertentu khususnya
dalam bidangnya. Dan juga harus mempunyai gelar sarjana untuk mencapai itu semua.”
Ibu Ummi Arfiah:
“Menurut saya, atas pemberlakuan Undang-Undang Guru dan Dosen tersebut sangatlah bagus dan saya sangat setuju yang mengenai
guru harus memiliki empat kompetensi. Karena itu adalah merupakan syarat utama bagi seorang guru yang harus memiliki empat kompetensi
tersebut. Seperti halnya, a mampu menguasai materi dan dalam menjelaskannya, b memiliki contoh yang baik dan adanya hubungan yang
baik kepada sesama pendidik, peserta didik, c mempunyai jiwa sosialisme