7 . Pemeliharaan mandiri secara penuh fully autonomous maintenance
Melakukan pengembangan kebijakan dan tujuan perusahaan untuk meningkatkan kegiatan pengembangan secara teratur.
6.4.1.3. Membuat jadwal program maintenance untuk departemen
maintenance.
Program kegiatan maintenance ini dapat dilakukan dengan cara : a.
melakukan kegiatan pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan pemeriksaaan secara berkala.
b. Memprediksi umur komponen mesinperalatan seperti umur cover,
bearing, wooden frame dan lain- lain. c.
Mempebaiki mesin yang rusak. d.
Melakukan perbaikan secara menyeluruh terhadap mesinperalatan yang telah lama dioperasikan. Perbaikan ini bertujuan mengembalikan
kemampuan mesin pada kondisi seoptimal mungkin, dapat menghasilkan daya kerja yang tinggi, serta dapat memperpanjang usia kegunaan
mesinperalatan.
6.4.1.4. Meningkatkan Skill Operator MesinPeralatan Dan Personel
Maintenance
Pelatihan yang diberikan kepada operator berujuan meningkatkan kemampuan dan keahlian operator sehingga tidaklah hanya cukup dengan ‘know-
how’ tetapi operator harus mempunyai kema,mpuan ‘how-why’ sehingga dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian diharapkan perawatan mesinperalatan dapat berjalan lebih baik dan kerusakan dapat dicegah. Langkah–langkah yang dapat ditempuh adalah :
1. Menentukan kenbijakan dan prioritas serta mengecek status pendidikan dan pelatihan karyawan.
2. Menetapkan system dan tanggal pelatihan. 3. Pelatihan karyawan untuk meningkatkan mutu operasi dan keterampilan
pemeliharaan 4. Evaluasi
6.4.1.5. Merancang kegiatan manajemen mesinperalatan
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sebuah catatan penggunan mesinperalatan yang menandakan berapa banyak mesinperalatan
yang telah digunakan dan siapa saja yang telah menggunakannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan uraian serta perhitungan hasil pengukuran overall equipment efectivennes di mesin centrifuge di PTPN III Kebun Rambutan,
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Ideal Cycle Time dalam proses produksi di mesin sparator pada periode
2009 adalah 0,21 jamton. Equipment failures yang terjadi periode 2009 yang menyebabkan hilangnya keefektivitasan penggunaan mesin atau
peralatan di mesin sparator dimana persentase terbesar breakdown loss di bulan maret sebesar 5.62 . Ini diakibatkan oleh kerusakan yang terjadi
pada mesin centrifuge, sehingga menyebabkan shutdown. 2. Setup and Adjusment Loss mesin atau peralatan juga mempengaruhi
keefektivitasan penggunaan mesin, tidak adanya standart untuk setup time menyebabkan kerugian waktu dalam proses produksi. Selama periode
2009 persentase terbesar Setup and Adjusment Loss terjadi pada bulan maret sebesar 3.53.
3. Persentase terbesar faktor efektivitas mesin yang hilang karene faktor idling dan minor stoppages adalah pada bulan April sebesar 1.60.
4. Akibat dari faktor Reduce Speed mesin, total waktu yang hilang selama periode 2009 sebesar 136.10 jam dan persentase terbesar terjadi pada
bulan agustus sebesar 11.42, faktor rework losse mengakibatkan
Universitas Sumatera Utara