UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 7. Grafik Rata-Rata Persentase Penurunan Kolesterol
4.6.6. Aktivitas Farmakologi Kandungan Kimia Ekstrak Parijoto
Aktivitas ekstrak metanol buah parijoto dalam menurunkan kadar kolesterol diduga disebabkan oleh adanya kandungan senyawa metabolit sekunder
seperti saponin, flavonoid, dan tanin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Smith and Adanlawo 2013 saponin dapat menurunkan level serum kolesterol
dengan kemungkinan adanya pengikatan saponin dengan kolesterol. Sementara menurut penelitian lain saponin juga bekerja dengan mengendapkan kolesterol
dan ikut campur dalam sirkulasi enterohepatik asam empedu yang membuat penyerapan kolesterol di usus terganggu Kamesh dan Tangarajan, 2012.
Aktivitas antikolesterol dari saponin juga dapat melalui penghambatan reaksi oksidasi kolesterol LDL. Adanya hambatan reaksi oksidasi LDL akan dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah Adeneye dan Olaguniu, 2009. Mekanisme pengikatan saponin dan kolesterol telah dijelaskan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Francis et al 2002 kemungkinan juga merupakan salah satu mekanisme kerja dari ekstrak metanol buah parijoto dalam menurunkan
kadar kolesterol secara in vitro, dimana terlihat adanya penurunan kadar kolesterol bila dibandingkan kontrol negatif yang tidak ditambahkan ekstrak metanol buah
parijoto.
5 10
15 20
25 30
35
50 75
100 125
150
Pe n
u ru
n an
K o
le ste
ro l
Konsentrasi ppm
ekstrak metanol
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Senyawa metabolit sekunder lain yang diduga ikut berperan dalam menurunkan kadar kolesterol ialah tanin. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa
tanin yang terkandung dalam buah parijoto merupakan tanin terkondensasi. Asam galat merupakan salah satu tanin terhidrolisis yang dilaporkan memiliki aktivitas
antioksidan, antikarsinogenik, antimutagenik, antialergik dan antiinflamasi. Aktivitas antioksidan dari asam galat yang terkandung dalam ekstrak metanol
buah parijoto diduga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Latha dan Daisy 2011 menunjukkan jika
pemberian asam galat dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida hingga mendekati kelompok normal. Penelitian lain yang menunjukkan aktivitas
asam galat sebagai antikolesterol adalah Jang et al 2008 yang mengatakan bahwa asam galat merupakan agen penurun lipid yang efektif. Tanin dalam buah
parijoto kemungkinan juga bekerja dengan mengikat lipid sehingga mengganggu reaksi antara kolesterol dengan pereaksi lieberman burchard seperti yang pernah
diteliti Silankove et al 2006 pada tanaman Ceraonia siliqua. Flavonoid yang terkandung dalam buah parijoto juga kemungkinan
memiliki efek dalam menurunkan kadar kolesterol, hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Amirthaveni dan Vijayalakshmi 2000 yang
menggunakan tepung kedelai sebagai perlakuan yang menunjukkan bahwa bukan hanya kadar kolesterol yang menurun, tetapi juga trigliserida VLDL very low
density lipoprotein dan LDL low density lipoprotein. Di sisi lain tepung kedelai dapat meningkatkan HDL high density lipoprotein Amirthaveni dan
Vijayalakshmi., 2000. Selain itu, menurut studi yang dilakukan oleh Casaschi et al 2004 dan Ogawa et al 2005 dikatakan bahwa flavonoid bekerja menurunkan
kadar kolesterol dengan menghambat kerja enzim 3-hidroksi 3-metilglutaril koenzim A reduktase HMG Co-A reduktase Sekhon, 2012.
Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Leliana tahun 2013, ekstrak metanol buah parijoto memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi,
yaitu memiliki IC
50
sebesar 48,24. Aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol buah parijoto tersebut diduga juga berperan terhadap aktivitas antikolesterol.
Mekanisme kerja senyawa antioksidan dalam menurunkan kadar kolesterol total