Uji Penapisan Fitokimia Prosedur Kerja

31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Determinasi Tumbuhan

Buah Medinilla speciosa Blume yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Kecamatan Dawe, Kudus, Jawa Tengah pada tanggal 2 Februari 2015. Untuk memastikan keaslian tumbuhan yang digunakan dan menghindari kesalahan dalam pemilihan tumbuhan maka dilakukan determinasi di Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi LIPI, Bogor, Jawa Barat. Determinasi dilakukan dengan mengamati bagian dari tanaman parijoto seperti akar, cuplikan batang, daun, dan buah yang kemudian dicocokkan dengan literatur Flora of Java dan Taksonomi Tumbuhan. Hasil determinasi menunjukkan bahwa benar tanaman yang diperoleh merupakan tanaman Medinilla speciosa Blume yang berasal dari suku Melastomataceae Lampiran 1.

4.2. Penyiapan Simplisia

Bagian tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini ialah buah. Sebanyak 4 kg buah parijoto segar yang akan digunakan disortasi kering untuk memisahkan buah dari ranting-ranting dan pengotor yang ikut terbawa pada saat proses pemanenan. Buah yang sudah disortir dicuci bersih dengan menggunakan air mengalir untuk menghilangkan debu dan kotoran yang melekat pada buah. Tahap selanjutnya buah dikeringanginkan selama 2 jam di tempat yang terlindung dari paparan sinar matahari langsung untuk menurunkan kadar air pada lapisan luar buah sehingga tidak mudah ditumbuhi kapang dan bakteri, menghilangkan aktifitas enzim yang bisa menguraikan kandungan zat aktif, memudahkan proses pengolahan selanjutnya, sehingga dapat lebih ringkas, tahan lama dan mudah disimpan serta untuk melindungi kandungan zat aktif dari kerusakan akibat radiasi sinar matahari Endarsari., dkk. 2008. Kemudian buah dihaluskan menggunakan blender sehingga diperoleh simplisia halus sebanyak 3,2 kg dan dilakukan ekstraksi. Penghalusan dengan blender bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel simplisia, sehingga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memperluas kontak permukaan antara cairan penyari dan bahan aktif yang terkandung dalam tanaman sehingga proses ekstraksi dapat berjalan dengan lebih maksimal.

4.3. Pembuatan Ekstrak

Ekstraksi buah parijoto dilakukan dengan metode maserasi atau perendaman menggunakan pelarut metanol. Maserasi merupakan cara ekstraksi sederhana yang dilakukan dengan cara merendam sampel dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya. Prinsip maserasi adalah pelarut yang digunakan dalam proses maserasi akan masuk ke dalam sel tanaman melewati dinding sel, isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam dengan di luar sel melalui proses difusi hingga terjadi keseimbangan antara larutan di dalam sel dan larutan di luar sel Ansel, 1989. Metanol dapat merusak dinding sel pada sampel sehingga senyawa yang bersifat polar maupun non polar dapat terlarut dalam metanol. Selama proses maserasi terjadi proses difusi. Proses ini berlangsung hingga terjadi keseimbangan antara larutan yang ada di dalam sel dan di luar sel. Keuntungan ekstraksi menggunakan metode maserasi adalah prosedur dan peralatan yang digunakan relatif sederhana, biaya oprasional relatif rendah serta dilakukan tanpa adanya proses pemanasan. Khopkar, 2008. Buah parijoto sebanyak 3,2 kg diekstraksi menggunakan 15 L metanol dengan cara direndam selama 3 hari sambil sesekali diaduk. Proses ini diulang hingga 8 kali untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang maksimal. Hasil maserasi disaring dan dipekatkan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator pada suhu 45 C untuk menghindari kerusakan zat aktif akibat pengaruh suhu tinggi hingga menjadi ekstrak kental. Pemilihan penggunaan vaccum rotary evaporator dikarenakan proses pemekatan lebih cepat, pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali serta meminimalkan kontak dengan udara sehingga meminimalkan kerusakan senyawa dalam ekstrak. Ekstrak kental yang diperoleh dari penguapan dengan vaccum rotary evaporator kemudian disimpan dalam

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

8 42 54

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Isolasi Fraksi Aktif Antibakteri dari Ekstrak Etil Asetat Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume)

2 35 85

Uji Aktivitas Antioksidan Serta Penentuan Kandungan Fenolat dan Flavonoid Total dari Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume)

8 50 85

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

0 17 54

Uji efek antihiperlipidemia ekstrak etanol buah parijoto : medinilla speciosa blume terhadap kolesterol total, trigliserida, dan vldl pada tikus putih jantan

9 65 124

UjiEfek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume)Terhadap Jaringan Hati Tikus Putih Jantan

3 28 88

Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) secara In Vitro dengan Metode Stabilisasi Membran HRBC (Human Red Blood Cell)

15 100 94

:Uji Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total, Trigliserida, Dan VLDL Pada Tikus Putih Jantan

4 30 124

EFEK EKSTRAK ETANOLIK BUAH PARIJOTO (Medinilla speciosa Blume) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DIABETES MELLITUS KRONISU - Unissula Repository

0 2 8