Fungsi dan Tujuan Pemasaran Islam

penanggunggan resiko, 7 standarisasi dan grading, 8 pengumpulan informasi pasar. 1 Penjualan Penjualan ini merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang pungung kegiatan untuk mencapai kegiatan yang dituju. Fungsi penjualan juga merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos dengan harapan bisa mendapatkan laba. Jika barang-barang itu diproduksi atau dibeli untuk dijual, maka harus diusahakan sejauh mungkin agar barang tersebut dapat terjual. Tetapi di dalam penjualan Islam telah memberikan rambu, diantaranya adalah tidak boleh bersumpah dengan sumpah palsu. 2 Pembelian Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu. Fungsi pembelian ini sangat berat tugasnya terutama pada perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang- barang tertentu. Adapun syarat yang mesti dipenuhi berkenaan dengan objek barang yang akan dibeli diantaranya adalah sebagai berikut: • Barang yang dibeli mesti bersih materinya. Ketentuan ini didasarkan pada Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 157: Artinya: “…Menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan atas mereka yang buruk-buruk kotor”. Dan dalam hadist Rasullah SAW bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Allah Dan Rasulnya telah mengharamkan khamar, bangkai, daging babi, dan berhala. Kemudian dikatakan kepada nabi : “Bagaimana pendapatmu tentang lemak bangkai yang dapat dijadikan penambal perahu, pewarna kulit dan dijadikan minyak lampu?”Nabi menjawab: “ Tidak; hukumnya tetap haram. Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada orang yahudi lemak bangkai diolah, lemak tersebut, kemudian dijualnya dan dimakannya harganya”. HR. Jabir bin Abdullah 18 • Barang yang dibeli adalah sesuatu yang bermanfaat. • Yang menjadi dasar dari persyaratan manfaat ini adalah hadis nabi yang melarang memperjual belikan patung, karena dalam pandangan Islam patung itu merupakan sesuatu yang tidak berguna. 18 Prof. Dr. Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar Fiqih, Jakarta: Prenada Media, 2003, Edisi, Ke-3, h. 196. Barang yang diperjual belikan harus suci halal dan baik Hal tersebut berdasarkan hadits riwayat jabir bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda: Artinya: “sesungguhnya Allah mengharmkan jual beli khamar, bangkai, babi, dan patung-patung” HR. Jabir bim Abdullah 19 3 Pengangkutan Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikomsumsikan. Pengangkutan yang baik memungkinkan perluasan pasar dan memungkinkan pula spesialisasi dalam industri yang akan mengakibatkan produksi secara besar-besaran. Kemajuan dalam pengangkutan telah meningkatkan macam ragam barang yang tersedia untuk konsumsi, distribusi barang, dan mempercepat distribusi barang. Dalam Islam pengangkutan boleh-boleh saja dilakukan, karena dengan begitu dapat terjalin suatu kerjasama antara produsen dan pengecer barang, dimana Islam sangat menganjurkan akan adanya kerjasama dalam suatu usaha. Sebagaimana doa’ Nabi Musa kepada Allah SWT dalam surat Thaha ayat 30-33, yang berbunyi: 19 Prof.Dr.Abdullah al-Mushlih Prof.Dr.Shalah ash-Shawi, “Larangan Memperdagangkan Barang Haram”, artikel diakses pada tanggal 15 juni 2010 dari http:www.alsofwah.or.idcetakekonomi.php?id=69idjudul=67 . ⌧ Artinya: “…yaitu Harun. Saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu bagi urusanku”. Thaha20: 30-33 Dengan adanya kerjasama, barang dapat tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, sehingga tidak akan terjadi penumpukan barang di perusahaan. Mengenai jadwal pengiriman barang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan menurut Islam adalah baik dan benar. Karena Islam menyuruh umatnya menepati janji baik kepada pembeli dan sesama pedagang maupun Allah. 20 4 Penyimpanan Penyimpanan merupakan fungsi menyimpan barang-barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikomsumsikan. Penyimpanan disepanjang saluran distribusi dan dijalankan baik oleh produsen, penyalur, maupun oleh konsumen atau pembeli akhir. Adapun alasan-alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah sebagai berikut: • Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen terus-menerus. 20 Izzudin KhatibAt Tamimi. Bisnis Islam. Terjemahan. Azwir Buton dan Anwar Faisal, Jakarta: PT. Fikahan Aveska. 1992, h. 103. • Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus sepanjang tahun. • Spekulasi, yaitu dengan membeli dan menimbun barang-barang untuk dijual pada waktu harga naik. • Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun barang- barang pada waktu barang berlimpah-limpah, sehingga harganya rendah. Kemudian menjualnya pada waktu kekurangan barang. • Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar dan pembelian dalam jumlah besar memungkinkan untuk memperoleh potongan harga, biaya angkut perunit rendah, mengatasi kemungkinan kelambatan penyerahan barang, dan untuk pengawetan atau pematangan. 5 Pembelanjaan Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran. Sumber ekstern itu dapat berupa kredit dagang dari penjual dan pinjaman dari bank yang biasanya berupa pinjaman jangka pendek. Memberikan sejumlah modal atau uang dengan maksud memperoleh keuntungan atau kebijakan yang berbeda adalah masuk dalam kategori suap riswah praktik seperti ini dilarang dalam Islam. Karena praktik seperti ini merupakan salah satu faktor yang bisa menghancurkan sebuah bangsa. Sabda Nabi SAW, yang artinya “ Allah melaknat penyuap dan yang menerima suap dalam hukum” HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban 21 Dalam Islam model usaha tersebut harus benar-benar didapatkan dari jalan yang halal dan benar, karena apabila modal tersebut didapatkan dari jalan yang tidak benar maka nilai keberkahan dari suatu usaha itu akan hilang. 6 Penanggunggan Resiko Penanggungan resiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan menghadapi macam-macam resiko, antara lain: • Resiko yang ditimbulkan oleh alam, seperti gempa bumi dan banjir • Resiko yang ditimbulkan oleh manusia, seperti: kebakaran, pencurian, tidak dibayarnya utang oleh pembeli. • Resiko yang ditimbulkan oleh pasar, seperti: merosotnya harga penjualan. Sedangkan merosotnya harga jual dapat disebabkan oleh situasi pasar seperti: perubahan kesukaan konsumen, adanya penemuan baru, persaingan, kondisi perdagangan pada umumnya dan pengaruh musim. Dalam berbisnis atau berdagang untung dan rugi merupakan hal yang biasa, oleh karena itu, setiap pelaku bisnis harus mempunyai sikap saling mengasihi dan tolong menolong antar sesama rekan bisnisnya, karena dengan adanya sikap seperti ini maka persatuan umat akan terjalin dan akan semakin 21 Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, h. 41. meningkatkan tali persaudaraan ukhuwah antar pelaku bisnis, hal seperti ini dianjurkan dalam Islam. 22 7 Standarisasi dan Grading Standarisasi dan grading ini merupakan dua istilah yang agak berbeda meskipun ada juga persamaaannya. Kedua istilah tersebut akan dibahas lebih lanjut berikut ini: Standarisasi adalah penetuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi. Adapun dasar penentuan standard untuk barang-barang hasil manufaktur adalah: • Ukuran jumlah Rim untuk kertas • Ukuran kapasitas 1 liter untuk oli • Ukuran fisik 4 R untuk ukuran sepeda motor • Ukuran kekuatan tenaga kuda untuk mesin dan motor Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Adapun cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah: • Memeriksa dan menyortir dengan panca indra • Memeriksa dan menyortir dengan alat • Memeriksa dan menyortir dengan contoh barang 22 Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, h. 34. Bagi barang-barang hasil manufaktur, grading tidaklah begitu penting, oleh karena barang-barang semacam itu dapat dihasilkan sesuai dengan spesialisasi standard. Tetapi bagi barang-barang hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan, grading sangat penting sebab barang-barang semacam itu sangat tergantung dari alam. Dengan adanya fungsi ini maka aktifitas pemasaran akan berlangsung dengan transparan tanpa ada pihak yang merasa dibohongi, sehingga akan terhindar dari adanya transaksi tadlis yaitu perdagangan dengan penipuan. 8 Pengumpulan Informasi Pasar Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar dipasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dan sebagainya. Disamping itu dikumpulkan pula data tentang jumlah konsumen dan tempat tinggal mereka, daya beli konsumen dan kesukaan mereka. Keterangan-keterangan ini semuanya diperlukan oleh pengusaha untuk menentukan tindakan-tindakan guna mencapai keuntungan maksimal. Dalam uasaha pencapaian itu, ajaran Islam mendorong umatnya untuk berprilaku dengan akhlak yang Islami. Tentu dalam berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali dunia marketing dan lebih sempit lagi pada ranah pengumpulan informasi pasar. b. Tujuan Pemasaran yang Islami Tujuan pemasaran adalah untuk mencapai apa yang kita ingin capai, adapun tujuan-tujuan dari pemasaran adalah sebagai berikut: 1 Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan perusahaan. 2 Memberi kemudahan perusahaan dalam mengevaluasi dan mengontrol kegiatan pemasaran. 3 Sarana untuk mengatisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang. 4 Membantu perusahaan dalam mencapai peningkatan volume penjualan. 5 Untuk membentuk dan menyempurnakan usaha dan produk perusahaan sehingga memenuhi tujuan laba dan pertumbuhan. Adapun tujuan pemasaran Islam adalah sebagai berikut: 23 1 Membentuk marketer yang Islami 2 Membantu perusahaan dalam mencapai laba optimum 3 Membentuk jalinan kerjasama antar perusahaan dalam rangka tanggung menanggung resiko apabila terjadi kerugian 4 Menentukan jenis-jenis produk yang bermanfaat bagi masyarakat 5 Membantu pemerataan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tujuan dari pemasaran yang Islami adalah untuk menetapkan arah dan tujuan dari perusahaan, dalam 23 Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, h. 34. rangka memperoleh laba optimum bagi perusahaan dan semua pihak yang terlibat di dalamnya berdasarkan syariat Islam.

4. Prinsip-Prinsip Pemasaran Islami

1 Cintailah Pelanggan anda dan hormatilah kompetitor anda Love You Costumer, Respect Your Competitor. Prinsip ini didasarkan pada ayat berikut: ⌧ ☺ ☺ Artinya: Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Maidah : 8 Pada dasarnya kompetitor akan memperbesar pasar, sebab tanpa kompetitor industri tidak akan berkembang, kemudian kompetitor sebenarnya perlu di bench mark, di mana kompetitor yang bagus akan ditiru. 2 Jadilah pemasaran yang sensitif terhadap perubahan dan jadilah pemasaran yang siap terhadap perubahan Be Sensitive to Change and Be Ready to Transform Dunia tidak selamanya akan seperti ini, lanskap bisnis akan terus berubah, kompetisi yang semakin sengit tidak dapat dihindari lagi, globalisasi dan teknologi akan membuat pelanggan semakin pintar, kalau kita tidak sensitive dan tidak cepat-cepat mengubah diri, maka kita akan habis, prinsip ini didasarkan pada ayat berikut: Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan QS. Ar-Ra’du : 11 3 Selalu menawarkan barang yang baik dengan harga yang sesuai Always Offer Good Package At a Fair Price Dalam prinsip ini, kita tidak boleh menjual barang jelek dengan harga yang tinggi, dikarenakan marketing yang benar adalah marketing yang fair, dimana harga dan produk harus sesuai. 4 Mendapatkan pelanggan, menjaga dan mengembangkan pelanggan Get Your Costumer Keep and Grow Them Pada prinsip ini marketer yang mendapatkan pelanggan, haruslah memelihara hubungan yang baik dengan mereka, dan harus dipastikan bahwa pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, sehingga pelanggan menjadi lebih loyal. Ini yang namanya keep the costumer, namun keep the costumer saja tidaklah cukup, karena hal tersebut harus dilengkapi

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Sepeda Motor Pada PT Federal International Finance (FIF) Kota PematangSiantar

2 106 113

Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance (FiIF) Cabang Medan

2 54 88

Analisis keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor honda dengan menggunakan jasa leasing PT. Federal International Finance di Jember

0 3 56

Studi perbandingan lembaga pembiayaan antara pembiayaan multifinance syariah dan pembiayaan konvensional pada PT. Federal International Finance (FIF)

12 220 104

Analisis segmentasi, Tangerang, Positioning (SPT) dan proses penyaluran pembiayaan motor syariah pada perusahaan pembiayaan: studi pada federal International Finance (FIF) syariahe

3 16 86

analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan volume pembiayaan pada PT federal international finance (FIF) Syariah

0 20 105

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR ANTARA PEMBELI DENGAN PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG KOTA SURAKARTA.

0 4 21

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CABANG PEMBANTU PURWODADI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 75

STRATEGI PROMOSI UNTUK MENINGKATKAN KUANTITAS PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR PADA PT. MANDAlA MULTI FINANCE Tbk PRABUMULIH -

0 0 75

KAJIAN TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) POS TANJUNG CABANG MATARAM - Repository UNRAM

0 0 15