63
4.1.1. Memilih Jodoh.
Menurut masyarakat Jawa di kelurahan Sawit Seberang, perjodohan merupakan suatu kegiatan dimana seorang laki-laki dan perempuan dicarikan
pasangan hidupnya oleh orang lain yaitu orang tua maupun kerabat dekatnya. Dalam perjodohan biasanya kedua pengantin belum saling mengenal dan biasanya segalanya
telah diatur oleh kedua orang tua dari kedua belah pihak. Apabila kedua orang tua kedua belah pihak telah saling setuju, maka para
orang tua akan membicarakan waktu perkawinan dan segala hal yang berkaitan dengan upacara perkawinan hingga tiba waktu perkawinan tersebut. Pada saat ini
kedua orang yang dijodohkan belum dipertemukan dan saling kenal, untuk mempertemukan dan mengenalkan pasangan yang akan dinikahkan tersebut maka
nanti pada acara puncak perkawinan itu akan diadakan acara ketemuan. Pada acara ini kedua pengantin akan dipertemukan oleh dukun pengantin dan kemudian dinikahkan.
Pada umumnya dahulu masyarakat Jawa khususnya masyarakat Jawa di kelurahan Sawit Seberang, dalam hal memilih jodoh mereka harus memperhatikan
segalanya dari berbagai aspek. Segalanya harus dilihat dari beberapa segi dan ketentuan yang tidak boleh diabaikan. Dahulu kebanyakan dari mereka dalam
mencari jodoh dilandasi oleh beberapa hal yaitu, bibit, bebet dan bobot yang berarti dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, kedudukan sosialnya serta keturunannya.
Selain pedoman dalam mencari jodoh diatas, masyarakat Jawa dikelurahan Sawit Seberang pada umumnya juga mengenal adat mencari jodoh berdasarkan pada
hari lahir calon pengantin. Setelah perundingan tentang perkawinan berlangsung, kedua keluarga berunding dengan seseorang yang paham tentang hal tersebut,
Universitas Sumatera Utara
64 misalnya melihat apakah hari lahir calon pengantin tersebut sesuai. Karena mereka
percaya bahwa kecocokan hari lahir kedua calon pengantin tersebut merupakan petunjuk tentang watak masing-masing dan hal itu merupakan dasar bagi kecocokan
perkawinan tersebut. Perhitungan waktu untuk melaksanakan upacara perkawinan ini pertama-tama
adalah mencari tanggal, hari, bulan dan tahun kelahiran kedua calon pengantin. Kemudian waktu kelahiran kedua pengantin dicocokkan dengan perhitungan kalender
Jawa dan dicari naptunya atau hitungan Jawanya dengan melihat primbon. Primbon
adalah buku atau tulisan yang berisi dengan ramalan atau perkiraan sekitar kehidupan masyarakat Jawa.
Untuk mengetahui kecocokan hari lahir kedua calon pengantin ini cukup sulit, tetapi kebanyakan orang Jawa di kelurahan Sawit Seberang mempunyai pengetahuan
sekedarnya mengenai hal tersebut. Apabila hasil perhitungan ramalan pada hari lahir kedua calon pengantin tersebut berbeda maka perkawinan tersebut akan dibatalkan,
karena mereka percaya apabila perkawinan tersebut tetap dilakukan maka akan menyebabkan kemalangan bagi kedua calon pengantin dan keluarga dekatnya.
Pada saat sekarang ini, khususnya masyarakat Jawa di kelurahan Sawit Seberang dalam hal memilih jodoh tidak lagi berdasarkan pilihan orang tuanya.
Mereka bebas memilih jodoh yang mereka suka tanpa adanya campur tangan dari orang tua, dan para orang tua memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk
memilih jodoh yang serasi dan sesuai dengannya. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor tingkat pendidikan masyarakatnya yang sudah mulai tinggi sehingga membuat
mereka berfikir secara modern.
Universitas Sumatera Utara
65
4.1.2. Pinangan dan Pertunangan.