elastisitasnya.  Sehingga  volume  darah  yang  mengalir  menjadi  kurang  lancar.
17
Penelitian lain juga menyatakan hal  yang sama, penelitian yang dilakukan  Stacey et al mengatakan    bahwa  semakin  bertambahnya  usia  makan  terjadi  beberapa  penurunan
proses metabolisme dalam  tubuh salah satunya adalah metabolisme kalsium yang pada akhirnya akan terjadi beredarnya banyak kalsium dalam darah dan terjadi pengendapan
kalsium  di  dinding  pembuluh  darah  dan  terjadi  penyempitan  pada  pembuluh  darah sehingga  darah  yang  melewati  arteri  tersebut  tekanannya  meningkat.
56
Selain  itu semakin  tua  usia  maka  jumlah  responden  semakin  sedikit  hal  ini  sesuai  dengan  data
WHO pada tahun 2009 yang menunjukan angka harapan hidup warga Indonesia adalah 68 tahun.
2
Pada  penelitian  ini  subjek  penelitian  yang  memiliki  kebiasaan  berjalan  kaki lebih  banyak  yaitu  72  orang  dengan  presentase  70.6  dan  yang  tidak  memiliki
kebiasaan  berjalan  kaki  30  orang  dengan  presentase  29.4  sehingga  diketahui  pada pasien hipertensi pada penelitian ini lebih banyak yang memiliki kebiasaan berolahraga
jalan kaki. Gambaran  tekanan  darah  pada  pasien  menunjukan  pasien  hipertensi  dengan
tekanan darah  terkontrol yaitu tekanan darah sistol kurang dari 140 mmHg dan diastol kurang  dari  90  mmHg  lebih  banyak  daritekanan  darah  yangtidak  terkontrol.  Jumlah
pasien dengan kontrol tekanan darah  sebanyak 63  orang dengan persentase 61.8 dan pasien  dengan  tekanan  darah  tidak  terkontrol  sebanyak  39  orang  dengan  persentase
38.2.
4.1 Analisis Univariat
Pada penelitian ini dilakukan analisis univariat untuk melihat gambaran distribusi frekuensi  pada  variabel  independen  dan  variabel  dependen  yang  diteliti.  Adapun  hasil
analisis univariat pada penelitian ini akan dijelaskan pada sub-bab berikut
4.2.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Kebiasaan Berolahraga Jalan Kaki
Tabel 4.2 Distribusi Sampel Kebiasaan Berolahraga Jalan Kaki
Tabel  4.2  menunjukkan  distribusi  sampel  penelitian  berdasarkan  kebiasaan berolahraga  jalan  kaki.  Pada  penelitian  ini,  yang  termasuk  ke  dalam  kriteria
berolahraga  jalan  kaki  adalah  pasien  hipertensi  yang  melakukan  olahraga  jalan  kaki berdurasi    minimal  30  menit  persekali  jalan  dan  dengan  frekuensi  diatas  3  kali
perminggu.
39
Didapatkan  dari  total  sampel  sebanyak102  orang,  terdapat  72  orang  yang berolahraga  jalan  kaki  dengan  persentase70,6,  30  orang  tidak  berolahraga  jalan
kakidengan presentase 29,4.
Berolahraga Jalan Kaki Frekuensi
Presentase Ya
72 70.6
Tidak
30 29.4
Grafik  4.3.Gambaran  Karakteristik  Penelitiain  Berdasarkan  Kebiasaan Berolahraga Jalan Kaki.
4.2.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Kontrol Tekanan Darah
Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kontrol Tekanan Darah TekananDarah
Frekuensi Persentase
Terkontrol 63
61.8 TidakTerkontrol
39 38.2
Dari  tabel  4.3    menunjukkan  distribusi  sampel  berdasarkan  Kontrol  tekanan darah, yang termasuk kedalam kriteria kontrol tekanan darah adalah pasien hipertensi
tanpa  komplikasi  yang  memiliki  tekanan  darah  140  mmHg  sistolik  dan  90  mmHg diastolik.
12
Grafik  4.4.Gambaran  Karakteristik  Penelitiain  Berdasarkan  Kontrol  Tekanan Darah
Berdasarkan  tabel  4.3  dan  grafik  4.4  dapat  dilihat  gambaran  karakteristik penelitian  berdasarkan    kontrol    tekanan  darah.  Pada  kelompok  senam  jantung  sehat
Unit  Pelayanan  Jantung  Terpadu  RSUPN  Cipto  Mangunkusumo  didapatkan  63 responden  yang  tekanan  darahnya  terkontrol  dengan  presentase  61,8,  dan  39
responden tekanan darahnya tidak terkontrol dengan presentase 38,2.  Pemeriksaan tekanan darah yang teratur pada pasien hipertensi sangat dibutuhkan untuk mengetahui
tekanan  darahnya  terkontrol  atau  tidak.  Karena  apabila  tekanan  darah  pada  pasien hipertensi  tidak  terkontrol  merupakan  faktor  resiko  tinggi  terjadinya  komplikasi
kardiovaskular.
3
4.2 Analisis Bivariat
Tabel  4.4  Hubungan  antara  Kebiasaan  Berolahraga  Jalan  Kaki  dengan Kontrol tekanan darah.
Jalan Kaki
Kontrol Tekanan Darah
Ya              Tidak N            N
Total N
Rasio Prevalens
IK 95 p-
value
Ya 5452,9
18 17,6 7270,6
0.4 0.055-
0.368 0,001
Tidak
98,8 2120,6
308,8
Total 6361,8
3938,2
Tabel  4.4  menunjukkan  Hubungan  antara  kebiasaan  berolahraga  jalan  kaki dengan kontrol tekanan darah. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 72 pasien
70,6  yang  melakukan  olahraga  jalan  kaki,  54  pasien  52,9  tekanan  darahnya terkontrol,  dan  18  pasien  17,6  tekanan  darahnya  tidak  terkontrol.  Sedangkan  dari
30 pasien 29,4 yang tidak melakukan olahraga jalan kaki, 9 pasien 8,8 tekanan darahnya terkontrol dan 21 pasien 20,6 tekanan darahnya tidak terkontrol.
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  analitik  komparatif  kategorikal  tidak berpasangan  sehingga  untuk  uji  hipotesisnya  menggunakan  uji  chi-square.
52
Dan menggunakan  tabel 2x2 pada baris ditempatkan variabel independen yaitu jalan kaki
sementara  pada  kolom  ditempatkan  variabel  dependen  yaitu  tekanan  darah.
54
Hasil dari uji hipotesisnya menunjukan sel yang memiliki nilai observed dan expected lebih
dari  5.  Sehingga  telah  memenuhi  syarat  uji  chi-square.
54
Pada  hasil  uji  chi-square diperoleh  nilai  p  =  0.001  yang  berarti  P    0.05  sehingga  hasilnya    bermakna.  Dapat