Pengolahan Data Analisis data
Tabel4.1 menunjukan karakteristik demografis subjek penelitian ini yang meliputi jenis kelamin, usia, kebiasaan berjalan kaki dan control tekanan darah.
Grafik 4.1.Gambaran Karakteristik Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1.dapat dilihat gambaran karakteristik penelitian berdasarkan jenis kelamin. Pada kelompok senam jantung sehat Unit
Pelayanan Jantung Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo lebih banyak responden pria yang mengalami atau memiliki riwayat hipertensi yaitu berjumlah 68 orang
dengan presentase 66.7 dibandingkan dengan wanita yang hanya berjumlah 34 orang dengan presentase 33.3. Hal ini sesuai dengan laporan penelitian anjum et al juga
menyebutkan bahwatedapat 655 reponden yang mengalami hipertensi dimana 340 responden berjenis kelamin pria dan 315 responden berjenis kelamin wanita
sehinggadidapatkan bahwa jumlah responden yang hipertensi didominasi oleh pria.
55
Penelitian yang dilakukan oleh Tiwari sushma et al mengenai jalan kaki dan hipertensi di India juga menunjukkan angka karkteristik yang sama dimana dari total 84
responden, terdapat 55 responden berjenis kelamin pria dan 29 responden berjenis kelamin wanita. Sehingga pada pasien hipertensi didapatkan lebih banyak pria dari
wanita.
51
Grafik 4.2GambaranKarakteristik Penelitian BerdasarkanUsia
Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.2 dapat dilihat gambaran karakteristik penelitian berdasarkan usia. Pada kelompok senam jantung sehat Unit Pelayanan
Jantung Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo didapatkan pasien yang terdiagnosis hipertensi primer terbanyak terdapat pada usia 60 tahun dengan jumlah10orang 9,8
usia pasien tertinggi yaitu berusia 84 tahun dan usia terendah yaitu 42 tahun dengan rata rata usia responden hipertensi pada kelompok senam jantung sehat Unit Pelayanan
Jantung Terpadu RSUPN CiptoMangunkusumo adalah 59.73. Setelah dilakukan uji normalitas terhadap usia responden, diperoleh nilai p = 0,200 . Karena nilai p 0,05
maka diambil kesimpulan bahwa distribusi usia normal.
54
Hal ini sesuai dengan pendapat Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, pada buku
Harrison’s Principles of Internal Medicine yang menyatakan bahwa semakin tinggi usia seseorang semakin tinggi pula tekanan darahnya, hal ini disebabkan karena
semakin bertambahnya usia, pembuluh darah arteri mengalami kekurangan elastisitas sehingga tekanan pada darah akan meningkat, hal ini dapat diibaratkan seperti pipa air
yang mengalami penyempitan tekanan pada air akan meningkat.
28
Hal ini juga sejalan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan sebelumnya bahwa usia responden
hipertensi terbanyak adalah yang berusia diatas 50 tahun. Disebabkan karena semakin bertambahnya usia, pembuluh darah arteri mengalami penurunan kelenturan atau
elastisitasnya. Sehingga volume darah yang mengalir menjadi kurang lancar.
17
Penelitian lain juga menyatakan hal yang sama, penelitian yang dilakukan Stacey et al mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia makan terjadi beberapa penurunan
proses metabolisme dalam tubuh salah satunya adalah metabolisme kalsium yang pada akhirnya akan terjadi beredarnya banyak kalsium dalam darah dan terjadi pengendapan
kalsium di dinding pembuluh darah dan terjadi penyempitan pada pembuluh darah sehingga darah yang melewati arteri tersebut tekanannya meningkat.
56
Selain itu semakin tua usia maka jumlah responden semakin sedikit hal ini sesuai dengan data
WHO pada tahun 2009 yang menunjukan angka harapan hidup warga Indonesia adalah 68 tahun.
2
Pada penelitian ini subjek penelitian yang memiliki kebiasaan berjalan kaki lebih banyak yaitu 72 orang dengan presentase 70.6 dan yang tidak memiliki
kebiasaan berjalan kaki 30 orang dengan presentase 29.4 sehingga diketahui pada pasien hipertensi pada penelitian ini lebih banyak yang memiliki kebiasaan berolahraga
jalan kaki. Gambaran tekanan darah pada pasien menunjukan pasien hipertensi dengan
tekanan darah terkontrol yaitu tekanan darah sistol kurang dari 140 mmHg dan diastol kurang dari 90 mmHg lebih banyak daritekanan darah yangtidak terkontrol. Jumlah
pasien dengan kontrol tekanan darah sebanyak 63 orang dengan persentase 61.8 dan pasien dengan tekanan darah tidak terkontrol sebanyak 39 orang dengan persentase
38.2.