Distribusi Sampel Berdasarkan Kontrol Tekanan Darah
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan berolahraga jalan kaki dengan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.
Oleh karena terdapat hubungan antara kebiasaan berolahraga jalan kaki dengan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi, peneliti mengukur estimasi resiko relatif
hubungan tersebut dengan menggunakan rasio prevalens RP. Rasio prevalens RP
dapat dihitung dengan rumus RP= aa+b : cc+d.
52
Diketahui nilai rasio prevalensRP pada penelitian ini adalah sebesar 0.4 dengan IK 95 0,055-0,368
dimana pada nilai RP1 bukan merupakan faktor resiko tetapi merupakan faktor protektif.
52,54
Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa pada pasien hipertensi yang melakukan kebiasaan berolahraga jalan kaki secara teratur selama minimal 3 kali
dalam seminggu dan berdurasi minimal 30 menit setiap latihan memiliki tekanan darah yang terkontrol diabandingkan dengan yang tidak berjalan kaki.
Hasil dari penelitian ini yang menunjukan terdapat hubungan antara berolahraga jalan kaki dengan tekanan darah pada hipertensi sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Martin et al menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi sebesar 3,2 mmHg tekanan diastolik dan 5,7 mmHg tekanan sistolik pada
penderita hipertensi dengan olahraga aerobik ringan.
13
Penelitian Fernando dimeo dkk juga menyatakan terdapat hubungan berolahraga secara teratur dengan hipertensi dan
dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 6±12 mmHg dan diastolik sebesar 3±7 mmHg pada penderita hipertensi yang resisten.
14
Augustine J. Sohn dkk menyatakan bahwa terdapa hubungan berolahraga terutama jalan kaki dengan tekanan
darah pada hipertensi, terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 9,0 dan diastolik sebesar 7,42 pada pasien hipertensi yang mendapatkan intervensi berjalan
kaki selama 30 menit setiap harinya.
16
Kebiasaan berolahraga jalan kaki merupakan suatu aktivitas aerobik yang bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan daya tahan Kardiovaskular serta
Muskuloskeletal.
39
Dengan latihan fisik yang benar dan teratur akan terjadi efisiensi kerja jantung. Kemampuan jantung akan meningkat sesuai dengan perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuh. Hal tersebut dapat berupa perubahan pada frekuensi jantung, isi sekuncup, dan curah jantung.
50
Saat melakukan aktivitas fisik yang bersifat aerobik seperti berjalan kaki, tekanan darah akan naik cukup banyak. Seperti pada saat melakukan olahraga aerobik
yang bersifat keras, tekanan darah sistolik akan naik mejadi 150-200 mmH dari tekanan darah sistolik ketika istirahat sebesar 110-120 mmHg. sebaliknya, segera setelah latihan
aerobik selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30-120 menit.
38
Jika aktivitas fisik yang bersifat aerobik ini dilakukan secara berulang, penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya
berolahraga secara terarur akan dapat menurunkan tekanan darah. Jenis olahraga yang efektif menurunkan tekanan darah adalah olahraga aerobik dengan intensitas sedang
dengan frekuensi 3-5 kali perminggu dengan durasi latihan minimal 30 menit sekali latihan.
49
Tekanan darah yang terkontrol pada hipertensi ini terjadi lantaran adanya penurunan tekanan darah karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan terjadi
relaksasi pembuluh darah. Sehingga terjadi penurunan tekanan darah seperti halnya melebarnya pipa air yang akan menurunkan tekanan pada aliran air. Dalam hal ini
olahraga aerobik yang bersifat kontinyu dapat mengurangi tahanan perifer pembuluh darah. Mekanisme penurunan tekanan darah juga diakibatkan oleh aktivitas memompa
jantung yang berkurang.
49
Otot jantung individu yang berolahraga secara rutin lebih kuat dibandingkan dengan individu yang jarang berolahraga. Pada individu yang rutin
berolahraga jantungnya berkontraksi lebih sedikit untuk memompakan darah dengan volume yang sama.
39
Karena olahraga dapat menyebabkan penurunan denyut jantung, maka olahraga secara kontinyu akan menurunkan cardiac output, yang pada akhirnya
akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
49
Peningkatan efisiensi kerja jantung dicerminkan dengan penurunan tekanan darah sistolik, sedangkan penurunan tahanan perifer dicerminkan dengan penurunan tekanan
diastolik.
23