Tabel 2.7 Perbedaan aerobik dan anaerobik
Penyediaan energi
Anaerobik, alaktik
Anaerobik, laktik
Aerobik, alaktik
Energi via
ATPCP Glikolisis
Pembakaran dengan oksigen
Hasil langsung
Energi langsung 15 detik
2-3 mM ATP 15 detik, 2-3
menit 36
mM ATP
lebih dari 2-3 menit
Produk sampingan
Tanpa laktat Laktat
Tanpa laktat
Contoh olahraga
Lari sprint 100m Balap sepeda
1km, lari 400- 800 m
Berjalan kaki
lama
Kapasitas Kapasitas
bersprint Kapasitas
toleransi laktat Kapasitas
endurance
Sumber : Peter GJM, Latihan Laktat Denyut Nadi. Jakarta .KONI.2000.
40
Tabel 2.8 Perbedaan olahraga aerobik dan anaerobik
Perbedaan Olahraga Aerobik
Olahraga Anaerobik Intensitas
60-75 90-100 maksimum
Lama waktu
1-10 menit 10 detik-2 menit
Pemulihan
1-3 menit 2-10 menit
Aktivitas pemulihan
Lari kecil Lari kecil
Pengulangan
Relatif tinggi Relatif rendah
Sumber : Peter GJM, Latihan Laktat Denyut Nadi. Jakarta .KONI.2000.
40
2.1.11. Latihan Dengan Berjalan Kaki
Latihan berjalan kaki bersifat dinamis dan berulang-ulang dari beberapa grup otot, menstimulasi sistem kardiovaskular dan pulmonal untuk mengirim
oksigen ke otot yang sedang bekerja.
42
Berjalan kaki termasuk jenis latihan aerobik yang bersifat Kontinyu dan menyebabkan perubahan pada otot rangka dan
kardiorespirasi.
43
Pada otot rangka terdapat peningkatan konsentrasi mioglobin sebagai senyawa yang dapat mengikat oksigen. Latihan ini meningkatkan
kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen.
42
Selain itu juga terdapat beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh setelah melakukan latihan dengan
berjalan kaki secara kontinyu antara lain pembesaran ukuran jantung, peningkatan isi sekuncup, dan peningkatan kapasitas paru serta peningkatan VO
2
maks.
44
Jenis latihan yang dapat diberikan pada usia di atas 40 tahun adalah latihan submaksimal.
42
Melalui latihan yang bersifat aerobik dan dengan frekuensi 3 sampai 4 kali seminggu, durasi selama 30 sampai 60 menit, dengan intensitas yang
disesuaikan dengan kondisi individual.
43
Intensitas latihan submaksimal ditentukan oleh target denyut nadi, yaitu 70 x 220-umur.
41
Intensitas latihan dapat ditingkatkan dengan jarak tempuh yang makin bertambah pada durasi latihan yang tetap.
42
Intensitas latihan dapat ditentukan berdasarkan hasil uji jalan 6 menit. Frekuensi latihan bergantung dengan
tingkat kebugaran seseorang, yang juga dapat ditentukan berdasarkan uji jalan 6 menit. Bila seseorang mampu berjalan sejauh 300 meter per 6 menit, maka
frekuensi latihannya 3 sampai 4 kali perminggu.
45
2.1.12 Siklus Berjalan
Suatu siklus berjalan adalah aktivitas yang terjadi antara saat tumit menyentuh lantai atau heel strike dari suatu ekstremitas dan heel strike berikutnya
pada ekstremitas yang sama.
44
Siklus berjalan terdiri dari 2 fase yaitu fase strance