Definisi Tekanan Darah Terkontrol pada Hipertensi

2.1.10. Definisi Olahraga

Berdasarkan Declaration on Sport yang dikeluarkan di paris oleh International Council of Sport and Physycal Education ICSPE olahraga didefinisikan sebagai setiap kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri ataupun orang lain . 36 Menurut pembagiannya, olahraga dibagi menjadi olahraga yang bersifat aerobik dan anaerobik. 39 Pembagian ini berdasarkan atas sumber energi yang dipakai saat berolahraga. Olahraga yang bersifat aerobik adalah olahraga yang kerja otot atau gerakan ototnya dilakukan menggunakan oksigen untuk melepaskan energi dari bahan-bahan otot. Penyerapan dan pengangkutan oksigen ke otot-otot diangkut oleh sistem kerdiorespirasi. Sehingga olahraga yang bersifat aerobik memperkuat sistem kardiovaskular dan respirasi untuk mempergunakan oksigen di dalam otot. 40 Penyediaan energi saat berolahraga aerobik memerlukan waktu sebelum benar-benar dapat digunakan, yakni sekitar 2-3 menit. 41 Sedangkan yang dimaksud dengan olahraga anaerobik adalah olahraga yang tidak menggunakan oksigen dalam penyediaan energi selama olahraga berlangsung. Otot-otot yang bekerja saat olahraga anaerobik menggunakan energi yang telah tersimpan di dalam. Selama olahraga anaerobik tubuh membuat toleransi untuk membentuk asam laktat. 42 Terdapat dua jenis dalam olahraga anaerobik, yakni olahraga daya tahan kecepatan dan olahraga daya tahan kekuatan. 42 Mengembangkan daya tahan kecepatan membantu individu untuk dapat berlari dengan kecepatan yang tinggi, meskipun terjadi pembentukan asam laktat. Sedangkan olahaga daya tahan kekuatan mengijinkan individu tersebut terus menerus mengeluarkan tenaga meskipun terjadi pembentukan asam laktat. 43 Energi yang dibutuhkan saat berolahraga anaerobik langsung tersedia tanpa perlu menunggu waktu, tetapi penyediaan energi ini hanya bertahan 6 sampai 8 detik. 42 Perbedaan olahraga yang bersifat aerobik dan anaerobik antara lain sebagai berikut : Tabel 2.6.Perbedaan sistem penyediaan energi olahraga aerobik dan anaerobik Durasi Klasifikasi aerobikanaerobik Energi yang disediakan Observasi 1-4 detik Anaerobik, alaktik ATP 4-20 detik Anaerobik,alaktik ATP+CP 20-45 detik Anaerobik,alaktik + Anaerobik, laktik ATP+CP+glikogen otot Produksi laktat tinggi 45-120 detik Anaerobik,laktik Glikogen otot Dengan meningkatnya durasi, produksi laktat menurun 120-140 detik Aerobik +anaerobik, laktik Glikogen otot Dengan meningkatnya durasi, produksi laktat menurun 240-600 detik Aerobik Glikogen otot + asam lemak Dengan meningkatnya durasi, dibutuhkan andil lemak yang lebih tinggi Sumber : Peter GJM, Latihan Laktat Denyut Nadi. Jakarta .KONI.2000. 40 Tabel 2.7 Perbedaan aerobik dan anaerobik Penyediaan energi Anaerobik, alaktik Anaerobik, laktik Aerobik, alaktik Energi via ATPCP Glikolisis Pembakaran dengan oksigen Hasil langsung Energi langsung 15 detik 2-3 mM ATP 15 detik, 2-3 menit 36 mM ATP lebih dari 2-3 menit Produk sampingan Tanpa laktat Laktat Tanpa laktat Contoh olahraga Lari sprint 100m Balap sepeda 1km, lari 400- 800 m Berjalan kaki lama Kapasitas Kapasitas bersprint Kapasitas toleransi laktat Kapasitas endurance Sumber : Peter GJM, Latihan Laktat Denyut Nadi. Jakarta .KONI.2000. 40 Tabel 2.8 Perbedaan olahraga aerobik dan anaerobik Perbedaan Olahraga Aerobik Olahraga Anaerobik Intensitas 60-75 90-100 maksimum Lama waktu 1-10 menit 10 detik-2 menit Pemulihan 1-3 menit 2-10 menit Aktivitas pemulihan Lari kecil Lari kecil Pengulangan Relatif tinggi Relatif rendah Sumber : Peter GJM, Latihan Laktat Denyut Nadi. Jakarta .KONI.2000. 40

Dokumen yang terkait

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

1 71 118

Hubungan Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Dengan Indeks Massa Tubuh

0 20 64

Efektifitas Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi

1 15 8

HUBUNGAN ASUPAN KALIUM DAN KONSELING GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN Hubungan Asupan Kalium dan Konseling Gizi dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU Hubungan Kebiasaan Olahraga Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Rawat Jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN ASUPAN NATRIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN Hubungan Tingkat Stres Dan Asupan Natrium Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Dr.Moewardi Surakarta.

1 5 12

Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Kontrol Tekanan Darah Pasien Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUD Dr. Moewardi.

0 0 12

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

0 0 57

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

0 0 18