Kerangka Konsep Hubungan Kebiasaan Berolahraga Jalan Kaki dengan Kontrol Tekanan Darah Pada pasien Hipertensi

3.5. Kriteria Sampel

1.5.1 Kriteria Inklusi :  Pasien hipertensi yang berobat jalan di Pelayanan Jantung Terpadu.  Pasien memiliki catatan medik yang mencantumkan data control tekanan darah atau memiliki rata-rata tekanan darah yang menunjukan hipertensi.  Pasien yang termasuk dalam kategori hipertensi primer  Usia pasien ≥ 40 tahun  Pasien mendapatkan terapi antihipertensi  Pasien termasuk dalam kelompok senam jantung di pelayanan Jantung Terpadu. 1.5.2 Kriteria Ekslusi :  Pasien hipertensi dengan komplikasi yang dilihat berdasarkan rekam medik  Hipertensi dengan gangguan pada ginjal seperti parenchimal renal, obstruksi ureter atau kandung kemih  Hipertensi dengan gangguan pada pembuluh darah ginjal seperti hipertensi renovaskular, displasia fibromuskular, penyakit atherosklerosis, pheochomocytoma, stroke  Hipertensi dengan gangguan endokrin seperti penyakit cushing, hipotiroidism,hipertiroidism, hiperparatiroidism, dan akromegali  Hipertensi dengan penyakit neurologi seperti peningkatan tekanan intrakranial  Pasien hipertensi dengan obesitas yang dilihat berdasarkan kuesioner  Pasien hipertensi yang tidak diet rendah garam yang dilihat berdasarkan kuesioner  Pasien hipertensi yang aktif merokok yang dilihat berdasarkan kuesioner  Pasien hipertensi dengan stress psikososial yang dilihat berdasarkan kuesioner

3.6. Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel penelitianan alitik kategorik tidak berpasangan dengan desain penelitian potong lintang. 53 yakni sebagai berikut: N = � 2 + � 1 1 + 2 2 2 1 − 2 2 Keterangan: Zα : deviat baku alpha Zβ : deviat baku beta P2 : proporsi pada kelompok standar, tidak berisiko, tidak terpajan atau kontrol Q2 : 1-P2 Q1 : 1-P1 P1-P2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna P : proporsi total = 2 2 1 P P  Q : 1-P P1 : proporsi pada kelompok uji, berisiko, terpajan atau kasus, Nilai Zα= 1,96 dengan kesalahan tipe 1 =5, dan untuk power tes 80 Zβ= 0,84, dengan effect size 20 dan P2 sebesar 0,5. 16 P1-P2 ditetapkan sebesar 20. Maka: N = 1,96 2 × 0,6 × 0,4 + 0,84 0,7 × 0,3 + 0,5 × 0,5 2 0,2 2 N= 92,5 N= 93

Dokumen yang terkait

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

1 71 118

Hubungan Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Dengan Indeks Massa Tubuh

0 20 64

Efektifitas Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi

1 15 8

HUBUNGAN ASUPAN KALIUM DAN KONSELING GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN Hubungan Asupan Kalium dan Konseling Gizi dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU Hubungan Kebiasaan Olahraga Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Rawat Jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN ASUPAN NATRIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN Hubungan Tingkat Stres Dan Asupan Natrium Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Dr.Moewardi Surakarta.

1 5 12

Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Kontrol Tekanan Darah Pasien Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUD Dr. Moewardi.

0 0 12

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

0 0 57

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

0 0 18