Patofisiologi Hipertensi Landasan Teori

Sebaiknya alat yang dipakai adalah sfigmomanometer air raksa, alat ini terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain dan pengukur tekanan air raksa. 31 Suatu manset yang dapat disambungkan, dipakai secara eksternal dan dihubungkan dengan pengukur tekanan. Apabila manset dilingkarkan mengelilingi lengan atas dan kemudian dikembungkan dengan udara, tekanan manset disalurkan melalui jaringan ke arteri brakialis di bawahnya yaitu pembuluh darah utama yang mengangkut darah ke lengan bawah. 23 Balon dipompa 20-30 mmHg diatas tekanan sistolik yaitu saat pulsasi nadi tidak teraba lagi, kemudian udara dalam maset dikeluarkan secara perlahan. 30 Pengukuran tekanan darah paling tidak dilakukan sebanyak 2 kali. 31 Pengukuran ulang hampir selalu diperlukan untuk menilai apakah peninggian tekanan darah menetap sehingga memerlukan intervensi segera atau kembali ke normal sehingga hanya memerlukan kontrol yang periodik. 30 Selain itu diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menilai adanya faktor resiko kardiovaskular lain. Tentu saja sebelum melakukan pemeriksaan lain diperlukan anamnesis yang baik untuk mengetahui riwayat hipertensi dalam keluarga, riwayat penggunaan obat hipertensi, gejala yang berhubungan dengan gangguan organ target, kebiasaan serta gaya hidup serta faktor psikososial. 31 Menurut The seventh Report of The Joint National Committe on Prevetion, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC 7 yang dikatakan hipertensi adalah apabila dimana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg. 12

2.1.8 Definisi Tekanan Darah Terkontrol pada Hipertensi

Definisi dari tekanan darah tinggi berubah setiap saat, sehingga sulit untuk menetapkan suatu tekanan darah terkontrol dan tidak terkontrol. 32 The seventh Report of The Joint National Committe on Prevetion, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC 7 telah menetapkan bahwa tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg merupakan tekanan darah hipertensi. 12 Sedangkan yang disebut dengan tekanan darah terkontol pada pasien hipertensi berbeda tiap kondisi, pasien hipertensi dengan diabetes melitus dikatakan memiliki tekanan darah terkontrol apabila tekanan sistolik dibawah 130 mmHg dan tekanan diastolik dibawah 85 mmHg. 33 The National Committee for Quality Assurance NCQA menetapkan titik potong tekanan darah terkontrol pada pasien dengan diabetes mellitus dan yang tidak diabetes mellitus yaitu dibawah 140 mmHg sistolik dan dibawah 90 mmHg diastolik. 34 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Thomas J. Wang, definisi tekanan darah terkontrol adalah bervariasi sesuai guideline yang digunakan. 33 seperti yang tertera pada tabel berikut Tabel 2.5 Definisi Kontrol Tekanan Darah Tahun Tanpa Diabetes mmHg Dengan diabetes mmHg JNC 6 1997 14090 13085 JNC 7 2003 14090 13080 HEDIS 2000-2004 ≤14090 ≤14090 ADANKF 2003 …. 13080 ESHESC 2003 14090 13085 ADA=American Diabetes Association, NKF=National Kidney Foundation, ESH= European Society of Hypertension, ESC=European Society of Cardiology Sumber : Singer G.M, 2004. 35 Individu dengan tekanan darah yang tidak terkontrol yaitu dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi kardiovaskular. 35 Sehingga The seventh Report of The Joint National Committe on Prevetion, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC 7 dan The European Society of HypertensionEuropean Society of Cardiology guidelines merekomendasikan untuk menggunakan ambang-ambang batas untuk pengobatan pada hipertensi. 12

2.1.9 Definisi Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik pada dasarnya adalah segala kegiatan fisik yang dilakukan seseorang, apakah itu dalam kegiatan yang sifatnya berolahraga, bekerja ataupun berekreasi. 36 Aktivitas fisik apapun hanya dapat dilakukan apabila terdapat energi yang diperlukan untuk kegiatan tersebut. Makin berat atau makin lama aktivitas fisik maka makin banyak pula energi yang dibutuhkan, kebalikannya semakin ringan dan makin singkat aktivitas fisik maka makin sedikit energi yang dibutuhkan. 37 Sebagai kesimpulan untuk menilai aktivitas fisik salah satu caranya adalah dengan mengukur energi yang diperlukan atau dihasilkan untuk kegiatan tersebut. 37 Aktivitas fisik dikelompokkan dalam 4 katagori. 38 , yaitu : 1. Tidak ada kegiatan fisik mingguan 25 mLkgmenit atau 1 sampai 2 Mets. 2. Hanya kegiatan fisik ringan 25-44 mLkgmenit atau 3 sampai 4 Mets 3. Aktifitas fisik sedang paling sedikit 20 menit 2 kali perminggu 45-59 mLkgmenit atau 5 sampai 6 Mets 4. Aktifitas fisik berat paling sedikit 20 menit 2 kali perminggu 60-84 mLkgmenit atau 7 sampai 8 Mets

Dokumen yang terkait

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

1 71 118

Hubungan Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Dengan Indeks Massa Tubuh

0 20 64

Efektifitas Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi

1 15 8

HUBUNGAN ASUPAN KALIUM DAN KONSELING GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN Hubungan Asupan Kalium dan Konseling Gizi dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU Hubungan Kebiasaan Olahraga Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Rawat Jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN ASUPAN NATRIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN Hubungan Tingkat Stres Dan Asupan Natrium Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Dr.Moewardi Surakarta.

1 5 12

Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Kontrol Tekanan Darah Pasien Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUD Dr. Moewardi.

0 0 12

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

0 0 57

Hubungan Kreatin Kinase Dengan Kontrol Tekanan Darah Pada Hipertensi

0 0 18