Secara singkat, hipertensi primer adalah suatu penyakit multifaktor kompleks. Faktor lingkungan mempengaruhi variabel yang mengendalikan tekanan
darah pada orang yang secara genetis rentan.
27
Tabel 2.4 Patofisiologi hipertensi primer
sumber : Robbins,Kumar ; 2007.
27
2.1.7 Diagnosis Hipertensi
Diagnosis hipertensi yang akurat merupakan langkah awal dalam penatalaksanaan hipertensi.
29
Alat ukur tekanan darah yang dipakai harus di kalibrasi dan di validasi dengan benar. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada
posisi duduk diam pada kursi selama kurang lebih 5 menit, kaki berada di lantai dan lengan berada pada posisi horisontal dan tertopang sejajar dengan posisi sternum
tengah.
29
Pengukuran tekanan darah pada posisi berdiri atau berbaring dapat dilakukan pada keadaan tertentu.
,30
PENINGKATAN KETEBALAN DINDING
PEMBULUH
PENINGKATAN REAKTIVASI VASKULAR
PENGARUH GENETIK
FAKTOR LINGKUNGAN
VASOKONSTRIKSI FUNGSIONAL
DEFEK DALAM HEMOSTATIS
NATRIUM GINJAL
DEFEK DALAM PERTUMBUHAN DAN
STRUKTUR OTOT POLOS PEMBULUH DARAH
EKSKRESI NATRIUM KURANG
RETENSI GARAM
DAN AIR
PENINGKATAN CURAH JANTUNG autoregulasi
PENINGKATAN VOLUME PLASMA
DAN ECF PENINGKATAN RESISTENSI
PERIFER TOTAL
HIPERTENSI
Sebaiknya alat yang dipakai adalah sfigmomanometer air raksa, alat ini terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang
terbungkus kain dan pengukur tekanan air raksa.
31
Suatu manset yang dapat disambungkan, dipakai secara eksternal dan dihubungkan dengan pengukur
tekanan. Apabila manset dilingkarkan mengelilingi lengan atas dan kemudian dikembungkan dengan udara, tekanan manset disalurkan melalui jaringan ke arteri
brakialis di bawahnya yaitu pembuluh darah utama yang mengangkut darah ke lengan bawah.
23
Balon dipompa 20-30 mmHg diatas tekanan sistolik yaitu saat pulsasi nadi tidak teraba lagi, kemudian udara dalam maset dikeluarkan secara
perlahan.
30
Pengukuran tekanan darah paling tidak dilakukan sebanyak 2 kali.
31
Pengukuran ulang hampir selalu diperlukan untuk menilai apakah peninggian tekanan darah menetap sehingga memerlukan intervensi segera atau kembali ke
normal sehingga hanya memerlukan kontrol yang periodik.
30
Selain itu diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menilai adanya faktor resiko kardiovaskular lain.
Tentu saja sebelum melakukan pemeriksaan lain diperlukan anamnesis yang baik untuk mengetahui riwayat hipertensi dalam keluarga, riwayat penggunaan obat
hipertensi, gejala yang berhubungan dengan gangguan organ target, kebiasaan serta gaya hidup serta faktor psikososial.
31
Menurut The seventh Report of The Joint National Committe on Prevetion, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC 7 yang
dikatakan hipertensi adalah apabila dimana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg.
12
2.1.8 Definisi Tekanan Darah Terkontrol pada Hipertensi
Definisi dari tekanan darah tinggi berubah setiap saat, sehingga sulit untuk menetapkan suatu tekanan darah terkontrol dan tidak terkontrol.
32
The seventh Report of The Joint National Committe on Prevetion, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure JNC 7 telah menetapkan bahwa tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg merupakan tekanan darah
hipertensi.
12
Sedangkan yang disebut dengan tekanan darah terkontol pada pasien hipertensi berbeda tiap kondisi, pasien hipertensi dengan diabetes melitus dikatakan