76 a menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, dan tabungan; b memberikan kredit;
c menerbitkan surat pengakuan utang; d memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk
kepentingan bank itu sendiri; e menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan atau dengan pihak ketiga; f menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan
g melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
2. Deskripsi Sampel Penelitian
a. Analisis Deskriptif
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007
dan SPSS 20 untuk dapat megolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari variabel eksogen ;
Dana Pihak Ketiga DPK, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, Inflasi dan Capital Adequacy Ratio
CAR. Sedangkan variabel endogen ; Return on Assets ROA Bank Umum. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut.
77
1 Analisis Deskriptif Variabel Dana Pihak Ketiga
Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 disebutkan bahwa, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu. Menurut Slamet Riyadi 2004:79 Sumber Dana Pihak Ketiga dari segi
mata uangnya dibedakan menjadi : 1 Sumber Dana Pihak Ketiga Rupiah
Yaitu kewajiban-kewajiban bank yang tercatat dalam bentuk rupiah pada pihak ketiga bukan bank baik kepada penduduk maupun
bukan penduduk. Komponen DPK ini terdiri dari Giro, Simpanan Berjangka deposito dan Sertifikat Deposito, tabungan dan
kewajiban-kewajiban lainnya yang terdiri dari kewajiban segera yang dapat dibayar, surat-surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang
diterima, setoran jaminan dan lainnya. Tidak termasuk dana yang berasal dari bank sentral.
2 Sumber Dana Pihak Ketiga Valuta Asing Sedangkan yang dimaksud Dana Pihak Ketiga Valuta Asing
adalah kewajiban bank yang tercatat dalam valuta asing kepada pihak ketiga, baik penduduk maupun bukan penduduk termasuk pada Bank
Indonesia, bank lain pinjaman melalui pasar uang.
78 Data dana pihak ketiga yang digunakan adalah jumlah penghimpunan
dana pihak ketiga pada kelompok Bank Umum periode bulan Januari 2007 – bulan Desember 2011. Data DPK tersebut terdiri atas giro, deposito, dan
tabungan dalam bentuk rupiah maupun valas yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia pada situs www.bi.go.id.
Tabel 4.1 Dana Pihak Ketiga per miliyar rupiah
Bulan Tahun
2007 2008
2009 2010
2011 Januari
1.279.566 1.472.485 1.748.814 1.948.890 2.302.056 Februari
1.284.055 1.476.990 1.771.098 1.931.638 2.287.844 Maret
1.291.379 1.466.224 1.786.157 1.982.262 2.351.357 April
1.299.772 1.481.971 1.780.918 1.980.450 2.340.213 Mei
1.305.936 1.505.725 1.783.644 2.013.216 2.397.179 Juni
1.355.185 1.554.162 1.823.811 2.096.036 2.438.011 Juli
1.379.211 1.534.981 1.806.621 2.082.595 2.464.083 Agustus
1.392.668 1.526.025 1.847.038 2.092.779 2.459.898 September 1.400.800 1.603.452 1.857.251 2.144.064 2.544.862
Oktober 1.419.748 1.674.994 1.864.084 2.173.884 2.587.282
November 1.437.600 1.707.876 1.896.952 2.212.215 2.644.742 Desember 1.510.834 1.753.292 1.973.042 2.338.824 2.784.912
Sumber : www.bi.go.id Tabel 4.1 menunjukkan perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga
pada Bank Umum periode Januari 2007 – Desember 2011. Pada masa
penelitian ini jumlah Dana Pihak Ketiga terendah terjadi pada bulan Januari 2007 yaitu sebesar Rp.
1,279,566
milyar. Pada bulan selanjutnya jumlah dana Pihak Ketiga cenderung mengalami kenaikkan hingga pada
79 tingkat tertinggi yaitu pada bulan Desember 2011 yaitu sebesar
Rp.
2,784,912
milyar.
2 Analisis Deskriptif Nilai Tukar
Menurut Sadono Sukirno 2004:397 Nilai Tukar adalah perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya Nilai tukar
adalah harga dimana suatu mata uang sebuah negara dapat dipertukarkan dengan mata uang negara lain. Perubahan-perubahan dalam kegiatan
ekonomi suatau negara akan mempengaruhi nilai tukar mata uang dari negara tersebut dengan mata uang negara lainnya. Harga mata uang
tersebut nilai tukar ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan dalam pasar valuta asing.
Dalam hal ini keseimbangan kurs tersebut tidak dapat selamanya terjadi, hal ini disebabkan oleh perunahan-perubahan yang terjadi oleh satu
atau lebih variabel yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing yang bersangkutan yang mengakibatkan kurs valuta asing tersebut
berfluktuasi setiap saat. Data Nilai Tukar yang digunakan pada bulan Januari 2007
– bulan Desember 2011. Data Nilai Tukar tersebut diperolah dari Statistik
Perbankan Indonesia pada situs www.bi.go.id.
80
Tabel 4.2 Nilai Tukar
Bulan Tahun
2007 2008
2009 2010
2011
Januari 7139
8326 7611
8518 9045
Februari 7130
8430 7734
8330 9033
Maret 7397
8539 7909
8404 8901
April 7558
8609 7898
8405 9186
Mei 7333
8860 7951
8048 9204
Juni 7612
8888 8228
7844 9131
Juli 7906
8870 8172
7951 9233
Agustus 7838
8132 8382
8118 8994
September 7904
7713 8537
8459 8985
Oktober 8231
6848 8643
8806 9036
November 8367
7716 8766
8903 9161
Desember 8197
7610 8596
8991 9244
Sumber : www.bi.go.id Tabel 4.2 menunjukkan rata rata Nilai Tukar perbulan periode Januari
2007 – bulan Desember 2011. Pada masa penelitian ini Nilai Tukar
terendah terjadi pada bulan Februari 2007 yaitu sebesar 7130, sedangkan Nilai Tukar tertinggi terjadi pada bulan Desember 2011 yaitu sebesar
9244.
3 Analisis Deskriptif Suku Bunga SBI
Bunga merupakan hal penting bagi suatu bank dalam penarikan tabungan dan penyaluran kreditnya. Bunga bagi bank bisa menjadi biaya
cost of fund yang harus dibayarkan kepada penabung. Tetapi di lain
81 pihak, bunga juga dapat merupakan pendapatan bank yang diterima dari
debitor karena kredit yang diberikannya Malayu Hasibuan, 2007. Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang yang berlebihan dapat
mengurangi kestabilan nilai Rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh BI untuk mengurangi kelebihan uang primer tersebut. www.bi.go.id
Data suku bunga SBI yang digunakan adalah data perkembangan suku bunga SBI 1 bulan bulan Januari 2007
– bulan Desember 2011. Data tersebut diperoleh dari Statistik Ekonomi Moneter Indonesia pada
perpustakaan gedung B, Bank Indonesia.
Tabel 4.3 Suku Bunga SBI
Bulan Tahun
2007 2008
2009 2010
2011 Januari
0,0950 0,0800
0,0950 0,0645
0,0608 Februari
0,0925 0,0793
0,0874 0,0641
0,0671 Maret
0,0900 0,0796
0,0821 0,0627
0,0672 April
0,0900 0,0799
0,0759 0,0620
0,0718 Mei
0,0875 0,0831
0,0725 0,0630
0,0736 Juni
0,0850 0,0873
0,0695 0,0626
0,0736 Juli
0,0825 0,0923
0,0671 0,0672
0,0728 Agustus
0,0825 0,0928
0,0658 0,0672
0,0678 September 0,0825
0,0971 0,0648
0,0673 0,0628
Oktober 0,0825
0,1098 0,0649
0,0673 0,0577
November 0,0825 0,1124
0,0647 0,0642
0,0522 Desember
0,0800 0,1083
0,0646 00626
0,0504 Sumber : www.bi.go.id
Tabel 4.3 menunjukkan fluktuasi tingkat suku bunga SBI pada periode Januari 2007
– Desember 2011. Pada masa penelitian ini SBI terendah
82 terjadi pada bulan April 2010 yaitu sebesar 0,0522, sedangkan suku bunga
SBI tertinggi terjadi pada bulan November 2008 yaitu sebesar 0,1124. Tabel di atas menggambarkan fluktuasi tingkat suku bunga SBI pada
periode Januari 2007 – Desember 2011. Pada tahun 2007 suku bunga SBI
mengalami penurunan dan peningkatan hingga tahun 2009. Hal ini disebabkan karena stabilitas makro ekonomi yang mendapat tekanan,
terutama dari sektor eksternal dengan naikknya harga minyak dunia. Perkembangan eksternal tersebut mendorong kebijakan pemerintah
dengan menaikkan harga BBM yang berimplikasi kepada naiknya inflasi. Hal tersebut memicu naikknya tingkat suku bunga SBI. Pada periode
selanjutnya tingkat suku bunga SBI mengalami penurunan seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi. Hal ini ditandai dengan naiknya
pertumbuhan ekonomi. Ditahun 2009 kondisi perekonomian jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga ditahun 2011 suku bunga SBI
relatif lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
4 Analisis Deskriptif Inflasi
Menurut Sadono Sukirno 2004:27, inflasi adalah kenaikan harga- harga secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode
ke periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun
sebelumnya. Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin
83 melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil
mata uang suatu negara. Tajul Khalwaty, 2000:5. Data inflasi yang digunakan adalah data perkembangan inflasi periode
bulan Januari 2007 – Desember 2011. Data tersebut diperoleh dari
Laporan Kebijakan Moneter pada situs Bank Indonesia.
Tabel 4.4 Tingkat Inflasi
Bulan Tahun
2007 2008
2009 2010
2011 Januari
1,040 1,770
-0,070 0,840
0,890 Februari
0,620 0,650
0,210 0,300
0,130 Maret
0,240 0,950
0,220 -0,140
-0,320 April
-0,160 0,570
-0,310 0,150
-0,310 Mei
0,100 1,410
0,040 0,290
0,120 Juni
0,230 2,460
0,110 0,970
0,550 Juli
0,720 1,370
0,450 1,570
0,670 Agustus
0,750 0,510
0,560 0,760
0,930 September
0,800 0,970
1,050 0,440
0,270 Oktober
0,790 0,450
0,190 0,060
-0,120 November
0,180 0,120
-0,030 0,600
0,340 Desember
1,100 -0,040
0,330 0,920
0,570 Sumber : www.bi.go.id
Tabel 4.4 menunjukkan perkembangan tingkat inflasi periode bulan Januari 2007
– bulan Desember 2011. Pada masa penelitian ini tingkat inflasi terendah terjadi pada bulan Maret 2011 yaitu sebesar -0,320,
sedangkan tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni 2008 yaitu sebesar 2,460.
84
5 Analisis Deskriptif Capital Adequacy Ratio CAR
Capital Adequacy Ratio adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal. Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank for International Settlement BIS, Bank Indonesia
mewajibkan setiap bank menyediakan modal miimal 8 dari aktiva tertimbang menurut risiko ATMR Lukman Dendawijaya, 2003.
Tabel 4.5 Capital Adequacy Ratio CAR
Bulan Tahun
2007 2008
2009 2010
2011 Januari
23,00 21,60
17,82 18,66
17,18 Februari
23,02 21,00
18,04 19,21
17,38 Maret
22,11 20,52
18,03 19,27
18,07 April
22,05 19,39
17,83 19,18
17,57 Mei
21,89 18,26
17,52 18,90
17,76 Juni
21,15 17,58
18,17 18,06
17,41 Juli
20,85 17,44
17,34 18,29
17,00 Agustus
20,57 17,10
17,12 16,44
17,29 September
21,27 17,26
17,76 16,52
16,63 Oktober
20,11 16,70
17,51 16,99
17,15 November
20,33 16,77
17,08 16,90
16,61 Desember
19,30 16,76
17,42 17,18
16,05 Sumber : www.bi.go.id
Tabel 4.5 menunjukkan CAR periode bulan Januari 2007- bulan Desember 2011. Pada masa penelitian ini tingkat CAR terendah terjadi pada
85 bulan Desember 2011 yaitu sebesar 16,05, sedangkan tinfkat CAR tertinggi
terjadi pada bulan Februari 2007 yaitu sebesar 23,02.
B. Analisis dan Pembahasan