40 bunga deposito, kredit, dan akhirnya bunga pinjaman antarbank
atau interbank call-money. http:majalah.tempointeraktif.com
8. Inflasi
Menurut Bank Indonesia, secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.Kenaikan harga
dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu
meluas atau
mengakibatkan kenaikan
harga pada
barang lainnya.Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil mata
uang suatu negara Tajul Khalwaty, 2000:5.
a. Jenis-Jenis Inflasi
Menurut Boediono 2001:162 Inflasi dapat di golongkan menjadi dua golongan, golongan pertama
didasarkan pada “parah” atau tidaknya inflasi tersebut, yaitu ;
1 Inflasi ringan dibawah 10 setahun 2 Inflasi sedang antara10-30 setahun
3 Inflasi berat antara 30-100 setahun 4 Hiperinflasi diatas 100 setahun.
Penggolongan yang kedua adalah atas dasar sebab awal dari inflasi. Atas dasar ini di bedakan 2 macam inflasi : Boediono, 2001 : 156
41 1 Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai
barang terlalu kuat. Infasi ini disebut demand inflation.
Gambar 2.1 Demand Inflation
Sumber : Boediono, 2001 Gambar tersebut menunjukan demand inflation. Karena
permintaan masyarakat akan barang-barang agrerate demand bertambah misalkan, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah
yang dibiayai dengan pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau kenaikan permintaan luar
negeri akan barang-barang ekspor, atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah, maka kurva aggregate
demand bergeser dari D
1
ke D
2
. Akibatnya tingkat harga umum naik dari H
1
ke H
2.
Harga
Output H
2
H
1
Q
1
Q
2
D
2
D
1
S
42 2 Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi, ini disebut cost
inflation .
Gambar 2.2 Cost Inflation
Sumber : Boediono, 2001
Gambar tersebut menunjukan cost inflation, yaitu jika biaya produksi naik misalkan karena kenaikan harga sarana produksi yang
didatangkan dari luar negeri, atau karena kenaikan bahan bakar minyak maka kurva penawaran masyarakat Aggregate supply
bergeser dari S
1
ke S
2
.
b. Efek Buruk Inflasi
Menurut Sadono Sukirno 2007:339, efek-efek buruk dari inflasi yaitu sebagai berikut :
Harga S
2
S
1
D H
4
H
3
Q
4
Q
3
Output
43 1 Inflasi dan Perkembangan Ekonomi
Inflasi yang tinggi tingkatnya akan menggalakkan perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan
produktif sangat tidak menguntungkan.Maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Investasi
produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi akan menurun. Sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran akan
terwujud. 2 Inflasi dan Kemakmuran Rakyat
Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi Negara inflasi juga akan menimbulkan efek-efek terhadap individu
dan masyarakat. 3 Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang
berpendapatan tetap. Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-
harga. Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-individu yang berpendapatan tetap. Sehingga daya beli masyarakat juga akan
menurun. 4 Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang. Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-
44 institusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai riilnya
akan menurun apabila inflasi berlaku 5 Memperburuk pembagian kekayaan
Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan menghadapi kemorosotan dalam nilai riil pandapatanya, dan pemilik
kekayaan bersifat keuangan mengalami penurunan dalam nilai riil kekayaannya. Sebagian penjualpedagang dapat mempertahankan
nilai riil pendapatannya. Dengan demikian inflasi menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan berpendapat tetap dengan
pemilik-pemilik harta tetap dan penjualpedagang akan menjadi semakin tidak merata.
c. Indikator Inflasi