47 laba ditahan tahun lalu laba tahun berjalan, dan bagian kekayaan anak
perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan. Modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan penghapusan aktiva
yang diklasifikasikan, modal kuasa, dan pinjaman subordinasi. Sedangkan ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca dengan ATMR
administratif. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia,
besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8. Angka tersebut merupakan penyesuaian dari ketentuan yang berlaku secara
internasional berdasarkan standar Bank for International Settlement BIS Lukman Dendawijaya, 2003.
10. Profitabilitas bank
Profitabilitas merupakan hal yang penting untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan karena dengan profitabilitas manajemen
dapat mengukur kemampuan dan kesuksesan perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Dan juga profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memperoleh pendapatan diatas biaya-biaya yang diperhitungkan. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian Profitabilitas menurut beberapa ahli
keuangan: Menurut Sutrisno 2009:222 rasio keuntungan digunakan untuk
mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan,
48 dimana semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik
manajemen dalam mengelola perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah suatu perusahaan
yang menunjukkan perbandingan antara laba dengan modal atau aktiva yang menghasilkan laba tersebut.
Untuk mengetahui tingkat Profitabilitas auatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, Menurut Sutrisno 2009:222
rasio profitabilitas ini terdiri dari: a
Profit Margin b Return On Asset ROA
c Return On Equity ROE
a Profit Margin
Rasio ini menggambarkan upaya untuk menekankan biaya sekecil mungkin guna mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya,
dengan membagi EAT dengan total pendapatan. Berikut rumus yang digunakan dalam rasio ini adalah:
Profit Margin =
100 Penjualan
EAT X
Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan. Profit margin
menggambarkan semakin tinggi nilainya, berarti semakin
49 besar pendapatan yang diperoleh perusahaan untuk menutupi biaya
non produksi.
b Return On Asset ROA
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dari segi penggunaan asset Lukman Dendawijaya, 2003. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA = 100
Asset Total
Pajak Sebelum
Laba X
Besarnya nilai angka untuk “laba sebelum pajak” dapat dibaca pada perhitungan laba rugi yang disusun oleh bank yang
bersangkutan, sedangkan “total Asset” dapat dilihat pada Neraca. Dendawijaya, 2003. Perhitungan kredit dilakuakan sebagai berikut:
a Untuk ROA sebesar 100 atau lebih, nilai kredit = 0. b Untuk setiap kenaikan 0,015, nilai kredit ditambah 1
dengan maksimum 100. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan
operasional bank sebelum pajak. Total asset yang digunakan untuk
50 mengukur ROA adalah jumlah keseluruhan dari asset yang dimiliki
oleh bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian
return semakin besar. Bank Indonesia Selaku Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu
bank yang diukur dengan asset yang perolehan dananya sebagian besar dari masyarakat Siamat, 2005.
c Return On Equity ROE
Return On Equity ini sering disebut dengan rate of return on
Net Worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: ROE =
100 Sendiri
Modal Pajak
Setelah Laba
X
Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan semakin efektif. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal
sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
51
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Tahun Judul
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Sehrish Gull
2011 Factor Affecting
Bank Profitability in Pakistan
Dependen : ROA, ROE,
NIM Independen :
Size, Capital, Deposits,
Loan, GDP, Inflation,
Market Capitalization
Hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis yang
telah diterima dan memiliki dampak yang
signifikan terhadap profitabilitas Bank di
Pakistan.
2 Dea Naufal
Kharisma 2012
Pengaruh DPK dan NPF terhadap
Profitabilitas Bank Syariah
Dependen : ROA
Independen : DPK, NPF
Dari hasil penelitian diperoleh signifikansi
DPK sebesar 0,15, dimana nilai batas
maksimum adalah 0,05. Dengan demikian DPK
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ROA 3
Bambang Sudiyatno
2010 Analisis Pengaruh
DPK, BOPO, CAR dan LDR terhadap
Kinerja Keuangan Dependen :
ROA Independen :
DPK, BOPO, Penelitian ini
menunjukkan bahwa DPK dan CAR
berpengaruh positif dan