Konsep kurva tawar menawar offer curve yang disebut juga permintaan resiprokal reciprocal demand curves untuk pertama kalinya dirumuskan dan
diperkenalkan ke dalam khasanah ilmu ekonomi internasional oleh Marshall dan Edgeworth. Pada dasarnya kurva tawar menawar suatu negara memperlihatkan
seberapa banyak suatu negara bersedia menyediakan komoditi ekspornya untuk memperoleh komoditi impor dalam jumlah tertentu. Hal ini berarti kurva tawar
menawar merangkum elemen-elemen permintaan dan juga unsur-unsur penawaran sekaligus. Artinya, kurva tawar menawar dari suatu negara memperlihatkan sejauh
mana kesediaan negara itu mengimpor dan mengekspor pada berbagai tingkat harga relatif yang tengah berlaku. Kurva tawar menawar dari suatu negara dapat diturunkan
atau diderivasikan secara lebih mudah dan bahkan agak informal apabila dibandingkan dengan derivasi kurva batas kemungkinan produksi production
frontier dari negara yang bersangkutan, atau perumusan peta-peta indiferennya indifference map.
2.2.7. Teori Purchasing Power Parity PPP
Teori paritas daya beli Purchasing Power Parity, secara definitif, menyatakan bahwa kurs antar-mata uang sama dengan nisbah tingkat harga masing-
masing negara pemiliknya; tingkat harga ini dihitung berdasarkan harga uang dari suatu komoditi acuan. PPP sama artinya dengan pernyataan bahwa daya beli suatu
mata uang sama besarnya di setiap negara. Selain PPP absolut, teori PPP masih memiliki versi yang lain, yakni PPP relatif yang memprediksikan bahwa perubahan
persentase kurs sama dengan selisih tingkat inflasi nasional.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Landasan utama teori PPP adalah dalil suatu harga law of one price. Dalil ini menyatakan bahwasanya apabila perdagangan benar-benar bebas dan sama sekali
tidak ada hambatan, tarif maupun non-tarif, apapun terhadapnya, maka suatu barang pasti dijual di bagian mana pun dari dunia ini dengan harga yang persis sama.
Pendekatan moneter terhadap kurs monetary approach to the xchange rates juga menggunakan PPP untuk menjelaskan perilaku kurs dalam jangka panjang
semata-mata berdasarkan penawaran dan permintaan uang. Menurut pendekatan ini selisih suku bunga internasional dalam jangka panjang bersumber dari perbedaan
tingkat inflasi masing-masing negara yang diprediksikan sebagai Efek Fischer. Adapun perbedaan tingkat inflasi dalam jangka panjang tersebut disebabkan oleh
perbedaan tingkat pertumbuhan moneter dari masing-masing negara. Pendekatan moneter juga mendapati bahwa kenaikan suku bunga yang terjadi di suatu negara
akan segera diikuti dengan depresiasi mata uang nasionalnya. Dengan adanya PPP relatif, maka selisih suku bunga internasional yang sama dengan perubahan
persentase kurs juga akan sama dengan perkiraan selisih inflasi internasional Krugman dan Maurice, 2005.
2.3. Nilai Tukar Internasional