daya di kedua negara dapat digunakan dalam cara yang paling efisien. Output kedua komoditi  yang  diproduksi  pun  akan  meningkat.  Peningkatan  dalam  output  ini  akan
mengukur keuntungan dari spesialisasi produksi untuk kedua negara yang melakukan perdagangan.  Keunggulan  absolut  tersebut  dapat  diilustrasikan,  jika  negara  A  dapat
memproduksi  kentang  untuk  8  unit  per  tenaga  kerja  sedangkan  negara  B  untuk komoditi  yang  sama  hanya  dapat  memproduksi  4  unit  per  tenaga  kerja,  sedangkan
untuk komoditi lain misalnya gandum, negara A hanya dapat memproduksi 6 unit per tenaga kerja sedangkan untuk negara B dapat memproduksi 12 unit per tenaga kerja,
maka  dapat  disimpulkan  bahwa  negara  A  mempunyai  keunggulan  absolut  dalam produksi  kentang  dibandingkan  dengan  negara  B,  sedangkan  negara  B  dapat
dikatakan  mempunyai  keunggulan  absolut  dalam  produksi  gandum  dibandingkan negara  A.  Perdagangan  internasional  yang  saling  menguntungkan  antara  kedua
negara  tersebut  jika  negara  A  mengekspor  kentang  dan  mengimpor  gandum  dari negara B, dan sebaliknya negara B mengekspor gandum dan mengimpor kentang dari
negara A.
2.2.3. Keunggulan Komparatif
Teori perdagangan internasional yang lain diperkenalkan oleh David Ricardo. Teorinya  dikenal  dengan  nama  teori  keunggulan  komparatif.  Berbeda  dengan  teori
keunggulan absolut yang mengutamakan keunggulan absolut dalam produksi tertentu yang  dimiliki  oleh  suatu  negara  dibandingkan  dengan  negara  lain,  teori  ini
berpendapat  bahwa  perdagangan  internasional  dapat  terjadi  walaupun  satu  negara tidak  mempunyai  keunggulan  absolut,  asalkan  harga  komparatif  di  kedua  negara
pdf M a chine -  is a  pdf w r it e r  t h a t  pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h  e a se
Ge t  you r s n ow
“ Thank you very m uch  I  can use Acrobat  Dist iller or t he Acrobat  PDFWrit er bu t   I  consider your pr oduct  a lot  easier  t o use and m uch pr efer able t o Adobes  A.Sar r as -  USA
Universitas Sumatera Utara
berbeda.  Ricardo  berpendapat  sebaiknya  semua  negara  lebih  baik  berspesialisasi dalam  komoditi-komoditi  di  mana  ia  mempunyai  keunggulan  komparatif  dan
mengimpor  saja  komoditi-komoditi  lainnya.  Teori  ini  menekankan  bahwa perdagangan  internasional  dapat  saling  menguntungkan  jika  salah  satu  negara  tidak
memiliki  keunggulan  absolut  atas  suatu  komoditi  seperti  yang  diungkapkan  oleh Adam  Smith,  namun  cukup  memiliki  keunggulan  komparatif  di  mana  harga  untuk
suatu komoditi di negara yang satu dengan negara lainnya relatif berbeda. Menurut  hukum  keunggulan  komparatif,  meskipun  sebuah  negara  kurang
efisien  dibanding  atau  memiliki  kerugian  absolut  terhadap  negara  lain  dalam memproduksi  kedua  komoditi,  namun  masih  tetap  terdapat  dasar  untuk  melakukan
perdagangan  yang  menguntungkan  kedua  belah  pihak.  Negara  pertama  harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor komoditi yang memiliki
kerugian absolut lebih kecil keunggulan komparatif dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian absolut yang lebih besar kerugian komparatif.
Dalam  konteks  dua  negara  dan  dua  komoditi,  jika  salah  satu  negara  telah ditetapkan  memiliki  keunggulan  komparatif  dalam  satu  komoditi,  maka  negara
satunya harus dianggap memiliki keunggulan komparatif dalam komoditi lainnya.
2.2.4. Teori Edgeworth