Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

persamaan yang dibentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik yang meliputi Gujarati, 2008.

3.8.1. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah faktor gangguan u t normal atau tidak dengan menggunakan hasil estimasi residual dan chi square probability distribution. Uji normalitas dengan mikro TSP dilakukan dengan mengamati histogram atas nilai residual dan statistik Jarque-Bera JB. Histogram memperlihatkan distribusi frekuensi dari data yang diamati. Statistik JB digunakan untuk menguji apakah suatu data berdistribusi normal ataukah tidak yang dinyatakan dalam: JB = n=k6. S²+¼ K-3² Di mana jumlah observasi; k sama dengan nol untuk suatu data biasa dan jumlah koefisien pada saat meneliti residual dari suatu persamaan; S = skewness; dan K = kurtosis. Gujarati, 2008. Semakin kecil nilai probabilitas statistik JB mendekati 0,000, kita dapat menolak hipotesis bahwa residual berdistribusi normal. Dengan melakukan perbandingan nilai JB hitung terhadap variabel x 2 tabel, kriterianya sebagai berikut: a. Jika nilai F hitung  F tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk linier adalah benar ditolak. b. Jika nilai F hitung  F tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk linier adalah benar tidak dapat ditolak. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

3.8.2. Uji Multikolinearitas

Pada dasarnya multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna mendekati sempurna antar beberapa atau semua variabel bebas. Adapun cara mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah: 1. Apabila korelasi antara dua variabel bebas lebih tinggi dibandingkan dengan salah satu atau kedua variabel bebas tersebut dengan variabel terikat Pindyk and Rubinfeld, 1990. 2. Gujarati 2008 lebih menegaskan bahwa: Bila korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0,8 maka multikolinieritas menjadi masalah yang serius. Adanya statistik F dan koefisien determinasi yang signifikan namun diikuti dengan banyaknya statistik t yang tidak signifikan. Perlu diuji apakah sesungguhnya X 1 dan X 2 secara sendiri-sendiri tidak mempunyai pengaruh terhadap Y; atau adanya multikolinieritas yang serius menyebabkan koefisien mereka menjadi tidak signifikan. Bila dengan menghilangkan salah satu, yang lainnya menjadi signifikan, besar kemungkinan ketidaksignifikanan variabel tersebut disebabkan adanya multikolinieritas yang serius.

3.8.3. Uji Autokorelasi