BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Paradigma Baru Perdagangan Internasional
Perkembangan ekspor dari suatu negara tidak hanya ditentukan oleh faktor- faktor keunggulan komparatif tetapi juga oleh faktor-faktor keunggulan kompetitif.
Inti paradigma keunggulan kompetitif adalah keunggulan suatu negara di dalam persaingan global selain ditentukan oleh keunggulan komparatif teori-teori klasik
dan H-O yang dimilikinya tetapi juga ditentukan oleh keunggulan kompetitif berupa adanya proteksi atau bantuan fasilitas dari pemerintah. Keunggulan kompetitif tidak
hanya dimiliki oleh suatu negara, tetapi juga dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di negara tersebut secara individu atau kelompok. Keunggulan kompetitif lebih
bersifat dinamis dengan perubahan-perubahan, misalnya teknologi dan sumber daya manusia Tambunan, 2001.
2.2. Teori Perdagangan Internasional
2.2.1. Merkantilisme
Dalam perdagangan internasional terdapat beberapa aliran pemikiran, diantaranya aliran pemikiran yang dikenal sebagai aliran merkantilisme. Secara lebih
spesifik, selama abad ketujuh belas dan delapan belas, sekelompok pria para pedagang, bankir, pegawai pemerintah bahkan para filsuf telah menulis esai dan
pamflet mengenai perdagangan internasional yang disebut dengan merkantilisme.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Para penganut merkantilisme itu berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi sebuah negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin
ekspor dan sesedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emas lantakan, atau logam-logam mulia, khususnya emas
dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh sebuah negara, maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus
menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor khususnya impor barang-barang mewah. Namun, oleh karena
setiap negara tidak secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah negara
hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain. Aliran merkantilisme ini berpendapat bahwa perdagangan internasional akan
terjadi apabila terdapat kesempatan memperoleh surplus neraca transaksi berjalan current account. Dalam aliran ini kegiatan ekspor impor diletakkan sebagai
lokomotif utama yang dipacu melalui peningkatan industri dalam negeri. Hasil ekspor tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan impor. Barangkomoditas
impor selain untuk pemenuhan kebutuhan primerutama, juga dapat merupakan pelengkap hingga substitusi di mana beberapa jenis dari barang-barang tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai barang saingan untuk produk-produk lokal yang dihasilkan di dalam negeri.
Aliran merkantilisme mengetengahkan pemikiran bahwa kegiatan produksi dalam negeri dan ekspor harus ditingkatkan dengan memberikan rangsangan berupa
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
subsidi dan fasilitas-fasilitas lain dari pemerintah. Sebaliknya, impor harus dibatasi melalui serangkaian hambatan impor yang berupa proteksi hingga perlindungan
khusus, khususnya untuk industri-industri strategis maupun industri rakyat. Adam Smith menjelaskan bahwa perdagangan bebas antarnegara akan
membawa keuntungan bagi kedua negara tersebut, jika salah satu dari kedua negara tersebut tidak memaksakan untuk memperoleh surplus perdagangan yang dapat
menciptakan defisit neraca perdagangan dari mitra dagangnya Halwani, 2005. Salah satu tokoh besar yang lahir pada zaman merkantilisme adalah Thomas
Mun. Mun adalah seorang cendekiawan Inggris dan putera seorang pedagang di London. Mun berhasil menelurkan hasil pemikirannya dalam bukunya yang
berjudul England’s Treasure by Foreign Trade yang memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap teori perdagangan internasional. Mun berpendapat bahwa untuk
meningkatkan kekayaan negara, cara yang biasa dilakukan adalah lewat perdagangan dan karena itu pedoman yang harus dipegang teguh oleh suatu negara adalah
mengusahakan agar nilai ekspor ke luar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang diimpor oleh negara itu. Keuntungan bersih menurutnya akan diperoleh melalui
selisih dari hasil penjualan yaitu ekspor dengan pembelian yaitu impor dan dengan demikian jumlah uang emas dan perak yang akan diterima akan semakin besar tiap
tahunnya. Mun juga berpendapat jika suatu negara lewat perdagangan memperoleh banyak uang, jangan sampai modal itu hilang justru karena uang itu tidak
dipergunakan untuk berdagang lagi. Dari argumen Mun dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwa bahkan dalam suatu tata ekonomi perdagangan, uang baru
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
merupakan kekayaan yang berarti hanya bila uang tersebut digunakan sebagai alat tukar menukar, dan uang akan menjadi beban suatu negara jika uang hanya disimpan
saja. Sumbangan Mun yang tidak kalah pentingnya adalah terciptanya suatu kerangka dasar neraca pembayaran suatu negara pada tahun tertentu. Walaupun neraca
pembayaran pada saat itu angka-angka itu memang tidak disusun teliti, namun yang penting Mun telah menunjukkan kerangka dasar neraca pembayaran dengan baik
sekali. Sebutan merkantilisme mengandung makna menyamakan suatu bangsa atau
negara dengan kebijakan seorang pedagang, yang berusaha mendapatkan hasil yang lebih besar pada waktu menjual dibandingkan dengan apa yang dikeluarkannya ketika
membeli dan dengan demikian meningkatkan kekayaan perusahaannya. Seperti layaknya seorang pedagang, bangsa yang merkantilis memandang bangsa dan negara
lain sebagai saingannya dan mencoba untuk merebut pasaran saingannya dengan cara merebut suatu monopoli atau dengan cara lainnya. Biasanya seorang pedagang
berusaha untuk menekan harga barang yang akan dibelinya, dan membayar upah serendah mungkin dengan tujuan untuk menekan biaya pada titik yang paling
minimal. Demikian juga negara yang menganut paham merkantilisme berusaha untuk menumpuk kekayaan dengan jalan memeras dan menguras sumber-sumber daya yang
murah di negara jajahan dan mengupah buruh dengan upah yang sangat minim di negerinya sendiri. Karena situasi dan kondisi tersebutlah maka mengapa peranan
negara harus begitu kuat demi nasionalisme ekonominya. Kekuasaan negara yang semakin kuat berhasil menciptakan keadaan yang aman dengan mengatasi konflik-
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
konflik antarwilayah yang sering berkecamuk di antara para bangsawan. Terciptanya keamanan dan kestabilan dalam negeri ini merupakan prasayarat untuk memperluas
pasar dalam negeri dan perkembangan produksi. Di samping itu juga negara memberikan kemudahan-kemudahan kepada para pedagang untuk melakukan
perdagangan internasional, dengan demikian maka keuntungan yang diraih oleh para pedagang dapat memberikan masukan pendapatan bagi negaranya. Merkantilisme
memang tidak semata mendatangkan keuntungan belaka bagi negara-negara yang melakukan perdagangan internasional, namun juga kerugian bahkan penderitaan bagi
para buruh, petani, dan rakyat yang tinggal di daerah koloni sebagai daerah jajahan. Para buruh dipaksa bekerja dengan sekeras-kerasnya dengan upah yang serendah-
rendahnya guna mendorong ekspor sebanyak-banyaknya, bahkan konsumsi untuk dalam negeripun sampai dilupakan. Jam kerja pada kenyataannya sangat tidak
terbatas. Kondisi buruh sangat memprihatinkan, anak-anak dan para wanita dengan pakaian yang compang-camping dipaksa untuk bekerja di tambang batu bara
di Inggris. Pemogokan para pekerja dianggap sebagai suatu kejahatan dan langsung ditindak tegas. Nasib para petani tidak lebih baik dibandingkan dengan kaum buruh,
pada saat itu fungsi pertanian hanya dipandang sebagai penyedia bahan pangan yang semurah mungkin dengan demikian juga upah buruh dapat ditekan rendah, dan
sebagai sumber bahan mentah untuk industri yang semurah-murahnya. Karena itu mengapa penghasilan para tuan tanah terutama para petani yang bekerja padanya
begitu rendah. Belum lagi jika lahan pertanian dipaksa untuk diubah menjadi lahan industri oleh pemerintah, maka dapatlah dipastikan berapa banyak para petani yang
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
bakal menganggur. Lebih mengenaskan lagi nasib daerah jajahan pada saat itu. Karena didorong motivasi untuk memperoleh daerah koloni baru guna menopang
industri-industri yang baru tumbuh, maka perbudakan menjadi salah satu cara guna memperoleh sumber daya manusia yang murah bagi industri di negara merkantilis.
Pengurasan sumber-sumber daya alam besar-besaran dilakukan di setiap daerah jajahan dengan tujuan untuk memperoleh sumber daya alam dengan semurah-
murahnya seperti kentang, tembakau, kopi, tebu, teh, cengkeh, dan lain-lain untuk dijual lagi dengan harga yang setinggi-tingginya Limongan, 2001.
Kaum merkantilis mengukur kekayaan sebuah negara dengan stokcadangan logam mulia yang dimilikinya. Sementara saat sekarang ini kita mengukur kekayaan
sebuah negara dengan cadangan sumber daya manusia, hasil produksi manusia, serta kekayaan alam yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa. Semakin besar
cadangan ini, semakin besar pula arus barang dan jasa untuk memenuhi keinginan manusia, dan dengan demikian akan semakin besar pula standar hidup masyarakat
negara tersebut. Dalam setiap kesempatan, kaum merkantilis selalu melakukan pengendalian pemerintah yang ketat terhadap semua aktivitas ekonomi dan
mengajarkan nasionalisme ekonomi karena mereka percaya bahwa sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan dengan mengorbankan negara
lain dimana artinya, perdagangan adalah a zero-sum game Salvatore, 1997.
2.2.2. Keunggulan Absolut
Ekonomi klasik resmi berdiri ketika Adam Smith mengeluarkan bukunya yang berjudul An Inquiry into Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
biasa disingkat dengan Wealth of Nations. Dalam bukunya, Adam Smith ingin menjelaskan bagaimana meningkatkan kekayaankemakmuran suatu negara dan
bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan. Dalam hal ini, kekayaan suatu negara akan bertambah searah dengan peningkatan ketrampilan dan efisiensi para tenaga
kerja, dan sejalan dengan persentase penduduk yang terlibat dalam proses produksi. Kesejahteraan ekonomi setiap individu tergantung pada perbandingan antara produksi
total dengan jumlah penduduk. Adam Smith juga menganjurkan adanya spesialisasi kerja dan penggunaan mesin-mesin sebagai sarana utama untuk peningkatan
produksi. Ia juga memperkenalkan konsep invisible hand-nya di mana setiap orang yang melakukan kegiatan di dalam perekonomian dituntun oleh sebuah “tangan yang
tidak kelihatan” sehingga dengan mengejar kepentingannya sendiri seringkali justru lebih efektif memajukan kepentingan masyarakat terlebih dahulu.
Menurut Adam Smith, perdagangan antara dua negara didasarkan pada keunggulan absolut. Jika suatu negara menghendaki adanya persaingan, perdagangan
bebas dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal yang sama juga dikehendaki dalam hubungan antarbangsa. Sebuah negara lebih efisien daripada atau memiliki
keunggulan absolut terhadap negara lain dalam memproduksi sebuah komoditi, namun kurang efisien dibanding atau memiliki kerugian absolut terhadap negara
lain dalam memproduksi komoditi lainnya, maka kedua negara tersebut dapat memperoleh keuntungan dengan cara masing-masing melakukan spesialisasi dalam
memproduksi komoditi yang memiliki keunggulan absolut, dan menukarkannya dengan komoditi lain yang memiliki kerugian absolut. Melalui proses ini, sumber
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
daya di kedua negara dapat digunakan dalam cara yang paling efisien. Output kedua komoditi yang diproduksi pun akan meningkat. Peningkatan dalam output ini akan
mengukur keuntungan dari spesialisasi produksi untuk kedua negara yang melakukan perdagangan. Keunggulan absolut tersebut dapat diilustrasikan, jika negara A dapat
memproduksi kentang untuk 8 unit per tenaga kerja sedangkan negara B untuk komoditi yang sama hanya dapat memproduksi 4 unit per tenaga kerja, sedangkan
untuk komoditi lain misalnya gandum, negara A hanya dapat memproduksi 6 unit per tenaga kerja sedangkan untuk negara B dapat memproduksi 12 unit per tenaga kerja,
maka dapat disimpulkan bahwa negara A mempunyai keunggulan absolut dalam produksi kentang dibandingkan dengan negara B, sedangkan negara B dapat
dikatakan mempunyai keunggulan absolut dalam produksi gandum dibandingkan negara A. Perdagangan internasional yang saling menguntungkan antara kedua
negara tersebut jika negara A mengekspor kentang dan mengimpor gandum dari negara B, dan sebaliknya negara B mengekspor gandum dan mengimpor kentang dari
negara A.
2.2.3. Keunggulan Komparatif
Teori perdagangan internasional yang lain diperkenalkan oleh David Ricardo. Teorinya dikenal dengan nama teori keunggulan komparatif. Berbeda dengan teori
keunggulan absolut yang mengutamakan keunggulan absolut dalam produksi tertentu yang dimiliki oleh suatu negara dibandingkan dengan negara lain, teori ini
berpendapat bahwa perdagangan internasional dapat terjadi walaupun satu negara tidak mempunyai keunggulan absolut, asalkan harga komparatif di kedua negara
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
berbeda. Ricardo berpendapat sebaiknya semua negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia mempunyai keunggulan komparatif dan
mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya. Teori ini menekankan bahwa perdagangan internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu negara tidak
memiliki keunggulan absolut atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif di mana harga untuk
suatu komoditi di negara yang satu dengan negara lainnya relatif berbeda. Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang
efisien dibanding atau memiliki kerugian absolut terhadap negara lain dalam memproduksi kedua komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan
perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor komoditi yang memiliki
kerugian absolut lebih kecil keunggulan komparatif dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian absolut yang lebih besar kerugian komparatif.
Dalam konteks dua negara dan dua komoditi, jika salah satu negara telah ditetapkan memiliki keunggulan komparatif dalam satu komoditi, maka negara
satunya harus dianggap memiliki keunggulan komparatif dalam komoditi lainnya.
2.2.4. Teori Edgeworth
Teori kurva indiferensi dikembangkan oleh Francis Ysidro Edgeworth, Vilfredo Pareto, dan kawan-kawan di awal abad ke-20. Teori ini diturunkan dari teori
utilitas ordinal, yang mengasumsikan bahwa setiap orang selalu dapat mengurutkan preferensinya. Dengan kata lain, seseorang selalu dapat menentukan bahwa ia lebih
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
menyukai barang A dibanding barang B, dan lebih suka barang B dibanding barang C, lebih suka barang C daripada barang D dan seterusnya.
Sebuah grafik dari kurva indiferensi untuk seorang konsumen dihubungkan dengan tingkat utilitaskepuasan berbeda disebut dengan peta indiferensi. Titik
kembalinya tingkat kepuasan yang berbeda setiap unitnya dihubungkan dengan kurva indiferensi yang berbeda satu sama lain. Sebuah kurva indiferensi menjabarkan
sebuah himpunan preferensi pribadi dan bisa berbeda pada orang satu dan lainnya. Kurva indiferensi biasanya dijelaskan menjadi:
1. Dijabarkan hanya pada kuadran positif +, + diagram Cartesius dari komoditas
berdasarkan kuantitas. 2.
Melengkung secara negatif. Sebagai kuantitas yang dikonsumsi dari satu barang x meningkat, kepuasan total akan naik jika tidak dikompensasikan oleh sebuah
penurunan dalam kuantitas yang dikonsumsi pada barang lain y. Sama dengan kekenyangan, di mana lebih dari barang atau keduanya sama derajatnya
dipreferensikan untuk tidak ditingkatkan, tidak diikutsertakan. jika utilitas U=fx, y, U, dalam dimensi ke tiga, tidak memiliki sebuah maksimum lokal
untuk semua x dan y. 3.
Lengkap, seperti semua titik dalam kurva indiferen di rangking sama besar dalam hal selera dan dirangking baik lebih atau kurang disukai dibandingkan titik
lainnya yang tidak ada dalam kurva. Jadi, dengan 2, tidak ada dua kurva yang akan bersilangan selain non-satiasi akan dilanggar.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
4. Transitif dengan hubungan ke titik dalam kurva indiferen yang berbeda. Itu
terjadi, jika tiap titik dalam I
2
adalah selera yang terbatas pada tiap titik dalam I
1
, dan tiap titik dalam I
3
dihubungkan ke tiap titik dalam I
2
, tiap titik dalam I
3
dihubungkan ke tiap titik dalam I
1
. Sebuah lengkungan negatif dan transitivitas tidak dimasukkan persilangan kurva indiferen, karena garis lurus dari kedua sisi
tersebut bersilangan akan memberi rangking preferensi yang tidak satu sisi dan intransitif.
5. Secara terbatas konveks dijatuhkan dari bawah. Dengan 2, preferensi konveks
menyebabkan sebuah pemunculan dari asal kurva indiferen. Sebagai konsumen menurunkan konsumsi dari satu barang dalam unit suksesif, jumlah besar dari
barang lainnya akan dibutuhkan untuk mempertahankan kepuasan tidak berubah, efek substitusi.
Teori konsumen menggunakan kurva indiferensi dan penghematan anggaran untuk menghasilkan kurva permintaan konsumen Bruce dan Jeffrey, 2006.
2.2.5. Teori Hecksher – Ohlin
Gagasan yang menyatakan bahwa sumber utama perdagangan internasional adalah adanya perbedaan karunia sumber-sumber daya antarnegara merupakan salah
satu landasan teori yang paling berpengaruh dalam ilmu ekonomi internasional. Teorinya sendiri dikembangkan oleh Eli Heckscher dan Bertil Ohlin yang disebut
dengan teori proporsi faktor. Teori ini sangat menekankan saling keterkaitan antara perbedaan proporsi faktor-faktor produksi antarnegara dan perbedaan proporsi
penggunaannya dalam memproduksi berbagai macam barang.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya, teori perdagangan Heckscher-Ohlin dilandaskan pada asumsi- asumsi pokok sebagai berikut Salvatore, 1997:
a. Di dunia hanya terapat dua negara saja negara 1 dan negara 2, dua komoditi
komoditi X dan komoditi Y, dan dua faktor produksi tenaga kerja dan modal. b.
Kedua negara tersebut memiliki dan menggunakan metode atau tingkat teknologi produksi yang persis sama.
c. Komoditi X secara umum bersifat padat karya atau padat tenaga kerja, sedangkan
komoditi Y secara umum bersifat padat modal. Hal ini berlaku untuk kedua negara.
d. Kedua komoditi tersebut sama-sama diproduksikan berdasarkan skala hasil yang
konstan, dan hal ini sama-sama terjadi di kedua negara. e.
Spesialisasi produksi yang berlangsung di kedua negara sama-sama tidak lengkap atau tidak menyeluruh; artinya, masing-masing negara tetap memproduksi kedua
jenis komoditi itu secara sekaligus, meskipun dalam komposisi yang berbeda. f.
Selera atau preferensi-preferensi permintaan para konsumen yang ada di kedua negara itu persis sama.
g. Terdapat kompetisi sempurna dalam pasar produk tempat perdagangan kedua
komoditi dan juga dalam pasar faktor yakni tempat bertemunya kekuatan penawaran dan permintaan atas berbagai faktor produksi, yang dalam teori ini
dibatasi pada modal dan pasar tenaga kerja. Maksudnya, pemasok komoditi maupun faktor produksi begitu banyak, sehingga tidak ada yang bisa mendikte
harga secara sepihak. Harga semata-mata terbentuk oleh kekuatan pasar.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
h. Terdapat mobilitas faktor yang sempurna dalam ruang lingkup masing-masing
negara namun tidak ada mobilitas faktor antarnegarainternasional. Maksudnya, seorang pekerja atau sejumlah modal bisa dengan mudah berpindah-pindah dari
satu sektor ekonomiindustri ke sektor lainnya dalam negara yang sama, namun mereka tidak bisa berpindah ke negara lain.
i. Sama sekali tidak ada biaya-biaya transportasi, tarif atau berbagai bentuk
hambatan lainnya yang dapat mengurangi kebebasan arus perdagangan barang yang berlangsung di antara kedua negara tersebut.
j. Semua sumber daya produktif atau faktor produksi yang ada di masing-masing
negara dapat dikerahkan secara penuh dalam kegiatan-kegiatan produksi. k.
Perdagangan internasional yang terjadi di antara negara 1 dan negara 2 sepenuhnya seimbang jumlah ekspor dan impor dari kedua negara ini persis
sama.
2.2.6. Teori Supply – Demand
Salvatore 1997 menyatakan bahwa harga relatif komoditi relatif dalam kondisi ekuilibrium ketika perdagangan internasional telah berlangsung akan tercipta
melalui proses yang berlangsung cukup lama. Artinya, harga itu tidak tercipta begitu saja melainkan baru tercipta setelah hubungan dagang antara kedua negara tadi
berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang sehingga tersedia cukup waktu bagi kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan untuk saling bertemu dan
menentukan harga tersebut.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Konsep kurva tawar menawar offer curve yang disebut juga permintaan resiprokal reciprocal demand curves untuk pertama kalinya dirumuskan dan
diperkenalkan ke dalam khasanah ilmu ekonomi internasional oleh Marshall dan Edgeworth. Pada dasarnya kurva tawar menawar suatu negara memperlihatkan
seberapa banyak suatu negara bersedia menyediakan komoditi ekspornya untuk memperoleh komoditi impor dalam jumlah tertentu. Hal ini berarti kurva tawar
menawar merangkum elemen-elemen permintaan dan juga unsur-unsur penawaran sekaligus. Artinya, kurva tawar menawar dari suatu negara memperlihatkan sejauh
mana kesediaan negara itu mengimpor dan mengekspor pada berbagai tingkat harga relatif yang tengah berlaku. Kurva tawar menawar dari suatu negara dapat diturunkan
atau diderivasikan secara lebih mudah dan bahkan agak informal apabila dibandingkan dengan derivasi kurva batas kemungkinan produksi production
frontier dari negara yang bersangkutan, atau perumusan peta-peta indiferennya indifference map.
2.2.7. Teori Purchasing Power Parity PPP
Teori paritas daya beli Purchasing Power Parity, secara definitif, menyatakan bahwa kurs antar-mata uang sama dengan nisbah tingkat harga masing-
masing negara pemiliknya; tingkat harga ini dihitung berdasarkan harga uang dari suatu komoditi acuan. PPP sama artinya dengan pernyataan bahwa daya beli suatu
mata uang sama besarnya di setiap negara. Selain PPP absolut, teori PPP masih memiliki versi yang lain, yakni PPP relatif yang memprediksikan bahwa perubahan
persentase kurs sama dengan selisih tingkat inflasi nasional.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Landasan utama teori PPP adalah dalil suatu harga law of one price. Dalil ini menyatakan bahwasanya apabila perdagangan benar-benar bebas dan sama sekali
tidak ada hambatan, tarif maupun non-tarif, apapun terhadapnya, maka suatu barang pasti dijual di bagian mana pun dari dunia ini dengan harga yang persis sama.
Pendekatan moneter terhadap kurs monetary approach to the xchange rates juga menggunakan PPP untuk menjelaskan perilaku kurs dalam jangka panjang
semata-mata berdasarkan penawaran dan permintaan uang. Menurut pendekatan ini selisih suku bunga internasional dalam jangka panjang bersumber dari perbedaan
tingkat inflasi masing-masing negara yang diprediksikan sebagai Efek Fischer. Adapun perbedaan tingkat inflasi dalam jangka panjang tersebut disebabkan oleh
perbedaan tingkat pertumbuhan moneter dari masing-masing negara. Pendekatan moneter juga mendapati bahwa kenaikan suku bunga yang terjadi di suatu negara
akan segera diikuti dengan depresiasi mata uang nasionalnya. Dengan adanya PPP relatif, maka selisih suku bunga internasional yang sama dengan perubahan
persentase kurs juga akan sama dengan perkiraan selisih inflasi internasional Krugman dan Maurice, 2005.
2.3. Nilai Tukar Internasional
2.3.1. Definisi Nilai Tukar
Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya Salvatore, 1997.
Menurut Krugman dan Maurice 2005, nilai tukar mata uang yang disebut juga kurs,
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Menurut Nopirin 1996, kurs adalah pertukaran antara dua mata
uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilaiharga antara kedua mata uang tersebut. Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas
mata uang asing. Penurunan nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang asing.
Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Laju inflasi relatif
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga
perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika
Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan
terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.
b. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar negeri. Laju
pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta asing
relatif dibandingkan dengan suplai yang tersedia.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
c. Suku bunga relatif