BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional.Penelitian cross-sectional atau potong lintang merupakan jenis
penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek dengan mengobservasi dan mengukur faktor resiko dan
efek menurut keadaan atau status waktu saat diobservasi Praktinya, 2008.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.Pemilihan
lokasi penelitian ini didasarkan karena belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan status gizi dan asupan energi dengan kelelahan kerja pada
pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga. 3.2.2
Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada Maret
– Juni 2015. 3.3
Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja tetap
di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga sebanyak 158 orang pekerja.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur. Pada penelitian ini, besar sampel dihitung menggunakan Rumus Slovin sebagai
berikut : .
Keterangan : N
= Jumlah Populasi n
= Jumlah Sampel d
= nilai presisi, biasanya 0,1 Notoadmojo, 2010 Dengan menggunakan rumus di atas dapat dilakukan perhitungan besar
sampel sebagai berikut. .
. .
Berdasar perhitungan rumus Slovin dengan tingkat tingkat kepercayaan 95 dan derajat kepercayaan 5, besar sampel dengan jumlah populasi 158 orang
dan nilai presisi 0,1 adalah sebesar 61 orang. Metode pemilihan sampel sebanyak 61 orang tersebut menggunakan teknik Stratified Random Sampling dengan
proporsi setiap bagian sebagai berikut. Bagian Karyawan Pimpinan
= 9158 x 61 = 3 orang Bagian Administrasi
= 15158 x 61 = 6 orang
Universitas Sumatera Utara
Bagian Laboratorium = 20158 x 61 = 8 orang
Bagian Pemeliharaan Pabrik = 9158 x 61 = 3 orang
Bagian Keamanan = 9158 x 61 = 3 orang
Bagian Listrik = 5158 x 61 = 2 orang
Bagian Bengkel Umum = 21158 x 61 = 8 orang
Bagian Pengolahan =67158 x 61 = 27 orang
Bagian Pembelian TBS = 3158 x 61 = 1 orang
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran Budiarto, 2010.Data primer pada penelitian adalah sebagai
berikut. 1. Status Gizi
Data status gizi dihitung dengan perhitungan indikator indeks massa tubuh IMT menggunakan rumus BBTB
2
dalam satuan kgcm
2
Almatsier, 2009. Data berat badan BB dan tinggi badan TB didapatkan melalui pengukuran.
2. Asupan Energi Data asupan energi dihitung dengan menggunakan kuesioner Food Recall 24
Hour dan dianalisis jumlah kalorinya dengan software Nutrisurvey Syafiq, 2007.
Universitas Sumatera Utara
3. Kelelahan Kerja Data tingkat kelelahan kerja diperoleh dari hasil pengisian kuesiner yaitu
dengan menggunakan kuesioner Subjective Syndrome Test dari International Fatigue Research Commitee Tarwaka, 2004.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri Budiarto, 2010. Data sekunder pada
penelitian ini diperoleh dari data serta profil perusahaan PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga serta studi kepustakaan
melalui buku, skripsi maupun jurnal.
3.5 Defenisi Operasional
Definisi operasional dan skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaaan zat gizi yang diukur dengan indikator indeks massa tubuh.
2. Asupan energi adalah energi digunakan pekerja untuk bekerja selama 8 jam kerja yang didapatkan dari konsumsi makanan, minuman, serta makanan
tambahan yang diukur dengan metode Recall Makanan 24 Jam. 3. Kelelahan kerja adalah keadaan tubuh dengan gejala-gejala kelelahan umum
secara subjetif akibat pekerjaan yang dilakukan yang diukur dengan metode Subjective Syndrome Test.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.6 Metode Pengukuran
Metode Pengukuran variabel adalah sebagai berikut : 1. Status Gizi dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh
Metode pengukuran : a. Berat badan BB pekerja diukur menggunakan timbangan injak dan
dinyatakan dalam satuan kilogram kg. Tinggi badan TB pekerja diukur menggunakan microtoise dalam satuan sentimeter cm.
b. Mula-mula pekerja diinstruksikan untuk menaiki timbangan untuk menghitung BB. Angka yang muncul dicatat sebagai data BB pekerja.
c. Selanjutnya, pekerja diintruksikan untuk berdiri di belakang tembok untuk kemudian hitung TB pekerja menggunakan meteran. Angka yang muncul
dicatat sebagai data TB.
No Variabel
Cara Ukur Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur 1.
Variabel Independen
1 Status
Gizi Pengukuran antropometri
dengan Indeks
Massa Tubuh
Timbangan injak dan microtoise
Ordinal 1 Gizi Kurang
2 GiziNormal 3 Gizi Lebih
2 Asupan
Energi Analisis hasil Food Recall
24 Hour dikonversikan ke dalam nilai kkal dengan
software Nutrisurvey dan dibandingkan dengan tabel
kebutuhan energi selama bekerja 8 jam
Tabel kebutuhan energi
selama bekerja 8 jam
Depkes, 2009 Nominal
1 Sesuai 2 Tidak Sesuai
2. Variabel Dependen
3 Kelelahan
Kerja Wawancara
Kuesioner IFRC Ordinal
1 Tidak Lelah 2 Lelah Ringan
3 Lelah Sedang 4 Lelah Berat
Universitas Sumatera Utara
d. Setelah pengukuran selesai, penilaian status gizi dinyatakan selesai.. e. Hasil kuesioner akan dihitungan dengan rumus IMT yaitu, BBTB
2
menggunakan alat bantu kalkulator. f. Hasil perhitungan IMT akan dikategorikan sebagai berikut.
1 IMT 18,5 dikategorikan sebagai Gizi Kurang 2 IMT 18.5 sampai 25 dikategorikan sebagai Gizi Normal
3 IMT 25 dikategorikan sebagai Gizi Lebih 2. Asupan Energi dengan metode Food Recall 2x24 Hour
Metode pengukuran : a. Kuesioner Food Recall dilakukan selama seminggu hari kerja 6 hari kerja.
b. Pekerja diberikan kuesioner Food Recall untuk memberikan keterangan tentang makanan apa saja yang dikonsumsi pekerja sehari sebelumnya baik
makanan, minuman maupun makanan tambahan pada 6 bagian waktu, yaitu : sarapan pagi, ngemil siang, makan siang, ngemil sore, makan malam, ngemil
malam. c. Untuk setiap bagian waktu, pekerja wajib menuliskan makanan apa saja yang
dimakan, bahan dasar dari tiap makan serta ukuran rumah tangga dari makanan tersebut.
d. Sebelum melakukan pengisian kuesioner, pekerja akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner Food Recall.
e. Setelah pengisian kuesioner selesai, maka food recall dinyatakan selesai.
Universitas Sumatera Utara
f. Hasil pengukuran food recall selama 6 hari kerja akan dihitung, diakumulasikan dan dianalisis menggunakan software Nutrisurvey untuk
mendapatkan jumlah kalori dalam satuan kkal. g. Hasil analisis Nutrisurvey akan dibandingkan dengan kebutuhan energi
selama bekerja 8 jam. Berikut tabel kebutuhan energi pekerja selama bekerja 8 jam Depkes, 2004.
Tabel 3.2 Kebutuhan Energi Selama Bekerja 8 Jam UsiaJenis Pekerjaan
Kebutuhan Energi Kkal Pria
Wanita 19-29 Tahun
Ringan 960
720 Sedang
1020 760
Berat 1120
860
30-49 Tahun Ringan
880 680
Sedang 940
720 Berat
1040 820
50-64 Tahun Ringan
860 660
Sedang 920
700 Berat
1020 800
h. Hasil perbandingan kemudian dikategorikan sebagai berikut: 1 Sesuai
2 Tidak Sesuai 3. Tingkat Kelelahan Kerja dengan Kuesioner Subjective Syndrome Test dari
IFRC Metode Pengukuran :
a. Pekerja diberikan kuesioner Subjective Syndrome Test dari IFRC yang berisikan 30 pertanyaan yang terdiri dari 3 tipe pertanyaan, yaitu : 10
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan pelemahan kegiatan, 10 pertanyaan pelemahan motivasi, dan 10 pertanyaan gambaran kelelahan fisik. Tarwaka, 2004.
b. Tiap-tiap pertanyaan akan diberikan kategorik jawaban, yaitu Sangat Sering SS dengan keterangan jika hampir setiap hari terasa lelah dalam seminggu,
Sering S dengan keterangan 3-4 hari terasa lelah dalam seminggu, Kadang- Kadang K dengan keterangan 1-2 hari terasa lelah dalam seminggu, dan
Tidak Pernah TP dengan keterangan tidak pernah merasa lelah dalam seminggu.
c. Tiap-tiap jawaban diberi nilai sebagai berikut. 1 Sangat Sering SS diberi nilai 4
2 Sering S diberi nilai 3 3 Kadang-Kadang K diberi nilai 2
4 Tidak Pernah TP diberi nilai 1 d. Pekerja diberikan instruksi untuk menjawab 30 pertanyaan tersebut sesuai
dengan kategorik jawaban yang tersedia. e. Pada setiap pertanyaan, jawaban dilakukan dengan memberikan tanda
checklist √ pada kolom kategor jawaban yang telah disediakan. Jawaban yang diberikan merupakan gambaran keadaan yang pekerja rasakan dan
alami. f. Setelah 30 pertanyaan terjawab, kuesioner pengukuran tingkat kelelahan kerja
dinyatakan selesai. g. Hasil kuesioner akan diakumulasikan, dihitung dan dianalisis sesuai dengan
jawaban pekerja.
Universitas Sumatera Utara
h. Hasil pengukuran kelelahan kemudian dikategorikan sebagai berikut. 1 Nilai 30
: Tidak Lelah 2 Nilai 31-60 : Lelah Ringan
3 Nilai 61-90 : Lelah Sedang 4 Nilai 91-120 : Lelah Berat
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini akan dilakukan berdasarkan tahap- tahap berikut.
1. Editing Hasil kuesioner pekerja akan diperiksa kembali serta dilakukan perbaikan pada
kuesioner tersebut. 2. Coding
Setelah selesai tahap editing, hasil pengecekan dan perbaikan akan diberikan kode, yaitu mengubah data berbetuk kalimat menjadi angka atau bilangan.
3. Data Entry dan Processing Setelah coding selesai, data dimasukkan kedalam software.Software yang
digunakan untuk mengolah data adalah Software SPSS versi 15.0 4. Cleaning
Tahap cleaning bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan data, baik saat coding maupun saat data entry.Cleaning juga dilakukan untuk
mengetahui kemungkinan ketidaklengkapan data sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
Setelah melakukan tahapan di atas, data akan dianalisis secara univariat dan bivariat.
3.7.1 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.Notoadmodjo, 2010. Analisis univariat
pada penelitian ini adalah dengan melihat gambaran karakteristik berupa umur, jenis kelamin, bagian serta gambaran variabel berupa indeks massa tubuh, asupan
energi pekerja serta tingkat kelelahan kerja pekerja.
3.7.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.Notoadmodjo, 2010.Analisis Bivariat pada
penelitian ini dilakukan dengan melakukan distribusi silang antara variabel, serta melakukan uji statistik antara variabel status gizi dan asupan energi dengan
kelelahan kerja menggunakan Uji Korelasi Ranks Spearman.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit
Pulau Tiga 4.1.1
Deskripsi Umum Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara I PTPN I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga dibangun pada tahun 1986 dengan kapasitas 30 ton TBSjam. PKS Pulau
Tiga merupakan cabang dari PT. Perkebunan Nusantara I Aceh ini terletak di Desa Pulau Tiga Kecamatan Tamiang Hulu Kabupaten Aceh Tamiang ini berjarak
sekitar 40 km dari ibukota kabupaten aceh tamiang karang baru serta berjarak sekitar 70 Km dari Kantor Pusat PTPN I Langsa. PTPN I PKS Pulau Tiga
memiliki luas area pabrik sebesar 28.299 m
2
dengan spesifikasi sebagai berikut. 1. Luas Bangunan KlarifikasiPowerBoiler
: 1440 m
2
2. Luas Bangunan RebusanPengolahan BijiHosting Crane : 4152 m
2
3. Luas Bangunan Kantor ManagerLaboratorium : 705 m
2
4. Luas Bangunan Bengkel ListrikUmum : 812 m
2
5. Luas Bangunan Gudang Material : 399 m
2
6. Luas Bangunan Jembatan Timbang : 57 m
2
7. Luas Bangunan Loading Ramp : 1.994 m
2
8. Luas Gedung B3 : 108 m
2
9. Luas Bangunan Water Treatment : 150 m
2
10. Panjang Rel Loading Ramp : 90 m
Universitas Sumatera Utara
11. Panjang Rel Langsi Masak : 42 m
12. Jumlah Cages Bodies : 52 lori
Dalam mengelola produksi yang besar dari kebun perusahaan dan kebun masyarakat.PKS Pulau Tiga memiliki 160 pekerja yang terjadi dari 158 pekerja
tetap dan 2 orang pekerja outsourrching.Yang terdiri dari 156 laki-laki dan 4 orang perempuan.
Gambar 4.1 Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga PT. Perkebunan Nusantara I
Gambar 4.2Kantor Administrasi Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara I
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 4.3. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Pulau Tiga Sumber : PTPN I PKS Pulau Tiga
4.1.3 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan
a. Visi Proaktif berusaha guna menunjang keberadaan PTPN I sebagai perusahaan
yang solid, aktif dan tangguh dalam menghadapi era globalisasi serta mampu mampu mensejahterakan karyawan dan bermanfaat kepada masyarakat
umumnya.
Manager Masinis Kepala
Asisten Teknik Asisten
Laboratorium Asisten
Pengolahan Shift I
Asisten Pengolahan Shift
II Asisten
Pengolahan Shift III
Asisten Tata Usaha
Askep Pembelian TBS
Asisten Pembelian TBS
Asisten Pemeliharaan
Pabrik
Universitas Sumatera Utara
b. Misi Membangun sumber daya manusia dan sumber daya alam guna mengelola
hasil tanam berupa buah tandan segar untuk membuahkan hasil produksi olah yang baik dengan mutu yang baik.
c. Strategi 1. Mendayagunakan seoptimal mungkin seluruh tenaga kerja dan sumber daya
alam sehingga dapat meningkatkan mutu serta kualitas dan kuantitas 2. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan benar serta menjalankan norma-
norma kerja secara ikhlas kebijakan managemen yang berkaitan dengan pengelolaan kebun.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Umur
Umur pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga
Tahun 2015
No. Umur Tahun
Frekuensi Presentase
1 ≤44
22 36,1
2 44
39 63,9
Total 61
100,0
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok umur 30-49 tahun yaitu 28 orang 45,5, kelompok umur 50-64 tahun
yaitu 25 orang 41,0 dan yang terkecil terdapat pada kelompok umur 19-29 tahun yaitu 8 orang 13,1.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Jenis Kelamin
Jenis kelamin pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pekerja di
PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015
No. Jenis Kelamin
Frekuensi Presentase
1 Laki-Laki
59 96,7
2 Perempuan
2 3,3
Total 61
100,0
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok jenis kelamin pria yaitu 59 orang 96,7 dan yang terkecil terdapat
pada kelompok jenis kelamin perempuan yaitu 2 orang 3,3.
4.2.3 Bagian Pekerjaan
Bagian pekerjaan pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Bagian Pekerjaan PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga
Tahun 2015
No. Bagian Pekerjaan Frekuensi
Presentase
1 Karyawan Pimpinan
3 4,9
2 Bengkel Umum
8 13,1
3 Bengkel Listrik
2 3,3
4 Pengolahan
27 44,3
5 Pembelian TBS
1 1,6
6 Pemeliharaan Pabrik
3 4,9
7 Keamanan
3 4,9
8 Administrasi
6 9,8
9 Laboratorium
8 13,1
Total 61
100,0
Dari tabel di atas diketahui bahwa bagian tempat responden bekerja paling banyak adalah pada bagian pengolahan yaitu 27 orang 44,3, bagian bengkel
umum dan bagian laboratorium yaitu 8 orang 13,1, bagian administrasi yaitu 6
Universitas Sumatera Utara
orang 9,8, bagian karyawan umum, bagian pemeliharaan pabrik dan bagian keamanan yaitu masing-masing 3 orang 4,9, bagian bengkel listrik yaitu 2
orang 3,3 dan yang paling sedikit terdapat pada bagian pembelian TBS yaitu 1
orang 1,6. 4.2.4
Beban Kerja
Beban kerja pekerja ditentukan berdasarkan data bagian pekerja sesuai dengan aktivitas pekerja pada saat pekerja. Berikut tingkat beban kerja pekerja
berdasarkan bagian kerja pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4. Distribusi Beban Kerja Responden Berdasarkan Bagian Kerja Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit
Pulau Tiga Tahun 2015
No Bagian Kerja Jumlah
Aktivitas Fisik Beban Kerja
1 Karyawan
Pimpinan 3
75 dari waktu yang digunakan adalah untuk duduk dalam ruangan ber-AC
dan 25 untuk berdiri dan berpindah untuk melakukan control kegiatan
pabrik. Ringan
2 Administrasi
6 75 dari waktu yang digunakan adalah
untuk bekerja dalam posisi di depan peraalatan komputer duduk dan 25
untuk berdiri dan berpindah untuk fotocopy atau mencetak dokumen
Ringan
3 Laboratorium
8 25 waktu yang digunakan adalah
untuk berdiri dan berliling mengambil sampel CPO atau TBS dan 75 adalah
untuk
kegiatan kerjadi
dalam laboratorium memeriksa sampel yang
telah diambil Sedang
4 Pemeliharaan
Pabrik 3
25 waktu yang digunakan adalah untuk duduk dan 75 adalah untuk
kegiatan kerja membersihkan setiap sudut PKS dan limbah
Sedang
5 Keamanan
3 25 waktu yang digunakan adalah
untuk duduk atau berdiridi pos dan 75 adalah untuk kegiatan kerja
Sedang
Universitas Sumatera Utara
mengontrol keamanan PKS secara berkala
6 Listrik
2 Hampir
80 kegiatan
pekerjaan dilakukan dalam posisi berdiri. Pekerja
duduk hanya untuk beristirahat. Berat
7 Bengkel Umum
8 Hampir 80 kegiatan pekerjaan di
bengkel umum dilakukan dalam posisi berdiri. Pekerja duduk hanya untuk
beristirahat. Berat
8 Pengolahan
27 Hampir
90 kegiatan
pekerjaan pengolahan dilakukan dalam posisi
berdiri. Pekerja duduk hanya untuk beristirahat.
Berat
9 Pembelian TBS
1 75 dari waktu yang digunakan
adalah untuk duduk didepan timbangan digital dan 25 untuk berdiri dan
berpindah. Ringan
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden dengan bagian karyawan pimpinan, administrasi dan pembelian TBS memiliki beban kerja ringan, bagian
laboratorium, pemeliharaan pabrik dan keamanan memiliki beban kerja sedang dan bagian listrik, bengkel umum dan pengolahan memiliki beban kerja berat.
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Beban Kerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015
No. Beban Kerja Frekuensi
Presentase
1 Ringan
10 16,4
2 Sedang
14 23,0
3 Berat
37 60,7
Total 61
100,0
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok beban kerja berat yaitu 37 orang 60,7, kelompok beban kerja
sedang yaitu 14 orang 23,0 dan yang terkecil terdapat pada kelompok beban kerja ringan yaitu 10 orang 16,4.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5 Status Gizi
Status Gizi pekerja diukur dengan indikator indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau
Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga
Tahun 2015
No Urut Responden
Berat Badan kg Tinggi Badan cm
Indeks Massa Tubuh
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 60
70 66
45 55
50 49
60 52
81 44
44 49
41 61
50 50
50 51
44 43
45 49
48 80
46 45
50 50
48 41
50 165
166 168
162 182
168 167
170 170
176 161
160 169
160 170
168 162
166 167
170 167
163 168
163 162
165 170
167 170
158 161
164 22.04
25.40 23.38
17.15 16.60
17.72 17.57
20.76 17.99
26.15 16.97
17.19 17.16
16.02 21.11
17.72 19.05
18.14 18.29
15.22 15.42
16.94 17.36
18.07 30.48
16.90 15.57
17.93 17.30
19.23 15.82
18.59
Universitas Sumatera Utara
33 34
35 36
37 38
39 40
41 42
43 44
45 46
47 48
49 50
51 52
53 54
55 56
57 58
59 60
61 41
51 50
51 52
54 58
50 75
65 40
50 62
65 60
55 68
65 65
58 60
65 50
65 68
70 66
50 49
167 163
180 163
165 167
165 160
165 165
162 166
167 160
168 150
155 155
168 160
168 177
170 160
165 164
160 169
168 14.70
19.20 15.43
19.20 19.10
19.36 21.30
19.53 27.55
23.88 15.24
18.14 22.23
25.39 21.26
24.44 28.30
27.06 23.03
22.66 21.26
16.28 26.11
25.39 24.98
26.03 25.78
24.46 14.53
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai indeks massa tubuh responden yang paling besar adalah 30,48 kgm
2
dan yang terkecil adalah 14,53 kgm
2
. Berdasarkan analisis deskriptif, didapatkan bahwa indeks massa tubuh responden
memiliki nilai rata-rata sebesar 20,2138 kgm
2
dengan nilai standar deviasi sebesar 4,02 kgm
2
. Status Gizi pekerja pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa
Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun
2015
No. Status Gizi
Frekuensi Presentase
1 Kurang
28 45,9
2 Normal
22 36,1
3 Lebih
11 18,0
Total 61
100,0
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok status gizi kurang yaitu 28 orang 45,9, kelompok status gizi normal
yaitu 22 orang 36,1 dan yang terkecil terdapat pada kelompok status gizi lebih yaitu 11 orang 18,0.
Universitas Sumatera Utara
4.2.6 Asupan Energi
Hasil Food Recall24 Hour selama 6 hari di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8.Distribusi Asupan Energi Hasil Food Recall 24 Jam selama 6 hari Pada Pekerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015
No Urut
Umur Beban Kerja
Asupan Energi Asupan
Energi Rata-Rata
Asupan Energi 8
Jam Bekerja
Kebutuhan Energi 8
Jam Bekerja Hari
Pertama Hari
Kedua Hari
Ketiga Hari
Keempat Hari
Kelima Hari
Keenam
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 49
30 46
52 51
51 45
54 39
52 23
44 55
50 27
31 Ringan
Ringan Ringan
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat 2543.30
2010.50 2051.30
1555.10 1718.40
1697.10 1584.10
1412.90 1355.80
1780.00 1780.50
1730.90 1654.90
1832.40 2479.50
1180.00 2066.00
3010.00 2516.70
1057.30 1345.10
1036.30 1500.80
1536.40 1493.80
1245.80 1697.60
1883.20 2075.30
1689.80 2417.30
1283.30 2160.80
2567.80 2525.50
1547.80 1384.60
1297.30 1911.30
1292.70 1329.90
1413.10 1763.30
2105.30 1902.20
1376.40 1389.30
1726.30 2460.00
2134.40 2617.10
1344.60 1958.40
1369.40 1121.50
1514.50 1140.40
2212.90 1492.80
1945.00 1279.20
1719.00 1597.80
1862.60 2583.90
2239.90 1836.70
1342.50 1378.60
1148.20 1274.90
1223.00 1469.70
1839.80 1784.00
2141.30 1350.80
1157.20 1416.60
1471.30 2078.90
2206.20 2060.90
1059.90 1535.60
1717.50 1531.00
1377.00 1866.50
2629.50 2199.40
1763.30 1602.30
1613.20 2003.40
1874.40 2315.48
2361.47 2268.03
1317.87 1553.45
1377.63 1487.27
1392.75 1442.68
1853.52 1786.27
1928.17 1644.12
1564.67 1883.98
1566.32 926.19
944.59 907.21
527.15 621.38
551.05 594.91
557.10 577.07
741.41 714.51
771.27 657.65
625.87 753.59
626.53 880
880 880
1020 1020
1020 1040
1020 1040
1020 1120
1040 1020
1020 1120
1040
Universitas Sumatera Utara
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 40
41 42
43 44
50 27
53 28
50 44
52 51
52 49
51 50
50 24
50 55
55 49
41 27
31 31
38 38
51 38
49 40
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Berat Berat
Ringan Sedang
Sedang Sedang
1724.30 1793.40
1373.30 1900.20
1617.50 1754.50
1982.30 1623.60
1828.60 1399.30
2016.30 2543.30
1555.10 1866.50
1791.30 2110.00
2410.90 2758.90
1987.30 1838.90
1784.30 2174.90
1787.80 1759.80
1135.90 1471.30
1537.00 1262.00
1737.80 1456.00
1050.60 1089.50
1885.70 2014.40
2382.40 2113.10
1982.90 2010.20
1256.70 1927.40
1245.80 1306.00
1155.20 1366.20
998.90 1871.00
847.70 2669.40
2229.90 1454.40
1656.30
755.30 1808.60
1429.60 2380.30
2234.60 2692.50
1406.20 1059.30
1888.40 1183.20
1332.90 1706.10
1674.30 1400.00
1329.80 1384.80
1059.30 1406.20
1552.10 1962.90
2099.90 1082.10
1855.80 2002.10
980.80 1564.40
2641.30 1927.70
2297.20 1308.00
2173.80 1445.30
1180.40 1524.60
1516.00 1152.20
1512.10 1752.20
1147.20 2058.50
1386.30 1517.60
1061.40 1668.80
1517.60 1061.40
1145.00 1311.20
1801.00 2142.80
1737.00 1830.40
2203.20 1917.30
1497.50 1736.30
1757.90 2185.40
1906.20 2054.80
1742.00 1534.80
1437.10 1813.80
2145.10 1529.70
1952.30 1963.00
1703.70 1324.60
1187.70 1326.70
1868.10 1945.00
1667.90 1946.10
1436.20 1003.30
840.00 1868.10
1301.30 2320.40
1334.30 1904.10
2433.50 1641.40
1758.80 1487.20
1735.30 1917.70
1836.80 2159.30
1796.70 1305.60
1675.80 1202.30
1555.80 2677.90
1617.00 1158.00
1757.20 1416.70
1474.50 1423.50
984.80 1465.20
1528.20 1682.60
2037.30 1161.00
1060.60 1210.30
2075.10 1345.10
2163.50 1972.70
1334.40 1855.28
1574.25 1434.75
1722.00 1545.65
1646.18 1882.43
1676.13 1788.60
1434.23 1468.55
1778.82 1438.37
1502.00 1598.37
1633.02 1517.20
1765.15 1703.03
1838.48 1829.55
1693.83 1703.75
1846.47 1570.73
1817.20 1812.88
1581.45 742.11
629.70 573.90
688.80 618.26
658.47 752.97
670.45 715.44
573.69 587.42
711.53 575.35
600.80 639.35
653.21 606.88
706.06 681.21
735.39 731.82
677.53 681.50
738.59 628.29
726.88 725.15
632.58 1020
1120 1020
1120 1020
1040 1020
1020 1020
1040 1020
1020 1020
1120 1020
1020 1020
1040 1040
1120 1040
1040 1040
1040
860 940
940 940
Universitas Sumatera Utara
45 46
47 48
49 50
51 52
53 54
55 56
57 58
59 60
61 52
41 54
49 54
48 54
28 27
33 51
44 53
39 46
48 36
Sedang Sedang
Sedang Ringan
Ringan Ringan
Ringan Ringan
Ringan Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang 1433.10
1407.70 3044.80
2149.80 2188.70
2689.60 2455.50
2815.00 1650.70
1971.40 1903.50
2089.40 2111.20
1392.20 2201.20
1841.20 1652.00
1521.90 2027.50
1069.90 2578.90
2367.80 2687.70
2785.10 2345.30
1273.80 1481.20
1544.10 1634.20
2040.30 1412.60
2204.40 2324.90
1356.60 1845.90
1093.60 1658.70
2354.50 2122.20
2338.20 2154.30
2015.40 2415.10
1393.80 1544.10
1634.20 1831.20
1017.30 1788.90
2101.30 2125.60
1287.80 1446.40
993.80 2314.90
2345.30 2093.90
2476.00 2157.60
1369.90 1451.70
1778.40 2163.80
1857.20 1773.70
1968.10 1865.70
1119.50 1578.80
1272.20 889.10
2156.70 2314.50
2456.70 2221.00
2100.00 1262.00
1344.90 1886.10
1914.80 1955.50
758.40 1426.00
1202.20 1945.00
1570.40 1312.00
847.10 1879.60
2106.70 2434.40
2431.10 2200.50
1424.40
968.10 1209.50
1440.00 1538.70
809.50 1757.20
1416.70 2186.80
1539.65 1426.57
1417.23 2239.07
2240.87 2450.08
2420.50 2272.30
1565.98 1435.18
1644.28 1812.73
1889.02 1193.95
1890.97 1792.00
1730.92 615.86
570.63 566.89
895.63 896.35
980.03 968.20
908.92 626.39
574.07 657.71
725.09 755.61
477.58 756.39
716.80 692.37
880 940
920 680
660 940
930 960
960 940
920 940
920 940
940 940
940
Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil food recall hari pertama, responden dengan nilai asupan energi terbesar adalah 3044,80 kkal dan terkecil adalah 1135,90 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1871, 35 kkal. Pada hari kedua, nilai asupan energi
terbesar adalah 3010 kkal dan terkecil adalah 755.30 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1751,30 kkal. Pada hari ketiga, nilai asupan energi terbesar adalah 2692,50 kkal dan terkecil adalah 980,80 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1716,79 kkal. Pada hari keempat,
nilai asupan energi terbesar adalah 2617,10 kkal dan terkecil adalah 993,80 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1706,18 kkal. Pada hari kelima, nilai asupan energi terbesar adalah 2583,90 kkal dan terkecil adalah 758,40 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1651, 67
Universitas Sumatera Utara
kkal. Pada hari keenam, nilai asupan energi terbesar adalah 2677,90 kkal dan terkecil adalah 809,50 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1666,35 kkal. Sedangkan untuk nilai asupan energi rata-rata terbesar adalah 2450,08 kkal dan terkecil adalah 1193,35 kkal
dengan nilai rata-rata sebesar 1727,26 kkal. Hasil asupan energi selama bekerja 8 jam responden memiliki nilai terbesar adalah 980,03 kkal dan terkecil adalah 477,58 kkal.
Universitas Sumatera Utara
Asupan energi pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Energi Pada Pekerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun
2015
No. Asupan Energi
Frekuensi Presentase
1 Sesuai
7 11,5
2 Tidak Sesuai
54 88,5
Total 61
100,0
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok asupan energi yang tidak sesuai yaitu 55 orang 90,2 dan yang
terkecil terdapat pada kelompok asupan energi yang sesuai yaitu 6 orang 9,8.
4.2.7 Kelelahan Kerja
Hasil pengukuan kelelahan kerja pekerja berdasarkan Internasional Fatigue Research Committe di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sait
Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kelelahan Kerja Menurut International Fatigue Research Commite Pada Pekerja PT.
Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015
No Gejala Kelelahan Kerja
Sangat Sering
Sering Kadang-
Kadang Tidak
Pernah N
N N
N
1 Kepala terasa berat
7 11,5
10 16,4
15 24,6
29 47,5
2 Merasa lelah di seluruh badan
15 24,6
19 31,1
17 27,9
10 16,4
3 Kaki terasa berat
5 8,2
8 13,1
18 29,5
30 49,2
4 Frekuensi menguap
21 34,4
17 27,9
19 31,1
4 6,6
5 Pikiran kacau
6 9,8
21 34,4
18 29,5
16 26,2
6 Mengantuk
20 32,8
21 34,4
17 27,9
3 4,9
7 Mata terasa berat ingin
dipejamkan 19
31,1 17
27,9 14
23,0 11
18,0 8
Kaku dan canggung untuk bergerak
5 8,2
8 13,1
18 29,5
30 49,2
9 Tidak seimbang dalam berdiri
5 8,2
9 14,8
19 31,1
28 45,9
10 Merasa ingin berbaring 14
23,0 18
29,5 7
11,5 22
36,1
Universitas Sumatera Utara
11 Merasa susah untuk berfikir 3
4,9 15
24,6 17
27,9 26
42,6 12 Lelah berbicara
10 16,4
16 26,2
9 14,8
26 42,6
13 Merasa gugup 10
16,4 18
29,5 33
54,1 14 Sulit untuk berkonsentrasi
12 19,7
9 14,8
18 29,5
22 36,1
15 Sulit untuk memusatkan
perhatian 12
19,7 10
16,4 16
26,2 23
37,7 16 Cenderung untuk lupa
13 21,3
15 24,6
17 29,7
16 26,2
17 Kurang kepercayaan 4
6,6 7
11,5 20
32,8 30
49,2 18 Cemas terhadap sesuatu
4 6,6
10 16,2
36 59,0
11 18,0
19 Tidak dapat mengontrol sikap 1
1,6 5
8,2 19
31,1 36
59,0 20
Tidak dapat tekun dalam bekerja
1 1,6
4 6,6
16 26,2
40 64,6
21 Sakit Kepala 17
27,9 13
21,3 19
31,1 12
19,7 22 Bahu terasa kaku
13 21,3
15 24,6
14 23,0
19 31,1
23 Merasa nyeri di bagian
punggung 8
13,1 14
23,0 18
29,5 21
34,4 24
Sesak nafassulit untuk bernafas
2 3,3
8 13,1
9 14,8
42 68,9
25 Merasa haus 28
45,9 23
37,7 9
14,8 1
1,6 26 Suara serak
6 9,8
9 14,8
16 26,2
30 49,2
27 Merasa pening pusing 15
24,6 12
19,7 24
39,3 10
16,4 28 Kelopak mata terasa berat
14 23,0
13 21,3
15 24,6
19 31,1
29 Gemetar pada bagian tubuh
tertentu 4
6,6 3
4,9 16
26,2 38
62,3 30 Merasa kurang sehat
2 3,3
9 14,8
11 18,0
39 63,9
Dari tabel di atas diketahui bahwa gejala kelelahan yang dirasakan responden terbanyak pada kategori sering dan sangat sering adalah gejala merasa
haus sebanyak 23 orang 37,7 dan 28 orang 45,9, kategori kadang-kadang adalah gejala cemas terhadap sesuatu sebanyak 36 orang 59,0 dan kategori
tidak pernah adalah gejala sulit untuk bernafas sebanyak 42 orang 68,9. Sementara itu, gejala kelalahan kerja yang dirasakan responden tersedikit
pada kategori sangat sering adalah gejala merasa gugup yang tidak seorang responden pun merasakannya. Sedangkan kategori sering adalah gejala gemetar
pada bagian tubuh tertentu sebanyak 3 orang 4,9, kategori kadang-kadang
Universitas Sumatera Utara
adalah gejala merasa ingin berbaring sebanyak 7 orang 11,5 dan kategori tidak pernah adalah merasa haus sebanyak 1 oang 1,6.
Kelelahan Kerja pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kelelahan Kerja Pada Pekerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit
Pulau Tiga Tahun 2015
No. Kelelahan Kerja
Frekuensi Presentase
1 Lelah Ringan
18 29,5
2 Lelah Sedang
31 50,8
3 Lelah Berat
12 19,7
Total 61
100,0
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok lelah sedang yaitu 31 orang 50,8, kelompok lelah ringan yaitu 18
orang 29,5 dan yang terkecil terdapat pada kelompok lelah berat yaitu 12 orang 19,7.
4.3 Hasil Uji Bivariat
4.3.1 Hubungan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja
Tabel 4.12. Tabel Silang Antara Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit
Pulau Tiga Tahun 2015
No Status
Gizi Kelelahan Kerja
Jumlah p.
Lelah Ringan
Lelah Sedang
Lelah Berat
1 Kurang
4 6,6
16 26,2
8 13,1
28 45,9
0,002 2
Normal 7
11,5 11
18,0 4
6,6 22
36,1
3 Lebih
7 11,5
4 6,6
11 18,0
Total 18
29,5 31
50,8 12
19,7 61
100
Berdasarkan tabel hasil pengukuran di atas, dapat dilihat bahwa kelelahan kerja kategori ringan ditemukan pada status gizi kategori gizi kurang
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 4 orang pekerja 6,6, gizi normal dan gizi lebih sebanyak 7 orang pekerja 11,5. Sementara, kelelahan kerja kategori lelah sedang ditemukan
pada status gizi kategori gizi kurang sebanyak 16 orang 26,2, gizi normal sebanyak 11 orang 18 dan gizi lebih sebanyak 4 pekerja 6,6. Sementara
itu, kelelahan kerja kategori lelah berat ditemukan pada status gizi kategori gizi kurang sebanyak 8 orang 13,1 dan gizi normal sebanyak 4 orang 6,6.
Pada hasil ujikorelasi Ranks Spearman antara status gizi dengan kelelahan kerja dapat diketahui bahwa nilai kofisien korelasi adalah 0,391 dengan
nilai negatif dan nilai p=0,002 dimana p 0,05 artinya terdapat hubungan status gizi dan kelelahan kerja pada pekerja di PTPN I PKS Pulau Tiga tahun 2015.
4.3.2 Hubungan Asupan Energi dengan Kelelahan Kerja
Tabel 4.13. Tabel Silang Antara Asupan Energi dengan Kelelahan Kerja pada pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa
Sawit Pulau Tiga Tahun 2015
No Asupan
Energi Kelelahan Kerja
Jumlah p.
Lelah Ringan
Lelah Sedang
Lelah Berat
1 Sesuai
7 11,5
0,0 0,0
7 11,5
0,0001 2
Tidak Sesuai
11 18,0
31 50,8
12 19,7
54 88,5
Total 18
29,5 31
50,8 12
19,7 61
100,0
Berdasarkan tabel hasil pengukuran di atas, dapat dilihat bahwa kelelahan kerja kategori ringan ditemukan pada asupan energi kategori sesuai sebanyak 7
orang pekerja 11,5 dan pada asupan energi kategori tidak sesuai sebanyak 11 orang 18,0. Sementara, kelelahan kerja kategori lelah sedang ditemukan pada
asupan energi kategori tidak sebanyak 31 orang 50,8. Sementara itu,
Universitas Sumatera Utara
kelelahan kerja kategori lelah berat ditemukan pada asupan energi tidak sesuai sebanyak 12 orang 19,7.
Pada hasil uji korelasi Ranks Spearman antara asupan energi dengan kelelahan kerja dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi 0,481 dengan nilai
positif dan nilai p = 0,001 dimana p 0,05 artinya terdapat hubungan asupan energi dan kelelahan kerja pada pekerja di PTPN I PKS Pulau Tiga tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Status Gizi pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik
Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa gizi kurang masih menjadi permasalahan di PTPN I PKS Pulau Tiga disebabkan memiliki proporsi terbesar
dari total sampel yang diteliti yaitu sebanyak 45,9. Gizi yang kurang mencerminkan cerminan dari intake gizi pekerja selama berhari-hari masih belum
baik. Jika pekerja tersebut memiliki gizi kurang, pekerja tersebut akan menjadi kurang aktif untuk melakukan pekerjaan sebab produksi tenaga yang kurang,
penurunan daya tahan tubuh, penurunan struktur dan fungsi otak, serta perubahan perilaku yang menyebabkan mudahnya terserang stress mental.
Permasalahan gizi lebih juga ditemukan meski dengan proporsi yang sedikit yaitu 18 dari total sampel yang diteliti. Hal ini mencerminkan
ketidakseimbangan antara intake energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dengan energi yang dikeluarkan.Ketidakseimbangan tersebut disebabkan
pekerja terlalu banyak makan dan tidak diimbangi dengan melakukan aktivitas fisik yang cukup.Pengkonsumsian makanan dalam jumlah berlebihan secara terus-
menerus akan menyebabkan berat badan meningkat pesat dan akan menyebabkan obesitas. Obesitas juga merupakan salah satu faktor risiko dalam terjadinya
berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hati dan kantung empedu. Oleh sebab itu, gizi lebih menyebabkan pekerja memiliki
Universitas Sumatera Utara
resiko menderita penyakit dan dapat memperpendek harapan hidup Almatsier, 2009.
5.2 Asupan Energi pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik