Jenis Penelitian Defenisi Operasional Status Gizi pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional.Penelitian cross-sectional atau potong lintang merupakan jenis penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek dengan mengobservasi dan mengukur faktor resiko dan efek menurut keadaan atau status waktu saat diobservasi Praktinya, 2008.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan karena belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan status gizi dan asupan energi dengan kelelahan kerja pada pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga. 3.2.2 Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada Maret – Juni 2015. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja tetap di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga sebanyak 158 orang pekerja. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur. Pada penelitian ini, besar sampel dihitung menggunakan Rumus Slovin sebagai berikut : . Keterangan : N = Jumlah Populasi n = Jumlah Sampel d = nilai presisi, biasanya 0,1 Notoadmojo, 2010 Dengan menggunakan rumus di atas dapat dilakukan perhitungan besar sampel sebagai berikut. . . . Berdasar perhitungan rumus Slovin dengan tingkat tingkat kepercayaan 95 dan derajat kepercayaan 5, besar sampel dengan jumlah populasi 158 orang dan nilai presisi 0,1 adalah sebesar 61 orang. Metode pemilihan sampel sebanyak 61 orang tersebut menggunakan teknik Stratified Random Sampling dengan proporsi setiap bagian sebagai berikut. Bagian Karyawan Pimpinan = 9158 x 61 = 3 orang Bagian Administrasi = 15158 x 61 = 6 orang Universitas Sumatera Utara Bagian Laboratorium = 20158 x 61 = 8 orang Bagian Pemeliharaan Pabrik = 9158 x 61 = 3 orang Bagian Keamanan = 9158 x 61 = 3 orang Bagian Listrik = 5158 x 61 = 2 orang Bagian Bengkel Umum = 21158 x 61 = 8 orang Bagian Pengolahan =67158 x 61 = 27 orang Bagian Pembelian TBS = 3158 x 61 = 1 orang

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran Budiarto, 2010.Data primer pada penelitian adalah sebagai berikut. 1. Status Gizi Data status gizi dihitung dengan perhitungan indikator indeks massa tubuh IMT menggunakan rumus BBTB 2 dalam satuan kgcm 2 Almatsier, 2009. Data berat badan BB dan tinggi badan TB didapatkan melalui pengukuran. 2. Asupan Energi Data asupan energi dihitung dengan menggunakan kuesioner Food Recall 24 Hour dan dianalisis jumlah kalorinya dengan software Nutrisurvey Syafiq, 2007. Universitas Sumatera Utara 3. Kelelahan Kerja Data tingkat kelelahan kerja diperoleh dari hasil pengisian kuesiner yaitu dengan menggunakan kuesioner Subjective Syndrome Test dari International Fatigue Research Commitee Tarwaka, 2004.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri Budiarto, 2010. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data serta profil perusahaan PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga serta studi kepustakaan melalui buku, skripsi maupun jurnal.

3.5 Defenisi Operasional

Definisi operasional dan skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaaan zat gizi yang diukur dengan indikator indeks massa tubuh. 2. Asupan energi adalah energi digunakan pekerja untuk bekerja selama 8 jam kerja yang didapatkan dari konsumsi makanan, minuman, serta makanan tambahan yang diukur dengan metode Recall Makanan 24 Jam. 3. Kelelahan kerja adalah keadaan tubuh dengan gejala-gejala kelelahan umum secara subjetif akibat pekerjaan yang dilakukan yang diukur dengan metode Subjective Syndrome Test. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.6 Metode Pengukuran

Metode Pengukuran variabel adalah sebagai berikut : 1. Status Gizi dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh Metode pengukuran : a. Berat badan BB pekerja diukur menggunakan timbangan injak dan dinyatakan dalam satuan kilogram kg. Tinggi badan TB pekerja diukur menggunakan microtoise dalam satuan sentimeter cm. b. Mula-mula pekerja diinstruksikan untuk menaiki timbangan untuk menghitung BB. Angka yang muncul dicatat sebagai data BB pekerja. c. Selanjutnya, pekerja diintruksikan untuk berdiri di belakang tembok untuk kemudian hitung TB pekerja menggunakan meteran. Angka yang muncul dicatat sebagai data TB. No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur 1. Variabel Independen 1 Status Gizi Pengukuran antropometri dengan Indeks Massa Tubuh Timbangan injak dan microtoise Ordinal 1 Gizi Kurang 2 GiziNormal 3 Gizi Lebih 2 Asupan Energi Analisis hasil Food Recall 24 Hour dikonversikan ke dalam nilai kkal dengan software Nutrisurvey dan dibandingkan dengan tabel kebutuhan energi selama bekerja 8 jam Tabel kebutuhan energi selama bekerja 8 jam Depkes, 2009 Nominal 1 Sesuai 2 Tidak Sesuai

2. Variabel Dependen

3 Kelelahan Kerja Wawancara Kuesioner IFRC Ordinal 1 Tidak Lelah 2 Lelah Ringan 3 Lelah Sedang 4 Lelah Berat Universitas Sumatera Utara d. Setelah pengukuran selesai, penilaian status gizi dinyatakan selesai.. e. Hasil kuesioner akan dihitungan dengan rumus IMT yaitu, BBTB 2 menggunakan alat bantu kalkulator. f. Hasil perhitungan IMT akan dikategorikan sebagai berikut. 1 IMT 18,5 dikategorikan sebagai Gizi Kurang 2 IMT 18.5 sampai 25 dikategorikan sebagai Gizi Normal 3 IMT 25 dikategorikan sebagai Gizi Lebih 2. Asupan Energi dengan metode Food Recall 2x24 Hour Metode pengukuran : a. Kuesioner Food Recall dilakukan selama seminggu hari kerja 6 hari kerja. b. Pekerja diberikan kuesioner Food Recall untuk memberikan keterangan tentang makanan apa saja yang dikonsumsi pekerja sehari sebelumnya baik makanan, minuman maupun makanan tambahan pada 6 bagian waktu, yaitu : sarapan pagi, ngemil siang, makan siang, ngemil sore, makan malam, ngemil malam. c. Untuk setiap bagian waktu, pekerja wajib menuliskan makanan apa saja yang dimakan, bahan dasar dari tiap makan serta ukuran rumah tangga dari makanan tersebut. d. Sebelum melakukan pengisian kuesioner, pekerja akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner Food Recall. e. Setelah pengisian kuesioner selesai, maka food recall dinyatakan selesai. Universitas Sumatera Utara f. Hasil pengukuran food recall selama 6 hari kerja akan dihitung, diakumulasikan dan dianalisis menggunakan software Nutrisurvey untuk mendapatkan jumlah kalori dalam satuan kkal. g. Hasil analisis Nutrisurvey akan dibandingkan dengan kebutuhan energi selama bekerja 8 jam. Berikut tabel kebutuhan energi pekerja selama bekerja 8 jam Depkes, 2004. Tabel 3.2 Kebutuhan Energi Selama Bekerja 8 Jam UsiaJenis Pekerjaan Kebutuhan Energi Kkal Pria Wanita 19-29 Tahun Ringan 960 720 Sedang 1020 760 Berat 1120 860 30-49 Tahun Ringan 880 680 Sedang 940 720 Berat 1040 820 50-64 Tahun Ringan 860 660 Sedang 920 700 Berat 1020 800 h. Hasil perbandingan kemudian dikategorikan sebagai berikut: 1 Sesuai 2 Tidak Sesuai 3. Tingkat Kelelahan Kerja dengan Kuesioner Subjective Syndrome Test dari IFRC Metode Pengukuran : a. Pekerja diberikan kuesioner Subjective Syndrome Test dari IFRC yang berisikan 30 pertanyaan yang terdiri dari 3 tipe pertanyaan, yaitu : 10 Universitas Sumatera Utara pertanyaan pelemahan kegiatan, 10 pertanyaan pelemahan motivasi, dan 10 pertanyaan gambaran kelelahan fisik. Tarwaka, 2004. b. Tiap-tiap pertanyaan akan diberikan kategorik jawaban, yaitu Sangat Sering SS dengan keterangan jika hampir setiap hari terasa lelah dalam seminggu, Sering S dengan keterangan 3-4 hari terasa lelah dalam seminggu, Kadang- Kadang K dengan keterangan 1-2 hari terasa lelah dalam seminggu, dan Tidak Pernah TP dengan keterangan tidak pernah merasa lelah dalam seminggu. c. Tiap-tiap jawaban diberi nilai sebagai berikut. 1 Sangat Sering SS diberi nilai 4 2 Sering S diberi nilai 3 3 Kadang-Kadang K diberi nilai 2 4 Tidak Pernah TP diberi nilai 1 d. Pekerja diberikan instruksi untuk menjawab 30 pertanyaan tersebut sesuai dengan kategorik jawaban yang tersedia. e. Pada setiap pertanyaan, jawaban dilakukan dengan memberikan tanda checklist √ pada kolom kategor jawaban yang telah disediakan. Jawaban yang diberikan merupakan gambaran keadaan yang pekerja rasakan dan alami. f. Setelah 30 pertanyaan terjawab, kuesioner pengukuran tingkat kelelahan kerja dinyatakan selesai. g. Hasil kuesioner akan diakumulasikan, dihitung dan dianalisis sesuai dengan jawaban pekerja. Universitas Sumatera Utara h. Hasil pengukuran kelelahan kemudian dikategorikan sebagai berikut. 1 Nilai 30 : Tidak Lelah 2 Nilai 31-60 : Lelah Ringan 3 Nilai 61-90 : Lelah Sedang 4 Nilai 91-120 : Lelah Berat

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini akan dilakukan berdasarkan tahap- tahap berikut. 1. Editing Hasil kuesioner pekerja akan diperiksa kembali serta dilakukan perbaikan pada kuesioner tersebut. 2. Coding Setelah selesai tahap editing, hasil pengecekan dan perbaikan akan diberikan kode, yaitu mengubah data berbetuk kalimat menjadi angka atau bilangan. 3. Data Entry dan Processing Setelah coding selesai, data dimasukkan kedalam software.Software yang digunakan untuk mengolah data adalah Software SPSS versi 15.0 4. Cleaning Tahap cleaning bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan data, baik saat coding maupun saat data entry.Cleaning juga dilakukan untuk mengetahui kemungkinan ketidaklengkapan data sehingga dapat dilakukan perbaikan. Universitas Sumatera Utara Setelah melakukan tahapan di atas, data akan dianalisis secara univariat dan bivariat.

3.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.Notoadmodjo, 2010. Analisis univariat pada penelitian ini adalah dengan melihat gambaran karakteristik berupa umur, jenis kelamin, bagian serta gambaran variabel berupa indeks massa tubuh, asupan energi pekerja serta tingkat kelelahan kerja pekerja.

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.Notoadmodjo, 2010.Analisis Bivariat pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan distribusi silang antara variabel, serta melakukan uji statistik antara variabel status gizi dan asupan energi dengan kelelahan kerja menggunakan Uji Korelasi Ranks Spearman. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit

Pulau Tiga 4.1.1 Deskripsi Umum Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara I PTPN I Pabrik Kelapa Sawit PKS Pulau Tiga dibangun pada tahun 1986 dengan kapasitas 30 ton TBSjam. PKS Pulau Tiga merupakan cabang dari PT. Perkebunan Nusantara I Aceh ini terletak di Desa Pulau Tiga Kecamatan Tamiang Hulu Kabupaten Aceh Tamiang ini berjarak sekitar 40 km dari ibukota kabupaten aceh tamiang karang baru serta berjarak sekitar 70 Km dari Kantor Pusat PTPN I Langsa. PTPN I PKS Pulau Tiga memiliki luas area pabrik sebesar 28.299 m 2 dengan spesifikasi sebagai berikut. 1. Luas Bangunan KlarifikasiPowerBoiler : 1440 m 2 2. Luas Bangunan RebusanPengolahan BijiHosting Crane : 4152 m 2 3. Luas Bangunan Kantor ManagerLaboratorium : 705 m 2 4. Luas Bangunan Bengkel ListrikUmum : 812 m 2 5. Luas Bangunan Gudang Material : 399 m 2 6. Luas Bangunan Jembatan Timbang : 57 m 2 7. Luas Bangunan Loading Ramp : 1.994 m 2 8. Luas Gedung B3 : 108 m 2 9. Luas Bangunan Water Treatment : 150 m 2 10. Panjang Rel Loading Ramp : 90 m Universitas Sumatera Utara 11. Panjang Rel Langsi Masak : 42 m 12. Jumlah Cages Bodies : 52 lori Dalam mengelola produksi yang besar dari kebun perusahaan dan kebun masyarakat.PKS Pulau Tiga memiliki 160 pekerja yang terjadi dari 158 pekerja tetap dan 2 orang pekerja outsourrching.Yang terdiri dari 156 laki-laki dan 4 orang perempuan. Gambar 4.1 Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga PT. Perkebunan Nusantara I Gambar 4.2Kantor Administrasi Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara I Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.3. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Pulau Tiga Sumber : PTPN I PKS Pulau Tiga

4.1.3 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan

a. Visi Proaktif berusaha guna menunjang keberadaan PTPN I sebagai perusahaan yang solid, aktif dan tangguh dalam menghadapi era globalisasi serta mampu mampu mensejahterakan karyawan dan bermanfaat kepada masyarakat umumnya. Manager Masinis Kepala Asisten Teknik Asisten Laboratorium Asisten Pengolahan Shift I Asisten Pengolahan Shift II Asisten Pengolahan Shift III Asisten Tata Usaha Askep Pembelian TBS Asisten Pembelian TBS Asisten Pemeliharaan Pabrik Universitas Sumatera Utara b. Misi Membangun sumber daya manusia dan sumber daya alam guna mengelola hasil tanam berupa buah tandan segar untuk membuahkan hasil produksi olah yang baik dengan mutu yang baik. c. Strategi 1. Mendayagunakan seoptimal mungkin seluruh tenaga kerja dan sumber daya alam sehingga dapat meningkatkan mutu serta kualitas dan kuantitas 2. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan benar serta menjalankan norma- norma kerja secara ikhlas kebijakan managemen yang berkaitan dengan pengelolaan kebun.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Umur

Umur pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No. Umur Tahun Frekuensi Presentase 1 ≤44 22 36,1 2 44 39 63,9 Total 61 100,0 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok umur 30-49 tahun yaitu 28 orang 45,5, kelompok umur 50-64 tahun yaitu 25 orang 41,0 dan yang terkecil terdapat pada kelompok umur 19-29 tahun yaitu 8 orang 13,1. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Jenis Kelamin

Jenis kelamin pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase 1 Laki-Laki 59 96,7 2 Perempuan 2 3,3 Total 61 100,0 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok jenis kelamin pria yaitu 59 orang 96,7 dan yang terkecil terdapat pada kelompok jenis kelamin perempuan yaitu 2 orang 3,3.

4.2.3 Bagian Pekerjaan

Bagian pekerjaan pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Bagian Pekerjaan PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No. Bagian Pekerjaan Frekuensi Presentase 1 Karyawan Pimpinan 3 4,9 2 Bengkel Umum 8 13,1 3 Bengkel Listrik 2 3,3 4 Pengolahan 27 44,3 5 Pembelian TBS 1 1,6 6 Pemeliharaan Pabrik 3 4,9 7 Keamanan 3 4,9 8 Administrasi 6 9,8 9 Laboratorium 8 13,1 Total 61 100,0 Dari tabel di atas diketahui bahwa bagian tempat responden bekerja paling banyak adalah pada bagian pengolahan yaitu 27 orang 44,3, bagian bengkel umum dan bagian laboratorium yaitu 8 orang 13,1, bagian administrasi yaitu 6 Universitas Sumatera Utara orang 9,8, bagian karyawan umum, bagian pemeliharaan pabrik dan bagian keamanan yaitu masing-masing 3 orang 4,9, bagian bengkel listrik yaitu 2 orang 3,3 dan yang paling sedikit terdapat pada bagian pembelian TBS yaitu 1 orang 1,6. 4.2.4 Beban Kerja Beban kerja pekerja ditentukan berdasarkan data bagian pekerja sesuai dengan aktivitas pekerja pada saat pekerja. Berikut tingkat beban kerja pekerja berdasarkan bagian kerja pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4. Distribusi Beban Kerja Responden Berdasarkan Bagian Kerja Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No Bagian Kerja Jumlah Aktivitas Fisik Beban Kerja 1 Karyawan Pimpinan 3 75 dari waktu yang digunakan adalah untuk duduk dalam ruangan ber-AC dan 25 untuk berdiri dan berpindah untuk melakukan control kegiatan pabrik. Ringan 2 Administrasi 6 75 dari waktu yang digunakan adalah untuk bekerja dalam posisi di depan peraalatan komputer duduk dan 25 untuk berdiri dan berpindah untuk fotocopy atau mencetak dokumen Ringan 3 Laboratorium 8 25 waktu yang digunakan adalah untuk berdiri dan berliling mengambil sampel CPO atau TBS dan 75 adalah untuk kegiatan kerjadi dalam laboratorium memeriksa sampel yang telah diambil Sedang 4 Pemeliharaan Pabrik 3 25 waktu yang digunakan adalah untuk duduk dan 75 adalah untuk kegiatan kerja membersihkan setiap sudut PKS dan limbah Sedang 5 Keamanan 3 25 waktu yang digunakan adalah untuk duduk atau berdiridi pos dan 75 adalah untuk kegiatan kerja Sedang Universitas Sumatera Utara mengontrol keamanan PKS secara berkala 6 Listrik 2 Hampir 80 kegiatan pekerjaan dilakukan dalam posisi berdiri. Pekerja duduk hanya untuk beristirahat. Berat 7 Bengkel Umum 8 Hampir 80 kegiatan pekerjaan di bengkel umum dilakukan dalam posisi berdiri. Pekerja duduk hanya untuk beristirahat. Berat 8 Pengolahan 27 Hampir 90 kegiatan pekerjaan pengolahan dilakukan dalam posisi berdiri. Pekerja duduk hanya untuk beristirahat. Berat 9 Pembelian TBS 1 75 dari waktu yang digunakan adalah untuk duduk didepan timbangan digital dan 25 untuk berdiri dan berpindah. Ringan Dari tabel di atas diketahui bahwa responden dengan bagian karyawan pimpinan, administrasi dan pembelian TBS memiliki beban kerja ringan, bagian laboratorium, pemeliharaan pabrik dan keamanan memiliki beban kerja sedang dan bagian listrik, bengkel umum dan pengolahan memiliki beban kerja berat. Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Beban Kerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No. Beban Kerja Frekuensi Presentase 1 Ringan 10 16,4 2 Sedang 14 23,0 3 Berat 37 60,7 Total 61 100,0 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok beban kerja berat yaitu 37 orang 60,7, kelompok beban kerja sedang yaitu 14 orang 23,0 dan yang terkecil terdapat pada kelompok beban kerja ringan yaitu 10 orang 16,4. Universitas Sumatera Utara

4.2.5 Status Gizi

Status Gizi pekerja diukur dengan indikator indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No Urut Responden Berat Badan kg Tinggi Badan cm Indeks Massa Tubuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 60 70 66 45 55 50 49 60 52 81 44 44 49 41 61 50 50 50 51 44 43 45 49 48 80 46 45 50 50 48 41 50 165 166 168 162 182 168 167 170 170 176 161 160 169 160 170 168 162 166 167 170 167 163 168 163 162 165 170 167 170 158 161 164 22.04 25.40 23.38 17.15 16.60 17.72 17.57 20.76 17.99 26.15 16.97 17.19 17.16 16.02 21.11 17.72 19.05 18.14 18.29 15.22 15.42 16.94 17.36 18.07 30.48 16.90 15.57 17.93 17.30 19.23 15.82 18.59 Universitas Sumatera Utara 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 41 51 50 51 52 54 58 50 75 65 40 50 62 65 60 55 68 65 65 58 60 65 50 65 68 70 66 50 49 167 163 180 163 165 167 165 160 165 165 162 166 167 160 168 150 155 155 168 160 168 177 170 160 165 164 160 169 168 14.70 19.20 15.43 19.20 19.10 19.36 21.30 19.53 27.55 23.88 15.24 18.14 22.23 25.39 21.26 24.44 28.30 27.06 23.03 22.66 21.26 16.28 26.11 25.39 24.98 26.03 25.78 24.46 14.53 Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai indeks massa tubuh responden yang paling besar adalah 30,48 kgm 2 dan yang terkecil adalah 14,53 kgm 2 . Berdasarkan analisis deskriptif, didapatkan bahwa indeks massa tubuh responden memiliki nilai rata-rata sebesar 20,2138 kgm 2 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,02 kgm 2 . Status Gizi pekerja pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No. Status Gizi Frekuensi Presentase 1 Kurang 28 45,9 2 Normal 22 36,1 3 Lebih 11 18,0 Total 61 100,0 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok status gizi kurang yaitu 28 orang 45,9, kelompok status gizi normal yaitu 22 orang 36,1 dan yang terkecil terdapat pada kelompok status gizi lebih yaitu 11 orang 18,0. Universitas Sumatera Utara

4.2.6 Asupan Energi

Hasil Food Recall24 Hour selama 6 hari di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8.Distribusi Asupan Energi Hasil Food Recall 24 Jam selama 6 hari Pada Pekerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No Urut Umur Beban Kerja Asupan Energi Asupan Energi Rata-Rata Asupan Energi 8 Jam Bekerja Kebutuhan Energi 8 Jam Bekerja Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat Hari Kelima Hari Keenam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 49 30 46 52 51 51 45 54 39 52 23 44 55 50 27 31 Ringan Ringan Ringan Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat 2543.30 2010.50 2051.30 1555.10 1718.40 1697.10 1584.10 1412.90 1355.80 1780.00 1780.50 1730.90 1654.90 1832.40 2479.50 1180.00 2066.00 3010.00 2516.70 1057.30 1345.10 1036.30 1500.80 1536.40 1493.80 1245.80 1697.60 1883.20 2075.30 1689.80 2417.30 1283.30 2160.80 2567.80 2525.50 1547.80 1384.60 1297.30 1911.30 1292.70 1329.90 1413.10 1763.30 2105.30 1902.20 1376.40 1389.30 1726.30 2460.00 2134.40 2617.10 1344.60 1958.40 1369.40 1121.50 1514.50 1140.40 2212.90 1492.80 1945.00 1279.20 1719.00 1597.80 1862.60 2583.90 2239.90 1836.70 1342.50 1378.60 1148.20 1274.90 1223.00 1469.70 1839.80 1784.00 2141.30 1350.80 1157.20 1416.60 1471.30 2078.90 2206.20 2060.90 1059.90 1535.60 1717.50 1531.00 1377.00 1866.50 2629.50 2199.40 1763.30 1602.30 1613.20 2003.40 1874.40 2315.48 2361.47 2268.03 1317.87 1553.45 1377.63 1487.27 1392.75 1442.68 1853.52 1786.27 1928.17 1644.12 1564.67 1883.98 1566.32 926.19 944.59 907.21 527.15 621.38 551.05 594.91 557.10 577.07 741.41 714.51 771.27 657.65 625.87 753.59 626.53 880 880 880 1020 1020 1020 1040 1020 1040 1020 1120 1040 1020 1020 1120 1040 Universitas Sumatera Utara 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 50 27 53 28 50 44 52 51 52 49 51 50 50 24 50 55 55 49 41 27 31 31 38 38 51 38 49 40 Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Ringan Sedang Sedang Sedang 1724.30 1793.40 1373.30 1900.20 1617.50 1754.50 1982.30 1623.60 1828.60 1399.30 2016.30 2543.30 1555.10 1866.50 1791.30 2110.00 2410.90 2758.90 1987.30 1838.90 1784.30 2174.90 1787.80 1759.80 1135.90 1471.30 1537.00 1262.00 1737.80 1456.00 1050.60 1089.50 1885.70 2014.40 2382.40 2113.10 1982.90 2010.20 1256.70 1927.40 1245.80 1306.00 1155.20 1366.20 998.90 1871.00 847.70 2669.40 2229.90 1454.40 1656.30 755.30 1808.60 1429.60 2380.30 2234.60 2692.50 1406.20 1059.30 1888.40 1183.20 1332.90 1706.10 1674.30 1400.00 1329.80 1384.80 1059.30 1406.20 1552.10 1962.90 2099.90 1082.10 1855.80 2002.10 980.80 1564.40 2641.30 1927.70 2297.20 1308.00 2173.80 1445.30 1180.40 1524.60 1516.00 1152.20 1512.10 1752.20 1147.20 2058.50 1386.30 1517.60 1061.40 1668.80 1517.60 1061.40 1145.00 1311.20 1801.00 2142.80 1737.00 1830.40 2203.20 1917.30 1497.50 1736.30 1757.90 2185.40 1906.20 2054.80 1742.00 1534.80 1437.10 1813.80 2145.10 1529.70 1952.30 1963.00 1703.70 1324.60 1187.70 1326.70 1868.10 1945.00 1667.90 1946.10 1436.20 1003.30 840.00 1868.10 1301.30 2320.40 1334.30 1904.10 2433.50 1641.40 1758.80 1487.20 1735.30 1917.70 1836.80 2159.30 1796.70 1305.60 1675.80 1202.30 1555.80 2677.90 1617.00 1158.00 1757.20 1416.70 1474.50 1423.50 984.80 1465.20 1528.20 1682.60 2037.30 1161.00 1060.60 1210.30 2075.10 1345.10 2163.50 1972.70 1334.40 1855.28 1574.25 1434.75 1722.00 1545.65 1646.18 1882.43 1676.13 1788.60 1434.23 1468.55 1778.82 1438.37 1502.00 1598.37 1633.02 1517.20 1765.15 1703.03 1838.48 1829.55 1693.83 1703.75 1846.47 1570.73 1817.20 1812.88 1581.45 742.11 629.70 573.90 688.80 618.26 658.47 752.97 670.45 715.44 573.69 587.42 711.53 575.35 600.80 639.35 653.21 606.88 706.06 681.21 735.39 731.82 677.53 681.50 738.59 628.29 726.88 725.15 632.58 1020 1120 1020 1120 1020 1040 1020 1020 1020 1040 1020 1020 1020 1120 1020 1020 1020 1040 1040 1120 1040 1040 1040 1040 860 940 940 940 Universitas Sumatera Utara 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 52 41 54 49 54 48 54 28 27 33 51 44 53 39 46 48 36 Sedang Sedang Sedang Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang 1433.10 1407.70 3044.80 2149.80 2188.70 2689.60 2455.50 2815.00 1650.70 1971.40 1903.50 2089.40 2111.20 1392.20 2201.20 1841.20 1652.00 1521.90 2027.50 1069.90 2578.90 2367.80 2687.70 2785.10 2345.30 1273.80 1481.20 1544.10 1634.20 2040.30 1412.60 2204.40 2324.90 1356.60 1845.90 1093.60 1658.70 2354.50 2122.20 2338.20 2154.30 2015.40 2415.10 1393.80 1544.10 1634.20 1831.20 1017.30 1788.90 2101.30 2125.60 1287.80 1446.40 993.80 2314.90 2345.30 2093.90 2476.00 2157.60 1369.90 1451.70 1778.40 2163.80 1857.20 1773.70 1968.10 1865.70 1119.50 1578.80 1272.20 889.10 2156.70 2314.50 2456.70 2221.00 2100.00 1262.00 1344.90 1886.10 1914.80 1955.50 758.40 1426.00 1202.20 1945.00 1570.40 1312.00 847.10 1879.60 2106.70 2434.40 2431.10 2200.50 1424.40 968.10 1209.50 1440.00 1538.70 809.50 1757.20 1416.70 2186.80 1539.65 1426.57 1417.23 2239.07 2240.87 2450.08 2420.50 2272.30 1565.98 1435.18 1644.28 1812.73 1889.02 1193.95 1890.97 1792.00 1730.92 615.86 570.63 566.89 895.63 896.35 980.03 968.20 908.92 626.39 574.07 657.71 725.09 755.61 477.58 756.39 716.80 692.37 880 940 920 680 660 940 930 960 960 940 920 940 920 940 940 940 940 Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil food recall hari pertama, responden dengan nilai asupan energi terbesar adalah 3044,80 kkal dan terkecil adalah 1135,90 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1871, 35 kkal. Pada hari kedua, nilai asupan energi terbesar adalah 3010 kkal dan terkecil adalah 755.30 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1751,30 kkal. Pada hari ketiga, nilai asupan energi terbesar adalah 2692,50 kkal dan terkecil adalah 980,80 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1716,79 kkal. Pada hari keempat, nilai asupan energi terbesar adalah 2617,10 kkal dan terkecil adalah 993,80 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1706,18 kkal. Pada hari kelima, nilai asupan energi terbesar adalah 2583,90 kkal dan terkecil adalah 758,40 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1651, 67 Universitas Sumatera Utara kkal. Pada hari keenam, nilai asupan energi terbesar adalah 2677,90 kkal dan terkecil adalah 809,50 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1666,35 kkal. Sedangkan untuk nilai asupan energi rata-rata terbesar adalah 2450,08 kkal dan terkecil adalah 1193,35 kkal dengan nilai rata-rata sebesar 1727,26 kkal. Hasil asupan energi selama bekerja 8 jam responden memiliki nilai terbesar adalah 980,03 kkal dan terkecil adalah 477,58 kkal. Universitas Sumatera Utara Asupan energi pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Energi Pada Pekerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No. Asupan Energi Frekuensi Presentase 1 Sesuai 7 11,5 2 Tidak Sesuai 54 88,5 Total 61 100,0 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok asupan energi yang tidak sesuai yaitu 55 orang 90,2 dan yang terkecil terdapat pada kelompok asupan energi yang sesuai yaitu 6 orang 9,8.

4.2.7 Kelelahan Kerja

Hasil pengukuan kelelahan kerja pekerja berdasarkan Internasional Fatigue Research Committe di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sait Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kelelahan Kerja Menurut International Fatigue Research Commite Pada Pekerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No Gejala Kelelahan Kerja Sangat Sering Sering Kadang- Kadang Tidak Pernah N N N N 1 Kepala terasa berat 7 11,5 10 16,4 15 24,6 29 47,5 2 Merasa lelah di seluruh badan 15 24,6 19 31,1 17 27,9 10 16,4 3 Kaki terasa berat 5 8,2 8 13,1 18 29,5 30 49,2 4 Frekuensi menguap 21 34,4 17 27,9 19 31,1 4 6,6 5 Pikiran kacau 6 9,8 21 34,4 18 29,5 16 26,2 6 Mengantuk 20 32,8 21 34,4 17 27,9 3 4,9 7 Mata terasa berat ingin dipejamkan 19 31,1 17 27,9 14 23,0 11 18,0 8 Kaku dan canggung untuk bergerak 5 8,2 8 13,1 18 29,5 30 49,2 9 Tidak seimbang dalam berdiri 5 8,2 9 14,8 19 31,1 28 45,9 10 Merasa ingin berbaring 14 23,0 18 29,5 7 11,5 22 36,1 Universitas Sumatera Utara 11 Merasa susah untuk berfikir 3 4,9 15 24,6 17 27,9 26 42,6 12 Lelah berbicara 10 16,4 16 26,2 9 14,8 26 42,6 13 Merasa gugup 10 16,4 18 29,5 33 54,1 14 Sulit untuk berkonsentrasi 12 19,7 9 14,8 18 29,5 22 36,1 15 Sulit untuk memusatkan perhatian 12 19,7 10 16,4 16 26,2 23 37,7 16 Cenderung untuk lupa 13 21,3 15 24,6 17 29,7 16 26,2 17 Kurang kepercayaan 4 6,6 7 11,5 20 32,8 30 49,2 18 Cemas terhadap sesuatu 4 6,6 10 16,2 36 59,0 11 18,0 19 Tidak dapat mengontrol sikap 1 1,6 5 8,2 19 31,1 36 59,0 20 Tidak dapat tekun dalam bekerja 1 1,6 4 6,6 16 26,2 40 64,6 21 Sakit Kepala 17 27,9 13 21,3 19 31,1 12 19,7 22 Bahu terasa kaku 13 21,3 15 24,6 14 23,0 19 31,1 23 Merasa nyeri di bagian punggung 8 13,1 14 23,0 18 29,5 21 34,4 24 Sesak nafassulit untuk bernafas 2 3,3 8 13,1 9 14,8 42 68,9 25 Merasa haus 28 45,9 23 37,7 9 14,8 1 1,6 26 Suara serak 6 9,8 9 14,8 16 26,2 30 49,2 27 Merasa pening pusing 15 24,6 12 19,7 24 39,3 10 16,4 28 Kelopak mata terasa berat 14 23,0 13 21,3 15 24,6 19 31,1 29 Gemetar pada bagian tubuh tertentu 4 6,6 3 4,9 16 26,2 38 62,3 30 Merasa kurang sehat 2 3,3 9 14,8 11 18,0 39 63,9 Dari tabel di atas diketahui bahwa gejala kelelahan yang dirasakan responden terbanyak pada kategori sering dan sangat sering adalah gejala merasa haus sebanyak 23 orang 37,7 dan 28 orang 45,9, kategori kadang-kadang adalah gejala cemas terhadap sesuatu sebanyak 36 orang 59,0 dan kategori tidak pernah adalah gejala sulit untuk bernafas sebanyak 42 orang 68,9. Sementara itu, gejala kelalahan kerja yang dirasakan responden tersedikit pada kategori sangat sering adalah gejala merasa gugup yang tidak seorang responden pun merasakannya. Sedangkan kategori sering adalah gejala gemetar pada bagian tubuh tertentu sebanyak 3 orang 4,9, kategori kadang-kadang Universitas Sumatera Utara adalah gejala merasa ingin berbaring sebanyak 7 orang 11,5 dan kategori tidak pernah adalah merasa haus sebanyak 1 oang 1,6. Kelelahan Kerja pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kelelahan Kerja Pada Pekerja PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No. Kelelahan Kerja Frekuensi Presentase 1 Lelah Ringan 18 29,5 2 Lelah Sedang 31 50,8 3 Lelah Berat 12 19,7 Total 61 100,0 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok lelah sedang yaitu 31 orang 50,8, kelompok lelah ringan yaitu 18 orang 29,5 dan yang terkecil terdapat pada kelompok lelah berat yaitu 12 orang 19,7.

4.3 Hasil Uji Bivariat

4.3.1 Hubungan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja

Tabel 4.12. Tabel Silang Antara Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No Status Gizi Kelelahan Kerja Jumlah p. Lelah Ringan Lelah Sedang Lelah Berat 1 Kurang 4 6,6 16 26,2 8 13,1 28 45,9 0,002 2 Normal 7 11,5 11 18,0 4 6,6 22 36,1 3 Lebih 7 11,5 4 6,6 11 18,0 Total 18 29,5 31 50,8 12 19,7 61 100 Berdasarkan tabel hasil pengukuran di atas, dapat dilihat bahwa kelelahan kerja kategori ringan ditemukan pada status gizi kategori gizi kurang Universitas Sumatera Utara sebanyak 4 orang pekerja 6,6, gizi normal dan gizi lebih sebanyak 7 orang pekerja 11,5. Sementara, kelelahan kerja kategori lelah sedang ditemukan pada status gizi kategori gizi kurang sebanyak 16 orang 26,2, gizi normal sebanyak 11 orang 18 dan gizi lebih sebanyak 4 pekerja 6,6. Sementara itu, kelelahan kerja kategori lelah berat ditemukan pada status gizi kategori gizi kurang sebanyak 8 orang 13,1 dan gizi normal sebanyak 4 orang 6,6. Pada hasil ujikorelasi Ranks Spearman antara status gizi dengan kelelahan kerja dapat diketahui bahwa nilai kofisien korelasi adalah 0,391 dengan nilai negatif dan nilai p=0,002 dimana p 0,05 artinya terdapat hubungan status gizi dan kelelahan kerja pada pekerja di PTPN I PKS Pulau Tiga tahun 2015.

4.3.2 Hubungan Asupan Energi dengan Kelelahan Kerja

Tabel 4.13. Tabel Silang Antara Asupan Energi dengan Kelelahan Kerja pada pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 No Asupan Energi Kelelahan Kerja Jumlah p. Lelah Ringan Lelah Sedang Lelah Berat 1 Sesuai 7 11,5 0,0 0,0 7 11,5 0,0001 2 Tidak Sesuai 11 18,0 31 50,8 12 19,7 54 88,5 Total 18 29,5 31 50,8 12 19,7 61 100,0 Berdasarkan tabel hasil pengukuran di atas, dapat dilihat bahwa kelelahan kerja kategori ringan ditemukan pada asupan energi kategori sesuai sebanyak 7 orang pekerja 11,5 dan pada asupan energi kategori tidak sesuai sebanyak 11 orang 18,0. Sementara, kelelahan kerja kategori lelah sedang ditemukan pada asupan energi kategori tidak sebanyak 31 orang 50,8. Sementara itu, Universitas Sumatera Utara kelelahan kerja kategori lelah berat ditemukan pada asupan energi tidak sesuai sebanyak 12 orang 19,7. Pada hasil uji korelasi Ranks Spearman antara asupan energi dengan kelelahan kerja dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi 0,481 dengan nilai positif dan nilai p = 0,001 dimana p 0,05 artinya terdapat hubungan asupan energi dan kelelahan kerja pada pekerja di PTPN I PKS Pulau Tiga tahun 2015. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Status Gizi pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik

Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa gizi kurang masih menjadi permasalahan di PTPN I PKS Pulau Tiga disebabkan memiliki proporsi terbesar dari total sampel yang diteliti yaitu sebanyak 45,9. Gizi yang kurang mencerminkan cerminan dari intake gizi pekerja selama berhari-hari masih belum baik. Jika pekerja tersebut memiliki gizi kurang, pekerja tersebut akan menjadi kurang aktif untuk melakukan pekerjaan sebab produksi tenaga yang kurang, penurunan daya tahan tubuh, penurunan struktur dan fungsi otak, serta perubahan perilaku yang menyebabkan mudahnya terserang stress mental. Permasalahan gizi lebih juga ditemukan meski dengan proporsi yang sedikit yaitu 18 dari total sampel yang diteliti. Hal ini mencerminkan ketidakseimbangan antara intake energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dengan energi yang dikeluarkan.Ketidakseimbangan tersebut disebabkan pekerja terlalu banyak makan dan tidak diimbangi dengan melakukan aktivitas fisik yang cukup.Pengkonsumsian makanan dalam jumlah berlebihan secara terus- menerus akan menyebabkan berat badan meningkat pesat dan akan menyebabkan obesitas. Obesitas juga merupakan salah satu faktor risiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hati dan kantung empedu. Oleh sebab itu, gizi lebih menyebabkan pekerja memiliki Universitas Sumatera Utara resiko menderita penyakit dan dapat memperpendek harapan hidup Almatsier, 2009.

5.2 Asupan Energi pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik

Dokumen yang terkait

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

8 110 102

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 0 16

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 0 2

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 3 7

Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 0 22

2.1.2 Penilaian Status Gizi - Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 1 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

1 0 17

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

0 0 24

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

0 2 14