Asupan Energi pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelelahan Kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik

resiko menderita penyakit dan dapat memperpendek harapan hidup Almatsier, 2009.

5.2 Asupan Energi pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik

Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 Berdasar tabel 4.9.menunjukkan proporsi asupan energi pekerja selama bekerja 8 jam yang tidak sesuai menjadi yang terbanyak yaitu 90,2. Keadaan ini menjelaskan bahwa pola makan pekerja di PTPN I PKS Pulau Tiga masih tidak baik.Idealnya, seorang yang bekerja memiliki kebutuhan energi yang harus dipenuhi agar dapat bekerja secara optimal.Kebutuhan energi tersebut dipenuhi dengan asupan energi melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh pekerja. Hasil pengukuran Food Recall yang dilakukan selama 6x24 jam menjelaskan masih terdapat pekerja yang melewatkan sarapan atau waktu makan, makan tanpa lauk dan sayur, lauk yang kurang, sering mengkonsumsi mie instans dan gorengan serta ketidakbergaman variasi makanan yang dikonsumsi. Hal ini terjadi dikarenakan pekerja kesulitan mendapatkan makanan yang cukup terutama saat sarapan dikarenakan pekerja mulai bekerja pada pukul 7.00 wib sedang tidak ada yang menjual makanan sebelum pukul 7.00 wib.Keadaan tersebut diperparah dengan ketidakadaanya kantin perusahaan yang seharusnya menyediakan untuk kebutuhan pekerja.Selain menyulitkan sarapan, ketidakadaannya kantin tersebut menyulitkan pekerja untuk makan siang dan ngemil.Akibatnya, asupan energi yang dikonsumsi belum sesuai dengan kebutuhan energi yang diperlukan untuk bekerja selama bekerja 8 jam. Universitas Sumatera Utara

5.3 Kelelahan Kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik

Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 Berdasar tabel 4.11.menunjukkan pekerja dengan lelah ringan memiliki proporsi terbanyak yaitu 50,8 . Kelelahan yang terjadi merupakan kelelahan umum yang ditunjukkan oleh hilangnya kemauan untuk bekerja.Hal ini dijelaskan pada tabel 4.6 bahwa pekerja mengalamai gejala-gejala kelelahan umum seperti merasa haus, merasa ingin berbaring, cemas, sulit bernafas dan gejala lainnya. Gejala-gejala tersebut menyebabkan kelelahan tersebut seperti berkumpul di dalam tubuh dan mengakibatkan perasaan lelah Suma’mur PK: 2009

5.4 Hubungan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja di PT.

Dokumen yang terkait

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

8 110 102

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 0 16

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 0 2

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 3 7

Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 0 22

2.1.2 Penilaian Status Gizi - Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 1 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

1 0 17

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

0 0 24

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

0 2 14