Penilaian Asupan Energi Asupan Energi

Perempuan 50 – 64th BB 55 kg Ringan 1650 50 12 9,3 150 500 75 1 1,1 1,5 14 Sedang 1750 50 12 9,3 150 500 75 1 1,1 1,5 14 Berat 2000 50 12 9,3 150 500 75 1 1,1 1,5 14 Sumber : AKG 2004 dalam Depkes RI 2009 Kebutuhan energi seseorang selama bekerja 8 jam diperkirakan 40-50 dari kebutuhan energi sehari, sehingga diperoleh kebutuhan energi yang dibutuhkan seorang pekerja untuk bekerja selama 8 jam sebagai berikut. Tabel 2.5. Kebutuhan Energi Selama Bekerja 8 Jam UsiaJenis Pekerjaan Kebutuhan Energi Kkal Pria Wanita 19-29 Tahun Ringan 960 720 Sedang 1020 760 Berat 1120 860 30-49 Tahun Ringan 880 680 Sedang 940 720 Berat 1040 820 50-64 Tahun Ringan 860 660 Sedang 920 700 Berat 1020 800 Sumber : AKG 2004 dalam Depkes RI 2009

2.2.7. Penilaian Asupan Energi

Berikut merupakan metode yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian asupan energi. 1. 24 Hour Food Recall Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah makanan serta minuman yang telah dikonsumsi dalam 24 jam yang lalu. Syafiq, 2007. Metode 24 Hour Food Recall memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan antara lain : Universitas Sumatera Utara Kelebihan : a. Mudah dan pencatatan cepat, hanya membutuhkan kurang lebih 20 menit. b. Murah. c. Mendapatkan informasi secara detail tentang jenis bahkan jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi. d. Dapat memperkirakan asupan zat gizi suatu kelompok. e. Recall secara beberapa kali dapat digunakan untuk memperkirakan asupan zat gizi tingkat individu. Biasanya 2 atau 3 kali dan dipilih weekday dan weekend. f. Lebih objektif daripada metode riwayat diet. g. Tidak mengubah kebiasaan diet. Keterbatasan : a. Recall sekali tidak dapat mencerminkan secara representatif kebiasaan asupan gizi individu. b. Kadang terjadi underover reporting. c. Bergantung pada memori. d. Kadang mengabaikan saus dan minuman ringan yang menyebabkan rendahnya asupan energi. e. Memerlukan data entri. 2. Food Records Food record adalah catatan responden tentang jenis dan jumlah makanan dan minuman dalam suatu periode waktu, biasanya antara 1 sampai 7 hari. Makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat dikuantifikasikan dengan Universitas Sumatera Utara estimasi menggunakan ukuran rumah tangga estimated food record atau menimbang weighed food record. Kelebihan : a. Tidak tergantung pada memori. b. Mendapatkan data asupan yang detail. c. Mendapatkan data tentang eating habit. d. Multipleday lebih representatif menggambarkan usual intake Keterbatasan : a. Membutuhkan kerjasama yang tinggi dari responden. b. Responden harus bisa membaca dan menulis. c. Dapat mengubah kebiasaan makan. d. Analisis intensif dan mahal. e. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan data, harus menimbang dan mencatat. 3. Food Frequency Questionare Frekuensi Makanan FFQ merupakan kuesioner yang menggambarkan frekuensi responden dalam mengonsumsi beberapa jenis makanan dan minuman.Frekuensi konsumsi makanan dilihat dalam sehari, seminggu, sebulan, atau dalam setahun.Kuesioner terdiri dari list jenis makanan dan minuman. Kelebihan : a. Dapat diisi sendiri oleh responden. b. Machine readabledapat dibaca oleh mesin. c. Relatif murah untuk populasi yang besar. Universitas Sumatera Utara d. Dapat digunakan untuk melihat hubungan antara diet dan penyakit. e. Data usual intake lebih representatif dibandingkan diet record beberapa hari. Keterbatasan : a. Kemungkinan tidak menggambarkan usual food atau porsi yang dipilih oleh responden. b. Tergantung pada kemampuan responden untuk mendeskripsikan dietnya 4. Food Account Food Account adalah mengukur asupan makanan dietary intake pada rumah tangga atau institusi seperti asrama.Caranya adalah dengan mencatat semua makanan baik yang dibeli maupun ditanam selama masa survei. Konsumsi rata-rata harian per orang dihitung dengan cara menjumlahkan makanan yang dikonsumsi selama masa survei dibagi jumlah orang yang ada di institusi tersebut. Untuk mengukur konsumsi makanan tingkat rumah tangga biasanya periode survei membutuhkan dua sampai empat minggu. Kelebihan : a. Cocok digunakan untuk sampel yang besar. b. Dapat digunakan untuk waktu survei yang cukup panjang. c. Memberikan data tentag pola kebiasaan makan keluarga atau suatu kelompok dietary pattern and habit. d. Kemungkinan kecil mengakibatkan perubahan dalam diet. e. Relatif murah. Keterbatasan : Universitas Sumatera Utara a. Tidak mencatat makanan yang terbuangsisa.Responden harus dapat baca tulis dan koorperatif. b. Tidak cukup mengukur konsumsi makan tingkat individu. 5. Duplicate Food Collection Duplicate Food Collection adalah mengumpulkan makanan dan minuman yang sama dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi responden baik jenis maupun ukurannya. Analisis makanan dilakukan di laboratorium setiap hari dan makanan disimpan dalam lemari es sebelum dibawa ke laboratorium untuk mencegah kerusakan. Kelebihan Duplicate Food Collection yaitu data asupan gizi lebih akurat dibandingkan pnghitungan dengan tabel komposisi makanan karena dianalisis di laboratotium. Keterbatasan : a. Mahal. b. Dibutuhkan waktu dan upaya untuk mengumpulkan duplicate food. c. Kemungkinan dapat underestimate usual intake. 6. Food Balance SheetNeraca Bahan Makanan Food balance sheet adalah suatu cara tidak langsung untuk memperkirakan konsumsi masyarakat di suatu wilayah atau negara dalam periode waktu tertentu. Food balance sheet ini dapat menilai food availabilityketersediaan makanan.Caranya adalah dengan menghitung selisih produksi makanan, impor, cadangan dikurangi dengan ekspor, bibit, industri dan pakan ternak. Universitas Sumatera Utara Kelebihan : a. Mudah dan pencatatan cepat, hanya membutuhkan kurang lebih 20 menit. b. Mendapatkan informasi tentang suplai makanan. c. Mengidentifikasi kebiasaan makan food habits dan trend konsumsi makanan. d. Digunakan untuk merencanakan kebijakan di bidang makanan dan gizi. e. Menggambarkan praktik konsumsi makanan di suatu negarawilayah. Keterbatasan : a. Keakuratan data mungkin dipertanyakan. b. Hanya menggambarkan ketersediaan makanan untuk dikonsumsi. c. Tidak merepresentasikan konsumsi makanan secara aktual. d. Tidak mengindikasikan bagaimana makanan didistribusikan. e. Tidak mencatat makanan yang terbuang wasted food. 7. Telephone Interview Metode ini digunakan setelah dilakukan face to face dengan menggunakan 24 hour recall sehingga untuk data 24 hour recall kedua dan ketiga dilakukan dengan metode telpon. Kelebihan : a. Menghemat biaya. b. Mengurangi beban responden Keterbatasan telephone interview, yaitu kesukaran dalam mengestimasi ukuran makanan yang dikonsumsi. Universitas Sumatera Utara 8. Visual Record Video, Kamera Foto Kelebihan : a. Dengan menggunakan video dan foto data yang diperoleh memiliki validasi yang tinggi. b. Pencatatan food intake membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan 24 hour recalls atau food record.. c. Beban responden menjadi lebih ringan Keterbatasan : a. Mahal. b. Tidak mendapatkan data tentang persiapan bahan makanan c. Masalah teknis sehubungan dengan peralatan yang canggih

2.3 Kelelahan Kerja

Dokumen yang terkait

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

8 110 102

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 0 16

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 0 2

Gambaran Asupan Zat Gizi, Produktivitas Kerja dan Status Gizi Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfindo Sungai Liput Aceh Tamiang

0 3 7

Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 0 22

2.1.2 Penilaian Status Gizi - Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 1 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

1 0 17

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

0 0 24

Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT. PP. Lonsum 2013

0 2 14