2.2 Asupan Energi
2.2.1. Kebutuhan Gizi Kerja
Kebutuhan akan zat makanan tergantung kepada usia, jenis kelamin dan beban kerja. Zat makanan yang dibutuhkan tubuh meliputi keseluruhan zat gizi,
yang paling sesuai adalah makanan seimbang.Hal ini didukung oleh Santoso 2004 dalam Ginting 2011, proporsi zat gizi yang dibutuhkan tubuh harus
seimbang, agar zat gizi tersebut dapat digunakan di dalam tubuh dengan sempurna.
Kebutuhan zat gizi diperoleh melalui pola makan yang baik dan sehat.Pola makan pekerja sebaiknya memenuhi tiga kriteria yaitu jumlah makanan yang
dikonsumsi sesuai atau seimbang antara kebutuhan dengan penggunaan kalori, jenis dari makanan yang dikonsumsi bervariasi sumbernya.Jadwal makan teratur
sebaiknya tiga kali per hari yaitu dianjurkan makan pagi hari untuk mendapatkan kalori kerja di awal bekerja.
Menurut Mitayani dan Sartika 2010 dalam Ginting 2011, gizi seimbang adalah makanan yang dimakan harus beraneka ragam, memenuhi syarat
kecukupan gizi.Sebaiknya makanan, sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan kalori, batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
kalori. Tenaga kerja membutuhkan makanan yang cukup dan bergizi untuk
memelihara kondisi tubuh agar selalu prima.Bahan makanan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja adalah bahan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat pada umumnya, ditambah dengan kebutuhan kalori untuk keperluan
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan pekerjaan.Kekurangan zat gizi mengakibatkan gangguan kesehatan dan produktivitas kerja.Tingkat gizi terutama bagi pekerja berat adalah faktor
penentu derajat produktivitas kerjanya. Pekerja berat, jika tidak diimbangi dengan gizi yang cukup, biasanya akan mengalami penurunan berat badan. Makanan dan
beban kerja serta faktor lingkungan kerja, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling memengaruhi.
2.2.2. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi seseorang menurut FAOWHO 1985 merupakan konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi
pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan
memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi.
Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk : 1. Metabolisme Basal
Angka Metabolisme Basal AMB atau Basal Metabolic Rate BMR adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan
proses tubuh yang vital. Kebutuhan energi metabolisme basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk pernafasan, peredaran darah, pekerjaan ginjal,
pankreas, dan lain-lain alat tubuh, serta untuk proses metabolisme di dalam sel- sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh.
Kebutuhan energi terbesar pada umumnya diperlukan untuk metabolisme basal.Kurang lebih
2 3
energi yang dikeluarkan seseorang sehari digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk kebutuhan aktivitas metabolisme basal tubuh.Kebutuhan energi basal ditentukan oleh ukuran dan komposisi tubuh serta umur. Menurut Almatsier
2009, Harris dan Benedict pada tahun 1990 menentukan rumus untuk menghitung kebutuhan energi basal sebagai berikut :
AMB Laki-Laki = 66,5 + 13,7 BB kg + 5,0 TB cm – 6,8 U
AMB Perempuan = 65,5 + 9,6 BB kg + 1,8 TB cm – 4,7 U
Keterangan : BB = Berat badan dalam kilogram
TB = Tinggi Badan dalam sentimeter U = Umur
FAOWHOUNU1985 juga mengeluarkan rumus untuk menaksir nilai AMB dari berat badan dengan menggunakan rumus regresi linier.Rumus
untuk menaksir AMB tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 2.2. Rumus untuk Menaksir Nilai AMB dari Berat Badan
Kelompok Umur Tahun AMB kkalhari
Laki-Laki Perempuan
18-30 15,3 B + 679
14,7 B + 496 30-60
11,6 B + 879 8,7 B + 829
≥60 13,5 B + 487
10,5 B + 596 Sumber : Almatsier 2009
2. Aktivitas Fisik Aktivitas Fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya.Selama aktivitas fisik, otot membutuhkan energi di luar
Universitas Sumatera Utara
metabolisme untuk bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan tambahan energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh
dan untuk mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh. Banyaknya energi yang dibutuhkan bergantung pada berapa banyak otot
yang bergerk, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan.Seorang yang gemuk menggunakan lebih banyak energi untuk melakukan pekerjaan
daripada seorang yang kuru, karena orang gemuk membutuhkan usaha lebih besar untuk menggerakkan berat badan tambahan.
3. Efek Makanan atas Pengaruh Dinamik Khusus Specific Dynamic Action SDA
Pengaruh termis makanan atau kegiatan dinamik khusus adalah energi tambahan yang diperlukan tubuh untuk pencernaan, absorpsi dan metabolisme
zat-zat gizi yang menghasilkan energi.SDA bergantung pada jumlah energi yang dikonsumsi, yaitu kurang lebih 10 dari kebutuhan energi untuk
metabolisme basal dan untuk aktivitas fisik.
2.2.3. Pengertian Asupan Energi