5. J. Scherriton J.L. Stern
“Budaya perusahaan umumnya terkait dengan lingkungan atau personalitas organisasi dengan segala dimensi masalah yang dihadapi. Budaya perusahaan
dalam 4empat aspek, yaitu pola ritual, gaya manajemen dan filosofinya, sistem dan prosedur manajemen, serta norma-norma dan prosedur-prosedur tertulis dan
tidak tertulis.”
Dari definisi diatas dapat terlihat bahwa budaya perusahaancorporate culture memiliki unsur-unsur yaitu :
14
1. Suatu sistem nilai
2. Asumsi dasar
3. Aturan main
4. Pedoman perilaku
5. Lingkungan bisnis
6. Pahlawanpelopor
7. Jaringan budaya
8. Gaya manajemen
9. Sistem dan prosedur manajemen
10. Pedoman mengatasi masalah
Antara budaya organisasi dan budaya perusahaancorporate culture saling terkait karena memiliki kesamaan, hanya saja dari unsur-unsur budaya perusahaan
corporate culture di atas nampak bahwa dalam budaya perusahaan terdapat hal-hal yang khusus sperti gaya manajemen dan sistem manajemen. Maka temuan-temuan
kajian budaya organisasi bisa berlaku untuk budaya perusahaancorporate culture, tetapi temuan-temuan kajian dalam budaya perusahaan mungkin tidak seluruhnya
berlaku buat budaya organisasi.
1.3.2. Pembentukan Budaya Perusahaan
Menurut Kotter dan Heskett, gagasan proses pembentukan budaya organisasi bisa berasal dari mana saja, dari perorangan atau kelompok, dari bawah atau puncak
organisasi. Akan tetapi dalam perusahaan, gagasan ini sering dihubungkan dengan
14
Ibid, hal.7.
Universitas Sumatera Utara
pendiri atau pemimpin awal yang mengartikulasikannya sebagai suatu visi, strategi bisnis, filosofi atau ketiga-tiganya.
15
Pengaruh pemimpin pada pembentukan budaya organisasi terutama ditentukan oleh para pendiri organisasi dimana tindakan pendiri organisasi menjadi inti dari
budaya awal organisasi. Faktor penting di sini adalah adanya kesempatan tertentu bagi pimpinan untuk mengatasi krisis dan merencanakan proses perubahan budaya
organisasi. Karena pimpinan bertanggung jawab terhadap keberhasilan organisasi, maka dia memiliki kesempatan-kesempatan untuk mentransformasikan budaya
organisasi dengan seperangkat artifak, perspektif, nilai dan asumsi baru yang dibawanya masuk organisasi. Pola munculnya budaya perusahaan itu dapat
digambarkan sebagai berikut:
16
Gambar 2. Pembentukan Budaya Perusahaan
15
Ibid, hal.18.
16
JP. Kotter and Heskett S.L, Corporate Culture and Performance, Alih Bahasa Benyamin Molan, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta, 1997, hal.9.
Manajemen Puncak Seorang atau para manajer puncak dalam perusahaan yang
masih baru atau muda mengembangkan dan berusaha untuk mengimplementasikan suatu visifilosofi dan strategi bisnis.
. Perilaku Puncak Karya-karya implementasi. Orang berperilaku melalui cara
yang dipadu oleh filosofi dan strategi.
Hasil Dipandang dari berbagai segi, perusahaan itu berhasil dan
keberhasilan itu terus berkesinambungan selama bertahun- tahun.
Budaya Suatu budaya muncul, mencerminkan visi dan strategi serta
pengalaman-pengalaman yang dimiliki orang dalam mengimplementasikannya.
Universitas Sumatera Utara
Asal mula dari budaya perusahaan corporate culture adalah dari visifilosofi dan strategi bisnis dari para manajer puncak, kemudian setiap karyawan akan
berperilaku sesuai dengan visifilosofi dan strategi bisnis yang telah diciptakan oleh para manajer puncak. Maka keberhasilan perusahaan untuk melaksanakan visi dan
strategi bisnisnya akan membentuk suatu budaya perusahaan corporate culture dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki manajer dan para karyawan dalam
mengimplementasikan visifilosofi dan strategi perusahaan. Menurut Goldhar dan Barnet Dalam pembentukan budaya perusahaan
dilakukan proses penyesuaian yang dikenal dengan sosialisasi, yaitu proses yang mengadaptasi para karyawan pada budaya perusahaan.
17
Proses sosialisasi dapat dikonsepkan sebagai suatu proses yang terdiri atas tiga tahap, antara lain pra-kedatangan, perjumpaan, dan metamorfosis, seperti yang terlihat
pada Gambar1.3.
18
Gambar 3. Model Sosialisasi Budaya Perusahaan Socilization process Outcomes
17
Djokosantoso Moeljono, Budaya Koorporat dan Keunggulan Koperasi, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003, hal.23.
18
S.P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi,Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2002, hal.522.
Pre-arrival Encounter
Metamorfosis Productivity
Commitment
Turn over
Universitas Sumatera Utara
Tahap pertama dari proses sosialisasi merupakan tahap Pra-kedatangan, terjadi sebelum seseorang anggota baru bergabung dengan organisasi itu. Dalam tahap
kedua, karyawan baru itu melihat seperti apakah perusahaan yang telah dimasukinya sebenarnya dan menghadapi kemungkinan harapan dan kenyataan yang berbeda.
Dalam tahap ketiga, perubahan yang relatif tahan lama akan terjadi. Karyawan baru itu menguasai keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaannya, dengan berhasil
melakukan perannya, dan melakukan penyesuaian diri terhadap nilai dan norma kelompok kerjanya. Dampak dari tiga tahap di atas yaitu produktivitas kerja,
komitmen pada tujuan organisasi, dan keputusan akhir untuk tetap bersama perusahaan tersebut.
19
Menurut Atmoesoerapto ada beberapa hal yang menentukan terbentuknya beberapa unsur budaya perusahaan antara lain :
20
a. Lingkungan usaha, lingkungan di tempat perusahaan itu beroperasi akan
menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan itu untuk mencapai keberhasilan.
b. Nilai-nilai merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi.
c. Panutan atau keteladanan, orang-orang yang menjadi panutan atau yang menjadi
teladan karyawan lainnya atas keberhasilannya. d.
Upacara-upacara rites dan ritual, acara-acara rutin yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan serta arahan pada
karyawannya. e.
Network, jaringan komunikasi informasi di dalam perusahaan yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai budaya perusahaan
19
Ibid, hal 523.
20
Djokosantoso, Op.cit., hal.22.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kotter dan Heskett, gagasan proses pembentukan budaya organisasi bisa berasal dari mana saja, dari perorangan atau kelompok, dari bawah atau puncak
organisasi. Akan tetapi dalam perusahaan, gagasan ini sering dihubungkan dengan pendiri atau pemimpin awal yang mengartikulasikannya sebagai suatu visi, strategi
bisnis, filosofi atau ketiga-tiganya.
21
Ada beberapa pendapat mengenai fungsi budaya organisasi, yaitu sebagai berikut:
1.3.3. Fungsi Budaya OrganisasiPerusahaan