pariwisata. Hingga tahun 1970-an, pemikiran yang dominan di barat mengenai hal ini
bersifat klinis, karena homoseks merupakan suatu penyimpangan yang disebabkan faktor lingkungan, anomaly biologis, ataupun penyakit keluarga dan pengobatannya
pun dengan psikoanalisa.
b. Faktor-Faktor Penyebab Homoseksual
Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan seseorang itu menjadi homoseksual, diantaranya ;
1 Keluarga
Pengalaman atau trauma yang di alami ketika kanak-kanak Contohnya, mendapat perlakuan kasar dari ibu-bapak sehingga si anak beranggapan semua
lelaki atau perempuan bersikap kasar, bengis yang memungkinkan si anak merasa benci pada golongan itu. Predominan dalam pemilihan identitas yaitu
melalui hubungan yang renggang dengan ibu-bapak yang bisa membuka peluang ana laki-laki justru mengambil alih peran keperempuanan dari figur ibu,
sehingga berkembanglah identitas psikoseksual keperempuanan yang bersifat bermanifest dalam bentuk perilaku seksual.
2 Lingkungan sekitar.
Contoh dari sebab ini adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seorang homoseks adalah lingkungan. Bersangkutan dengan pergaulan
dan keadaan sekeliling keluarga yang terlalu mengokong anaknya. Bapak yang kurang menunjukan kasih sayang kepada anaknya. Hubungan yang terlalu rapat
dengan ibu sementara renggang dengan bapaknya. Kurang menerima pendidikan
yang betul tentang seks dari kecil. Pendapat lain mengatakan Homoseks bukanlah dibawa dari lahir tetapi
terbina melalui pengalaman, seperti kompleks dalam keadaan hidup dan pengaruh keadaan semasa bayi, kanak-kanak, remaja dan awal dewasa.
3 Dorongan Individu
Rentetan dari proses pembelajaran sewaktu kecil seperti Berkurangnya rasa kepercayaan terhadap ibu dan saudara perempuan lesbian dan sebaliknya
gay kurang percaya pada potensi seksual yang ada pada diri sendiri. Selain itu tarikan individu terhadap homoseksual, menjadi keinginan perasaan yang
menyetujui untuk mendominasi hawa nafsu. Harga diri tidak boleh diperoleh dari hubungan lain. Ketakutan pada kaum bertentangan jenis menyebabkan tindak
balas erotik yang pasif. 4
Biologi Pada faktor ini mula-mula individu merasakan ketidaknyamanan ketika
melakukan perbuatan homonya, kemudian komunitas kaum homo akan meneruskan aktivitas homoseksualnya secara terus-menerus yang pada akhirnya
akan membuat individu semakin nyaman dengan situasi yang demikian.
9
Ketertarikan terhadap sesama jenis sudah ada sejak zaman dahulu di berbagi belahan dunia. Karena menampilkan kegiatan seksual di luar norma yang berlaku. Para gay
dan lesbian kadang menampilkan perilaku ekspresif yang tampak mengidikasikan orientasi homoseksual mereka. Homoseksualitas ataupun Heteroseksualitas
merupakan aspek penting dari kepribadian, sesuatu yang seharusnya dapat dijelaskan
9
Wikipedia Bahasa Melayu, Ensiklopedia Bebas.”Perdebatan biologi sebagi puncak Homoseksual” diakses pada 14 mei 2009 dari http:ms.wikipedia.orgwikikehomoseksualan.html
oleh teori kepribadian. Freud, menganggap homoseksualitas sebagai penyakit yang disebabkan oleh
gangguan perkembangan seksual. Menurut Freud, anak normal akan melewati tahap psikoseksual hingga dorongan seksualnya akhirnya dapat diarahkan, secara dewasa,
pada objek cinta suatu tahap dalam proses ini, di mana mereka mencintai alat kelaminnya sendiri, berfokus pada diri sendiri, yang berarti mereka homoseksual.
10
Ada tiga kategori dalam Orientasi seksual, yaitu homoseksual, heteroseksual, dan biseksualitas. Seseorang berorientasi homoseksual bila orang tersebut tertarik
pada orang yang jenis kelaminnya sama dengan orang itu, sebaliknya orientasi heteroseksual merupakan ketertarikan pada orang yang jenis kelamin yang berbeda,
Sementara biseksualitas mengarah pada ketertarikan baik dengan orang yang jenis kelaminnya sama maupun dengan yang berbeda jenis kelaminnya. Umumnya, kita
berpikir bahwa ada batas yang jelas antara homoseksualitas dengan heteroseksualitas. Kalau seseorang mengaku bahwa dia homoseksual.
Terdapat beberapa kajian yang menunjukan pelaku homoseksual mempunyai ciri berlainan secara biologi. Diantaranya dalam satu kajian Simon Levay pada tahun
1991, ia mendapati kelompok kecil neuron
11
pada anterior hypothalamus,
12
yang dipercayai mengawal tabiat seksual dua kali ganda pada imbasan otak homoseksual
10
Howard S. Friedman Miriam W. Schustack, Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern, terjemahan. Jakarta : Erlangga, 2006, h.193
11
Neuron adalah sel syaraf yang mampu mengirim dan menerima getaran-getaran yang mirip getaran listrik arus lemah. Getaran-getaran inilah yang secara terkoordinasi menyebabkan setiap mahluk
hidup dapat “merasakan” lingkungan sekelilingnya. Di mahluk-mahluk hidup tingkat rendah, sistem urat syaraf ini jauh lebih sederhana, dan tidak memiliki “pusat pengendali”. Pada manusia, sistem syaraf ini
merupakan sistem amat rumit dan memiliki pusat pengendali dalam bentuk otak.
12
Hipotalamus adalah bagian dari otak besar yang mengatur homeostasis tubuh dengan pengaturan bagian dalam tubuh seperti detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan air dan sekresi dari kelenjar pituitary.
berbanding orang normal. Bagaimanapun kesemua penyelidikan ini gagal menjelaskan bahwa kelainan itu timbul akibat mereka mengamalkan homoseksual
atau mereka menjadi homoseksual karena kelainan tersebut.
c. Akibat yang ditimbulkan dari Homoseksual