Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Jakarta Timur Dalam

Hindia Belanda untuk memberlakukan politik konkordansi dalam bidang hukum, karena beranggapan bahwa hukum Eropa jauh lebih baik dari hukum yang telah ada di Indonesia. Seperti diketahui bahwa pada tahun 1838 di Belanda diberlakukan Burgelij Wetboek BW. Akan tetapi dalam rangka pelaksanaan politik konkordansi itu, Mr. Scholten vanOud Haarlem yang menjadi Ketua Komisi penyesuaian undang-undang Belanda dengan keadaan istimewa di Hindia Belanda membuat sebuah nota kepada pemerintahnya, dalam nota itu dikatakan bahwa : “Untuk mencegah timbulnya keadaan yang tidak menyenangkan mungkin juga perlawanan jika diadakan pelanggaran terhadap agama orang Bumi Putera, maa harus diikhtiarkan sedapat-dapatnya agar mereka itu dapat tinggal tetap dalam lingkungan hukum agama serta adat istiadat mereka”. Di daerah khusus Ibukota Jakarta, berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 4 Tahun 1967 lahir Peradilan Agama Jakarta dan diadakan perubahan kantor- kantor cabang Pengadilan Agama dari 2 kantor cabang menjadi 4 kantor cabang, antara lain : a. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Timur b. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan c. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Barat d. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

3. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Jakarta Timur Dalam

Kepemimpinannya Tonggak sejarah berdirinya Pengadilan Agama Jakarta Timur mengalami beberapa pergantian pimpinanperiode : a. Periode tahun 1962-1970, bahwa kantor tersebut menempati rumah Bapak Ketua PengadilanAgama yang pertama yaitu Bapak KH.M.ALI dan dibantu oleh Panitera sekretaris H.M.Rosyid, dengan jumlah pegawai 9 orang PNS dan ditambah tenaga honorer 5 orang yang berkantor di Bekasi Pulogadung, Jakarta Timur Depan Kantor Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur. b. Periode tahun 1970-1980, kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur, menempati disebelah Walikota Jakarta Timur Jatinegara dengan status sewa, dengan ketuanya Bpk. KH.Irsyad Muin,SH dan dibantu oleh H.M.Rosyid dan ali Syafie sebagai PaniteraSekretaris, dengan dibantu 11 orang pegawai. c. Peroiode tahun 1980-1983 Kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur terpecah menjadi 5 wilayah dan mengikuti perkembangan kota DKI menjadi 5 wilayah Jakarta, yakni Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat. Aan tetapi wilayah yuridis belum dibagi. Dengan Ketuanya Bapak Drs. Asmui Kasim Lubis dengan dibantu paniteranya Bapak Ali Syafie dengan periode inilah Kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur mulai membangun dan menambah sarana dan prasrana gedung dan peralatan dengan dana DIP Depag RI. Seperti halnya instansi-instansi lainnya, pengadilan Agama Jakarta Timur, mengalami beberapa kali pergantian pimpinan yaitu pada tanggal 27 september 1999 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2001 di bawah pimpinan Bapak Drs.Hasan Basri, SH M.HUM yang selanjutnya mulai tanggal 16 Agustus 2001 sampai dengan tanggal 16 Maret 2004 tanggung jawab Kantor operasional di bawah pimpinan Bapak Drs. H. Sayid Usman, SH dan pada tanggal 1 Maret 2004 Kantor Lama di Jalan Raya Bekasi KM 18 Pulogadung Jakarta Timur, pindah ke Kantor barunya di Jalan PKP No. 24 Kelapa Dua Wetan Ciracas Jakarta Timur dan segala pelayanan masyarakat dan sidang berpindah pula di Kantor tersebut pada tanggal 16 maret 2004 mulai dilantik ketua baru H. Helmy Bakrie, SH sampai sekarang.

4. Topografi Wilayah Jakarta Timur