boraks, pengetahuan, sikap serta praktik penggunaan bahan toksik boraks yang dilakukan pengelola bakso. Sedangkan data sekunder dalam penelitian
ini adalah data pedagang bakso yang berasal dari Kelurahan Ciputat.
4.6 Pengumpulan Data
Data primer diperoleh dari hasil pengukuran terhadap variabel yang akan diteliti langsung dan kuesioner yang diisi oleh responden. Pengetahuan,
sikap serta praktik penggunaan bahan toksik boraks yang dilakukan pengelola bakso didapatkan melalui kuesioner sedangkan, pencemaran
bahan toksis boraks pada bakso diperoleh dari pengukuran menggunakan Food Security Kit.
Pengumpulan data dengan kuesioner dilakukan dengan mengunjungi pengelola bakso satu persatu ke lokasi berjualannya untuk melakukan
wawancara. Selain wawancara, peneliti juga membeli bakso yang dijual oleh pengelola tersebut untuk diambil sampelnya serta diuji dengan
menggunakan Food Security Kit.
4.7 Teknik Sampling Boraks pada Bakso
Pada penelitian ini, sampel diambil dan diuji kandungannya dengan tes kit atau alat uji yang bernama food security kit. Food security kit
merupakan alat yang berfungsi untuk menguji kandungan bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam makanan.
Berikut langkah-langkah penggunaan alat Food Security Kit: 1. Haluskan bakso sebanyak 10 gram menggunakan mortar
2. Setelah bakso menjadi halus, masukkan ke dalam gelas kaca atau tabung reaksi
3. Tambahkan dengan 10 ml air panas, aduk dan biarkan hingga dingin
4. Tambahkan 10 - 15 tetes reagen cair, kemudian aduk kembali 5. Celupkan kertas uji ke dalam air campuran sampai terendam
sebagian 6. Keringkan kertas uji di bawah terik matahari atau anginkan.
Setelah kering, amati kertas uji yang telah tercelup. Jika tebentuk warna merah bata pada kertas, maka dapat disimpulkan
bakso mengandung boraks.
4.8 Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari serangkaian tahapan yang harus dilakukan meliputi:
1. Data Coding Kegiatan mengklasifikasikan data dan memberikan kode untuk
masing-masing kelas sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data. Peneliti membuat kode untuk setiap jawaban dari pertanyaan pada
kuesioner. Pada penelitian ini coding dilakukan saat seluruh responden telah mengisi kuesioner.
2. Data Editing Penyuntingan data dilakukan sebelum proses pemasukan data.
Proses editing ini dilakukan peneliti setelah data terkumpul untuk pengecekan jika ada data yang salah atau meragukan sehingga
masih dapat ditelusuri kembali kepada respondeninforman yang bersangkutan.
3. Data Structure Data structure dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan
dilakukan dan jenis perangkat lunak yang dipergunakan. Pada penelitian ini perangkat lunak yang digunakan adalah SPSS.
4. Data Entry Pada proses data entry, peneliti memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam program SPSS diantaranya data mengenai pengetahuan, sikap, praktik pada pengelola bakso serta
pencemaran yang terjadi pada bakso tersebut.
5. Data Cleaning Proses pembersihan data ini dilakukan setelah data telah selesai
dimasukkan. Pembersihan data ini dilakukan dengan melihat distribusi frekuensi.
4.9 Analisis