misalnya makanan dengan bahan dan bentuk yang kurang bagus dapat dibuat lebih menarik dengan meniru produksi yang lebih
berkualitas. Kedua, adalah karena permintaan publik, misalnya dalam masakan modern dimana bahan makanan dasar
dimodifikasi.
2.5.3 Jenis Bahan Tambahan Pangan
Pada umumnya bahan tambahan pangan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu Winarno, 1992:
1. Aditif sengaja yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, misalnya untuk
meningkatkan konsistensi, nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman atau kebasaan, memantapkan bentuk atau rupa dan
lain sebagainya. 2. Aditif tidak sengaja yaitu aditif yang terdapat dalam makanan
dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Bila dilihat dari asalnya, aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain sebagainya, dapat juga
disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat
metabolismenya seperti misalnya β-karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetik mempunyai kelebihan
yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses
sehingga mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogenik yang dapat merangsang
terjadi kanker pada hewan atau manusia.
2.5.4 Golongan Bahan Tambahan Pangan
Menurut PERMENKES RI No. 33 tahun 2012, bahan tambahan pangan yang digunakan dalam pangan terdiri atas
beberapa golongan sebagai berikut: 1. Antibuih Antifoaming agent;
2. Antikempal Anticaking agent; 3. Antioksidan Antioxidant;
4. Bahan pengkarbonasi Carbonating agent; 5. Garam pengemulsi Emulsifying salt;
6. Gas untuk kemasan Packaging gas 7. Humektan Humectant;
8. Pelapis Glazing agent; 9. Pemanis Sweetener;
10. Pembawa Carrier; 11. Pembentuk gel Gelling agent;
12. Pembuih Foaming agent; 13. Pengatur keasaman Acidity regulator;
14. Pengawet Preservative;
15. Pengembang Raising agent; 16. Pengemulsi Emulsifier;
17. Pengental Thickener; 18. Pengeras Firming agent;
19. Penguat rasa Flavour enhancer; 20. Peningkat volume Bulking agent;
21. Penstabil Stabilizer; 22. Peretensi warna Colour retention agent;
23. Perisa Flavouring; 24. Perlakuan tepung Flour treatment agent;
25. Pewarna Colour; 26. Propelan Propellant; dan
27. Sekuestran Sequestrant.
2.5.5 Bahan Tambahan Pangan yang Tidak Diizinkan