Akibat Hukum Kepailitan PENGATURAN INSOLVENSI DALAM HUKUM KEPAILITAN

50 dan sekaligus sebagai lembaga pengelola dana dari masyarakat yang memiliki kedudukan strategis dalam pembangunan dan kehidupan perekonomian. 94

C. Akibat Hukum Kepailitan

Sesuai dengan Pasal 21 UUK dan PKPU, bahwa terhitung sejak ditetapkannya putusan pernyataan kepailitan, debitor pailit demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang dimaksud dalam kepailitan, termasuk juga kepentingan perhitungan dari pernyataan itu sendiri. Artinya, debitor pailit tidak memiliki kewenangan ataupun tidak bisa berbuat bebas atas harta kekayaan yang dimilikinya. Pengurusan dan penguasaan atas harta kepailitan beralih atau dialihkan kepada kurator atau BHP yang bertindak sebagai kurator. Namun demikian, sesudah pernyataan pailit ditetapkan debitor pailit masih dimungkinkan untuk mengadakan perikatan-perikatan. Hal itu akan mengikat bila perikatan-perikatan yang dilakukan tersebut mendatangkan keuntungan. Ada beberapa akibat hukum pernyataan pailit, yaitu : 1. Akibat kepailitan terhadap kewenangan debitor untuk dapat melakukan perbuatan hukum dan terhadap hartanya. Putusan pailit oleh pengadilan tidak menyebabkan debitor kehilangan kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum pada umumnya volkomen handelingsbevoegd, tetapi hanya kehilangan kekuasaan atau kewenangannya 94 Ibid, hal 41. HABIBA HANUM : ANALISIS TERHADAP KETENTUAN INSOLVENSI DALAM HUKUM KEPAILITAN, 2008. 51 untuk mengurus dan mengalihkan harta kekayaannya saja, atau dengan kata lain kepailitan tersebut berlaku hanya terhadap harta kekayan debitor saja. 95 2. Akibat kepailitan terhadap perjanjian timbal balik. Bila ada perjanjian timbal balik belum dipenuhi pada saat putusan pernyataan pailit, maka para pihak yang mengadakan perjanjian dengan debitor dapat meminta kepastian kepada kurator tentang kelanjutan pelaksanaan perjanjian tesebut dalam suatu waku yang disepakati bersama. 96 3. Akibat kepailitan terhadap perjanjian hak jaminan Dengan dikeluarkannya putusan pernyataan pailit oleh pengadilan, setiap kreditor yang memegang hak tanggungan, hak gadai atau hak agunan atas kebendaan lainnya dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan. 97 Namun pelaksanaannya ditangguhkan selama 90 hari terhitung sejak tanggal pailit ditetapkan. 98

D. Kelemahan-kelemahan Hukum Kepailitan