Pengujian Instrumen Penelitian Metode Analisis Data

Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menyesuaikannya dengan angket yang penulis susun, dengan penetapan bahwa untuk skor terendah adalah 1, yang berada pada kategori “sangat negatif” dan skor tertinggi dengan nilai 5, berada pada kategori “sangat positif”. Kemudian, pengolahan dan analisis data berdasarkan hasil jawaban responden, dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS Statistical Package for Social Sciences versi 15 Windows, setelah melakukan entry data, tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3.7.1. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu berupa kuesioner, perlu dilakukan pengujian sehingga kuesioner tersebut dapat mewakili variabel penelitian yang diukur. 3.7.1.1. Uji validitas Singarimbun 1999:32 menyatakan bahwa konsep validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang ingin diukur seperti yang diuraikan Pengujian validitas dilakukan dengan analisis butir. Untuk menguji validitas pada setiap butir, maka skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor secara keseluruhan. Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 Sejalan dengan pendapat tersebut, Sugiyono 2006:109 berpendapat bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal ini berarti bahwa suatu hasil Penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya. Instrumen yang berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data harus valid. Dalam penelitian ini, uji validitas dilaksanakan dengan dua cara yaitu validitas isi content validity dan validitas konstruksi construct validity. Validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan daftar pertanyaan kepada dosen pembimbing yang mengetahui masalah yang sedang diteliti dan validitas konstruksi dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X Y X n r xy Nilai r xy dibandingkan dengan nilai r tabel dengan signifikansi 5 tingkat kepercayaan 95, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir tersebut dinyatakan valid. Dimana : r xy = Koefisien korelasi n = Jumlah yang diteliti X = Skor tiap item instrumen Y = Total nilai tiap variabel yang diteliti 3.7.1.2. Uji Reliabilitas Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 Menurut Widayat dan Amirullah 2002:46, alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila instrument yang digunakan beberapakali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Ini berarti reliabilitas berhubungan dengan konsistensi, akurasi atau ketepatan, peramalan dari hasil riset. Artinya, reliabilitas juga berkaitan dengan keandalan. Untuk melihat tingkat reliabilitas digunakan metode internal consistency yaitu Cronbach’ Alpha, merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu test atau angket yang jawabannya berupa pilihan. Kemudian, Sekaran 2006:182 menyatakan bahwa, “Semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 semakin baik. Secara umum, keandalan kurang dari 0,6 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,7, bisa diterima dan lebih dari 0,8 adalah baik”.

3.7.2. Mencari Distribusi Frekuensi pada Variabel Bebas X dan Terikat Y

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

4 60 134

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe)

2 34 102

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (BKN) Medan

5 40 129

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Kasus di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kabupaten Aceh Selatan)

4 63 134

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ( DIKLAT) PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DI BIDANG PELAYANAN PADA BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBER

0 6 6

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ( DIKLAT) PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DI BIDANG PELAYANAN PADA BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBER

0 7 6

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, DITINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

0 1 13

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

0 0 21

PENGARUH PENDIDIKAN - PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BANTEN

0 1 271